16 : Tiga bulan kemudian 🐺

904 93 11
                                    

Stayc - Beautiful Monster

•••


tiga bulan kemudian..

" HUWEKK HUWEKKK HUWEKKK!  "

" UGH hiks.. HUWEKK!  "

Haruto membiarkan Yujin menyenderkan kepalanya yang kini lemas itu di bahu sempitnya. 

Haruto sedikit membungkukkan tubuhnya sedikit agar Yujin dapat menyenderkan kepalanya itu.

Karena perbedaan tinggi yang cukup mencolok untuk keduanya membuat Omega dari Perdana Menteri itu mengalah dan membungkukkan tubuhnya sedikit condong kedepan. 

Di kamar mandi dari kamar milik Yujin Haruto hanya bisa mengelus perlahan kening dan punggung sempit putera bungsu dari keluarga Alpha Sung itu.

Menatap iba ke arah remaja yang setahun dua bulan lebih muda dari anak tunggalnya itu dengan  hati yang berkecamuk.

" Sudah mendingan hum?  " tanya Haruto pelan.

Yujin mengganggukkan kepalanya secara perlahan.

" Mau tiduran?  " tanya Haruto lagi.

Dan hanya dijawab dengan anggukan secara perlahan oleh Yujin yang  terlihat sangat lemas.

Kemudian Haruto menuntun Yujin untuk berjalan ke arah tempat tidurnya,  sebelumnya Haruto membersihkan sisa muntahan sang putera bungsu itu dengan telaten hingga bersih. 

Kemudian berjalan ke arah kasur secara perlahan.  Haruto membenarkan letak bantal lalu menidurkan si putera bungsu Alpha dan Luna Sung itu dengan nyaman tak lupa juga Haruto menyelimutinya.

" Mama Haru keluar dulu ya?  Mama Haru mau nemuin Ayah Jeo. " ucap Haruto yang hanya mendapatkan anggukkan pelan dari Yujin.

Haruto tersenyum tipis.  Kemudian mencium kening Yujin sayang dan pergi secara perlahan.

Ceklek.

Pintu kamar Yujin tertutup,  bertepatan dengan Haruto yang jatuh terduduk dan menangis sembari membekap mulutnya menahan isakan.

Keempat penjaga kamar yang merupakan Gamma itu menundukkan kepala mereka.  Sudah tiga bulan,  mereka harus menjaga kamar sang putera bungsu dan tiga bulan juga mereka melihat Haruto setiap keluar dari kamar akan menangis lirih.

" Ma.. " panggil seseorang

Haruto mendongak,  itu Abin.  Anak tunggalnya.

Ia datang sendiri ,

" Abin?  Kamu..  Ngapain kok bisa disini sayang?  "

ucap Haruto berusaha memperbaiki suaranya yang agak serak karena menangis. Haruto tersenyum meski maniknya memerah.  Menatap ke arah Abin,  yang menatapnya sendu.

Abin mendekat dan memeluk erat Mamanya. 

" Mama tau,  kalo Abin paling gasuka ada yang bikin Mama nangis.  Tapi untuk masalah ini,  Abin gabisa marah.  Apalagi sama orang yang udah Abin anggap Adik kandung Abin sendiri. Mama.. " ucap nya pelan.

[3] ENIGMA : THE LAST KING[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang