02.45 KST.
Fush...
"Kotor.. sangat kotor.. benci!!" Amarah yang meluap membuatnya tak tahan dengan segala kondisi yang menimpa nya. Pukulan kuat mengenai kepala nya berkali-kali. Menangis dengan begitu pilu pun tidak membuatnya dikasihani dan diperlakukan baik.
"Kapan bebas.. lelah.." buliran air mata tidak akan pernah lelah untuk mengalir menuju dada anak berumur 16 tahun itu hingga membasah.
"Jahat.." yang bisa dilakukannya hanya memeluk tubuhnya disaat udara dingin menerpa tubuhnya yang sudah basah terkena air hujan.
Bruesh
Meletakkan kaki pada genangan air dan mengambil kain berbentuk persegi untuk menyerap air di kamarnya. Kain dan sebuah ember kecil. Yang bisa digunakan hanya dua benda. Berulang-ulang di perasnya kain yang sudah sangat basah itu tetapi bukannya kering, lantai itu malah semakin banjir. Jisung menolehkan kepala nya ke arah jendela yang memang sudah pecah di beberapa bagian.
Pasrah, Jisung mengambil beberapa pakaiannya untuk menutupi bagian pecahan pada kaca jendela. Tanpa sepengetahuannya semua kegiatannya di pantau oleh seseorang melalui kamera mungil di bagian pojok kamarnya.
Srek..
Perlahan seluruh pakaian Jisung yang sudah basah kuyup itu terjatuh menuju ranjang lembabnya.
Jisung menoleh ke jendela. bibirnya melengkung kebawah. Isakan dari bibir keringnya terdengar pilu. Ia menggerakkan tangannya menuju meja rapuh didekatnya
"Shh.. sakit..!"
"Ack.."
"Huh, dingin."
Jisung menegakkan kaki nya tetapi dia tidak mampu karena kehabisan tenaga.
Creak! Fng~
"Siapa?!"
Good! Sekarang seluruh celana Jisung sudah basah karena terkena genangan air.
"Na Jisung?" Suara bariton menyapa gendang telinga Jisung yang membuatnya ketakutan lalu meremat ujung meja yang runcing dengan kuat sehingga telapak tangannya mengeluarkan tetesan darah. "Jangan.. jangan sekarang.."
Srrkhh..
"Hckk! H-hyung.."
"Kenapa menangis?"
"T-takut.. keluar hyung, nanti papa datang." Jisung mendorong dada bidang Jaemin dengan seluruh tenaga nya tapi nihil.
"Jaem hyung?!" Jisung menepis tangan Jaemin yang hendak memegang lebam diwajahnya.
"Siapa yang membuat karya menjijikan ini?"
"Tidak ada. Aku hanya terjatuh saat ingin mengambil barangku di loteng."
"Jangan berbohong jalang. Kau tidak memiliki barang apapun di loteng." Jisung dengan cepat langsung mendongak ke wajah Jaemin. Sirat kesedihan memang selalu terpancar di wajah lelaki itu, tapi tidak mau berbohong Jisung 2 kali lipat lebih sedih ketika Jaemin mengatainya jalang.
"Siapa yang memukulmu hingga seperti ini? Dimana bajingan itu? Byun Baekhyun? Byun sialan. Aku akan membunuhnya jika ini terulang kembali."
"Maaf hyung.. p-papa sedang di lab bersama bunda. Yang memukuliku juga papa karena aku tidak mau menelan obat buatannya."
"-dan karena kehamilanku Hyung. Tapi, sekarang bayiku sudah dibunuhnya."
"Fuck! Malam ini kau harus berada di mansionku. Aku tidak menerima bantahan sama sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖һ᥆'s 𝕻ᥲіᥒ?! _ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚜𝚞𝚗𝚐
Randomchap 1 & 2 cek di akun Ly-viee Hanya menceritakan kehidupan Byun Jisung yang hidup diantara orang-orang gila akan nafsu. Seperti terjebak dalam labirin yang terkadang tampak indah namun menjebak. Karena dia yang kurang kasih sayang sejak kecil membu...