chapter eighteen.

223 23 0
                                    

"Apa aku berhasil kabur?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku berhasil kabur?." Tanya ku dalam hati sambil mencoba membuka mataku.

Aku mulai melihat sekeliling ku dan mendapati ruangan yang sangat asing di mataku.Kuhirup udara sekitarku yang sangat segar.

'bukan ruang bawah tanah tempat ku di besarkan.'

'tempat apa ini?.'

'apa aku berhasil kabur?.'

Tanyaku dalam hati hingga suara pintu terbuka mengalihkan fokusku.Ku lihat seorang wanita memasuki ruangan sambil membawa nampan.

"Nak.. kau sudah bangun." Tanya wanita itu dengan suara yang begitu lembut.

Aku ingat hari ini, aku sangat-sangat ingat.Hari dimana aku mempertaruhkan nyawa ku untuk bisa kabur dari pantai asuhan.

Potongan ingatan yang melintas begitu saja. aku melompat dari kapal dan berenang ke sebuah pulau dengan mereka yang mencoba mengejar ku hingga aku melompat ke sebuah jurang.

"Jurang? Apa dia melompat ke jurang?."

"Huft.. Merepotkan sekali."

"Tinggal kan saja dia lagipula tuan tidak akan curiga jika hanya kehilangan 1 budak."

Itu percakapan terakhir yang kudengar sebelum aku memutuskan untuk melompat.

Beruntungnya aku ternyata di bawah jurang terdapat danau yang luas.Aku berenang ke tepi danau dan segera berlari sekencang-kencangnya tanpa memikirkan apapun hingga tubuhku ambruk di hamparan bunga tulip.

Sejak saat itu.Aku memiliki ibu yang cantik dengan suara yang begitu lembut.Ayah yang sangat kuat dan kakak laki-laki ku Benn Beckman yang tampan tak kusangka di angkat menjadi keluarga akan sebahagia ini.

Tumbuh di ladang bunga tulip yang begitu indah membuat ku mulai lupa bahwa aku pernah di besarkan di dalam ruang bawah tanah yang begitu kejam.

Hingga tepat di ulang tahunku yang ke  18 tahun.Hari ulang tahun yang selalu indah di rayakan seperti tahun-tahun sebelumnya.tetapi sayangnya kakak tidak ikut merayakan.

Your Name] POV Off:

Setelah menghabiskan hari yang melelahkan [Your Name] memutuskan untuk merendam tubuhnya dengan air hangat.Ia melepaskan tali baju handuknya siap merendam tubuhnya.

[Your Name] perlahan memasukan kakinya ke dalam rendaman air hingga suara tembakan yang begitu nyaring menghentikan langkahnya.Ia segera melangkah keluar.

Terlihat ayahnya yang tengah memegang lengan kirinya yang bercucuran darah tengah mengobrol dengan orang-orang bertopeng yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Ayah.."

"Ayah..."

[Your Name] hendak melangkah mendekati ayahnya hingga tiba-tiba sebuah tangan menggenggamnya.

𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒕 𝟐𝟏+ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang