chapter fifteen.

419 34 5
                                    

[Your Name] Pov:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Your Name] Pov:

"[Your Name]..."

"Will you marry me?."

Ucap Shanks dengan posisi berlutut sambil menyodorkan kotak cincin ke arahku.

Suasana kapal seketika membeku. Mataku membelalak dengan senyumku yang mereka tak sanggup menahan rasa bahagiaku.

"Yes i do." Jawab ku dengan mata berkaca-kaca.

Dia perlahan meraih tangan ku lalu memakaikan cincin tersebut di jari manis ku dan mencium punggung tanganku.

Seisi kapal bersorak bahagia, tak sedikit kru yang meneteskan air matanya karena terbawa suasana.

Air mata bahagia ku tak tertahan lagi, Shanks beranjak dari posisi berlututnya dan memelukku. Segera ku balas pelukannya dengan erat hingga ku sembunyikan wajahku di dada bidangnya dan menangis tersedu-sedu di pelukannya.

Aku perlahan menjauhkan wajahku dari dada bidangnya lalu mendongakkan wajahku untuk menatapnya yang ternyata tengah menatap ke arahku. Shanks terus menatap ke arahku hingga ia perlahan mendekatkan wajahnya dengan aku yang segera menutup mataku dan...

Cupp....

Shanks mengecup bibirku beberapa kali hingga ia perlahan menghisap bibir atasku dan menggigitnya. Segera ku buka mulut ku, kurasakan lidahnya yang memasuki mulutku dan terus bergerak lembut menjelajahi mulutku.

Aku terus mencoba membalas lumatanya sambil mengalungkan lenganku di lehernya hingga pasokan udara mulai menipis dengan dadaku yang mulai terasa sesak.

"Ephhh..."

Ricau ku dengan tanganku yang menepuk-nepuk bahunya.

Shanks yang langsung mengerti segera melepaskan tautan nya. Senyum manisnya terukir dengan jelas kala melihatku yang ter engah-engah karena ulahnya. Ia terus menatapku dengan tangannya yang membelai wajahku dan mengelus pelan bibirku.

"Kaido?." Ucapnya diikuti wajah khawatirnya.

"Shanks?." Tanyaku bingung.

"[Your Name]... Akan ada pertarungan besar. Masuklah ke kapal dan jangan keluar sebelum aku menghampiri mu." Pintanya sebelum beranjak menjauhiku.

"Shanks..." Panggil ku dengan ia yang segera membalikkan tubuhnya ke arahku.


"Berhati-hatilah."

Aku segera memasuki kapal dan bergegas ke kamar Uta. Sesampainya di kamar aku tidak menemukannya di sana hingga aku mulai mengelilingi kapal untuk mencarinya.

Aku terus mencarinya dengan seisi kapal yang riuh dan badai besar yang tiba-tiba datang membuat badan kapal bergoyang-goyang tak beraturan. hingga di tepi kapal ku lihat dia terpeleset dan jatuh ke laut tepat di hadapanku. 

𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒕 𝟐𝟏+ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang