chapter twenty four.

279 19 3
                                    

"Masuklah Jia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuklah Jia." Panggil Crocodile dari dalam.

Jia melewati [Your Name] dan memasuki ruangan.

"[Your Name] bawakan beberapa botol wine." Pinta Mihawk.

"Baik tuan."

"Silahkan di minum."

Jia mengambil dua botol wine lalu melangkah memasuki kamar tamu.Dengan Mihawk ikut pergi ke kamarnya.

"Bawakan lilin terapi itu ke kamarku." Pinta Crocodile sambil melangkah ke kamarnya.

"Baik tuan."

Tak selang berapa lama,[Your Name] memasuki kamar Crocodile dan mendapati pria itu tengah berbaring di ranjangnya.

[Your Name] menaruh lilin tersebut di di nakas lalu menyalakannya dan segera melangkah keluar kamar.

"[Your Name]." Panggil Crocodile yang berhasil menghentikan langkah [Your Name].

"Kemarilah."

[Your Name] perlahan membalikkan badanya dengan Crocodile yang mempersilahkannya duduk.

[Your Name] hanya duduk menunggu Crocodile berbicara tetapi pria itu hanya terus menatapnya tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Jika tidak ada yang ingin tuan katakan saya akan pergi."

"Sebentar lagi."

[Your Name] menuruti Crocodile cukup lama ia diam sebelum benar-benar beranjak meninggalkan ruang kamar.

"Hawk."

Kaget [Your Name] ketika mendapati Mihawk yang tengah berdiri di hadapannya.

"Tengah malam begini.Apa yang kau lakukan di kamarnya." Tanya Mihawk dengan tatapan tajam.

"Hanya membawakan lilin aroma terapi.." Jawab [Your Name] lalu melangkah ke kamarnya.

"[Your Name]." Panggil Mihawk yang berhasil menghentikan langkahnya.

"Bawa kan ke kamar ku juga."

[Your Name] memasuki kamar Mihawk dan mendapati Mihawk yang tengah berbaring di ranjangnya.

'Lilin nya masih baru.'

'Baru tadi pagi ku bawa ke kamarnya.'

[Your Name] perlahan mengganti lilin seperti yang Mihawk pinta kemudian segera melangkah keluar kamar hingga tiba-tiba Mihawk meraih tangannya.

"[Your Name].." Panggil Mihawk sambil mempererat genggaman tangannya hingga dalam sekejap saja [Your Name] sudah berada dalam kungkungan nya.

"Hawk."

"[Your Name]."

"Kenapa kau berbohong soal kehamilan mu."

"Agar kau mau melepaskan ku hawk."

"Tidak mungkin [Your Name]."

"Aku sangat mencintaimu."

"Bisakah kita seperti dulu lagi."

"Aku kecewa padamu hawk."

"Jika kau benar-benar mencintai ku kau seharusnya mendatangi calon suami ku dan membicarakannya baik-baik."

"Dengan begitu kita bisa hidup damai.Tapi kau malah menyuruh ku bersikap selayaknya budak yang baru saja kau beli dan sekarang kau ingin kita kembali seperti dulu?."

"Kau berkata seperti itu karena kau sangat ingin kembali."

"Benar begitu [Your Name]?."

"[Your Name]."

"Mana yang lebih kau cintai?."

"Aku atau calon suami mu."

Tubuh [Your Name] seketika bergetar dengan isak tangis yang mulai keluar dari mulutnya.Ia perlahan menceritakan tentang masa lalunya pertemuan dengan Shanks hingga Bertemu dengan Mihawk.

"[Your Name]."

"Ku tanya sekali lagi."

"Mana yang lebih kau cintai?."

"Jika aku menjawab dia apa kau akan mengembalikan ku padanya?."

"Hawk."

"Tidak.Tidak akan."

"[Your Name]."

"Kau curang,Awal pertemuan kalian hingga kalian bertemu lagi kau sangat membuka hati mu untuk nya."

"Tetapi aku,kau benar-benar menutup hatimu untuk ku."

"Itu tidak adil [Your Name]."

"Kau tidak benar-benar membuka hati mu untuk kedua belah pihak."

"Sampai kapan pun kau tidak akan mendapatkan jawabannya."

"Jika ternyata saat aku sudah membuka hati ku untuk mu lagi dan aku tetap lebih mencintai dia."

"Apa kau akan mengantarkan ku padanya."Tanya [Your Name] yang membuat Mihawk seketika terdiam.

"Hawk?." Tanyanya kembali hingga Mihawk mengangguk pilu.

[Your Name] yang melihat itu mulai terisak dengan Mihawk yang terus menepuk pelan punggungnya mencoba menenangkannya.Hingga [Your Name] mulai terlelap.

'Sial!.Crocodile!.' Mihawk terus menatap tajam ke luar jendela kala mengingat buku jurnal Crocodile dan tangis pilu [Your Name] ketika menceritakan keluarga nya.

Mihawk melepaskan pelukannya dan hendak menemui Crocodile tetapi aksinya terhenti kala [Your Name] mengeratkan pelukannya.

Mihawk yang melihat itu mengecup pelan dahi [Your Name] lalu mendekap nya dengan erat hingga perlahan memejamkan matanya.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒕 𝟐𝟏+ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang