21 : Perang keenam 🐺

990 98 20
                                    

Lindsey Stirling  - Carol Of The Bells

&

Indila - Ainsi Bas La Vida

•••

Sehari sebelumnya...

Zhang Hao menatap ke nanar ke arah kaca lemari yang berisikan beberapa berkas - berkas penting dari pack.

Manik Zhang Hao berkaca - kaca,  kecewa dengan apa yang diucapkan suaminya beberapa saat lalu.

FLASHBACK.

" Peperangan generasi keenam ini,  akan segera dimulai. "  - Hanbin.

Manik Zhang Hao melebar , berjalan mendekat ke arah sang Alpha dan mencengkram bahu Alpha dengan manik marahnya.

" Bin,  masalah tentang anak kita saja belum menemui titik terang. Aku mohon untuk tidak bercanda di situasi  saat ini. " ucap Zhang Hao dengan nadanya yang bergetar.

Hanbin menunduk,  menatap ke arah sang mate yang menatapnya dengan tatapan marah.

Memegang satu tangan sang istri yang masih bertengger di bahunya,  Hanbin menatap dalam ke arah Zhang Hao yang berusaha tersenyum dan menyangkal jika semua ini adalah suatu kebohongan belaka.

" Aku tak memiliki waktu untuk berbohong saat ini Zhang Hao." ucap Hanbin.

Sedangkan Zhang Hao kini terdiam dengan wajah yang memerah berkat air mata yang mengalir.

Pelukan terlepas. Dan setiap Hanbin ingin mendekati sang istri maka Zhang Hao menjauh.

Meminta pada Hanbin untuk memberikan waktu dirinya sendiri.

FLASHBACK END.

Mengusap air matanya kasar,  Zhang Hao berusaha mengatur pernapasannya yang terasa sesak di dada.

Kemudian berjalan keluar dan mencari keberadaan suaminya.

Ternyata oh ternyata,  sedang menyiapkan rangkaian persiapan peperangan.  Yang ternyata sudah direncanakan kesiapannya sejak 8 tahun yang lalu.

Zhang Hao berbalik,  dirinya pun berpapasan dengan Zhang Hua yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

•••

" Kau pasti mengetahui semuanya kan?  " desak Zhang Hao pada Zhang Hua yang hanya terdiam membisu.

Keduanya kini berada di kamar Zhang Hua.

" Zhang Hua,  katakan pada kakak dan jangan berbohong. Kau pasti mengetahui semuanya kan?  " Zhang Hao menangis.

Dan Zhang Hua menganggukkan kepalanya. Menghela nafas dan menatap ke arah kakaknya yang menangis.

" Iya,  tapi bukan kita sebagai penyelamatnya. " ucap Zhang Hua.

Tangisan Zhang Hao seketika berhenti,  ia menatap ke arah sang adik meski air matanya masih mengalir membasahi wajahnya.

Dan didetik kemudian rasanya Zhang Hao ingin bunuh diri seketika.  Dikala mendengar siapa yang menjadi pemimpin perang ini.

" Gyuvin dan Yujin,  Reinkarnasi Dewa dan Dewi perang yang memimpin jalannya peperangan keenam ini.  "

•••

Disisi lain.

" AAARGHHHHHH "

" OWEKK OWEKK "

[3] ENIGMA : THE LAST KING[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang