prolog : 00 🐺

1.6K 109 4
                                    


" Hidup akan terus berputar,  layaknya sebuah roda cikar. "

Tahun demi tahun telah berlalu,  meninggalkan banyak kenangan yang terukir setiap harinya. Mau itu senang,  sedih. 

Semuanya,  pasti memiliki hikmah dan artinya mereka masing - masing bukan?

Ya,  sama seperti Zhang Hao.  Yang saat ini menatap sendu ke arah foto yang memperlihatkan enam orang anak manis yang terdiri dari tiga laki - laki dan tiga perempuan itu.

Setelah kejadian itu,  dunia memang lah terasa damai.  Bangsa immortal kini dapat hidup dengan bahagia.

Namun tidak dengan dirinya,

Ia merindukan kedua sahabatnya. 

Shuhua dan Matthew. Zhang Hao mengusap air matanya.

Ia memejamkan maniknya ketika perasaan sakit itu muncul kembali.  Seandainya Shuhua tak terhasut,  seandainya keluarga Shuhua tak dibunuh.

Seandainya,  dan seandainya. Hanya itu saja yang terus berputar pada otaknya.

Meski kenyataannya kini semua hanya tinggal sebuah cerita.

Juga tentang Matthew,  ia hanya mengingat nama itu saja,  ia tak ingat bagaimana rupa dari sosok Matthew.

Seolah memang sengaja dihapuskan dari ingatan Zhang Hao sendiri.

Ceklek!

Suara pintu kamar terbuka,  membuat Zhang Hao dengan segera menghapus air matanya agar tidak terlihat jika saat ini ia sedang menangis.

" Sayang?  " panggil sang Alpha.

" Eum? Ada apa?  " tanya Zhang Hao pelan.

" Kau merindukan mereka?  " tanya nya.

" Kak Hanbin,  sampai kapanpun aku tak akan mampu melupakan mereka berdua. " ucap Zhang Hao lirih diikuti tangisannya yang meluncur bebas.

Sung Hanbin,  dengan segera merengkuh tubuh mungil istrinya yang kini menangis sesegukan.

•••

" SUMPAH KALO NGAJAK MAKAN ITU DI TEMPAT YANG BENER KEK ANYING!  " Teriak kesal gadis berwajah oval dengan rambut dark brown nya yang bergerak kesana kemari akibat tertiup angin.

Sedangkan sosok yang menjadi oknum teriakan si gadis itu nampak sibuk memakan hamburger  miliknya dengan tenang. 

Seolah - olah ia kebal dengan suara menggelegar milik gadis bersurai dark brown itu.

Sedangkan dua sosok lelaki yang memiliki persamaan tinggi badan lainnya nampak sibuk bermain dengan hamster lucu yang berjenis winter white pearl red eye.

Ahh atau bisa disebut sendiri?  , karena ia agak geli dengan hamster itu.

Dan satu orang yang sibuk mengawasi pergerakan teman - temannya.

" Ini udah bener, Leeseo. " tukas remaja dengan nama Sung Yujin yang tertera di nametagnya.

Sedangkan si gadis yang memiliki Leeseo itu nampak mendengus malas.

" YA TAPI INI DI JURANG DEKET HUTAN BEGOOO AHH LU MAH!  " Kesel Leeseo bahkan alisnya kini menyatu bak angrybird

" Udah - udah mendingan kita balik aja,  pulang.  Udah mau sore.  Nanti orang tua kita nyariin. " ucap sosok yang memang sejak tadi memperhatikan kegiatan mereka.

" Bener apa yang dibilang Abin. Tapi Saku masih mau main ini. Shuyang masih mau main kan?  " ucap si remaja yang diketahui bernama Sakuya itu.

Shuyang menggelengkan kepalanya heboh.

" TIDAKKKK "

Sakuya cemberut,  mendelik kesal ke arah Shuyang yang tak mau diajak bermain. Sedangkan Shuyang mengelus dadanya sabar.

" Baiklah ayo pulang. " ucap Hanbin.

Kini lima orang itu berjalan pulang bersama - sama menjauhi jurang itu,  untuk kembali kerumah mereka masing - masing.

lanjut/hapus?

PARK ( FUJINADA )  SAKUYA

PARK ( FUJINADA )  SAKUYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PARK ( CHOI )  HANBIN

PARK ( CHOI )  HANBIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAE ( REN ) SHUYANG

BAE ( REN ) SHUYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KWON LEESEO

KWON LEESEO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[3] ENIGMA : THE LAST KING[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang