Jisung berlari mengelilingi koridor. "Wonyoung! Dimana kau bersembunyi??? Huh! Kau sangat pandai bersembunyi.." Jisung menghentakkan kaki nya kesal, Wonyoung tertawa dibalik tirai besar yang menghalangi jendela.
"Ayolah! Kumohon keluar!!" Jisung berteriak hingga sedikit membungkuk, Wonyoung mengeluarkan suara kecil membuat Jisung menoleh dan tersenyum. Jisung mendekati tempat persembunyian Wonyoung dan melihat kebawah kolong meja.
"Tidak ada." Jisung menghela napas lagi, dan tersadar sesuatu. "Eoh? Kenapa tirai ini tertutup? Pantas saja disini sedikit gelap, Jisung membuka tirai itu secara perlahan dan melihat rupa Wonyoung disana, Wonyoung tertawa keras. Ia berhasil mengelabui Jisung. Jisung mendengus, melihat Wonyoung yang tertawa keras.
"Sudahlah! Aku lelah, kau bersembunyi ditempat yang tidak kusangka sama sekali!" Jisung memegangi perutnya dan berjalan.
"Ada apa Jisung-ie?" Wonyoung berjalan disamping Jisung sambil menatap ke arah perut Jisung.
"Tidak tahu, aku hanya merasa sakit. Mungkin karena yang kemarin itu.."
"Kemarin kenapa? Baik-baik saja kan?"
"Ya! Tentu saja semuanya baik, aku hanya terjatuh dan perutku terkena beling." Jisung tidak berbohong, dia memang terkena beling tapi tidak sampai melukainya. Perutnya terasa sakit karena bekas pukulan Jaemin. Lelaki bajingan itu memukulinya tanpa belas kasihan, dan sekarang ia sudah lapar padahal sebelumnya dia sudah mencuri buah di kamar Joy.
"Hey? Terkena beling? Apa itu terluka?"
"Tidak! Hanya saja, aku Lapar.." Jisung melemparkan wajah emmelasnya pada Wonyoung.
"Ayo kita pergi berbelanja!"
"Aish! Memangnya aku diperbolehkan?"
"Tentu saja boleh, tapi kau harus menyamar. Pakai pakaianku dan gunakan masker. Ah.. rambutmu ya, pakai Wig saja! Aku punya banyak." Wonyoung yang pada dasarnya memang bandal malah membawa Jisung bersamanya. Namun usaha itu sangat membuahkan hasil, mereka berhasil keluar dari mansion tanpa ketahuan. Wonyoung membawa Jisung ke restoran cepat saji didekat sana.
"Woah, aku tidak menyangka itu akan berhasil!" Jisung membuka penutup wajahnya dan tersenyum sambil memperlihat gummy smile nya pada gadis yang lebih tua dari nya tersebut.
"Aishh, imutnyaa. Eh, kau sangat girang? Pasti kau merasa senang selama perjalanan!"
"Tentu saja! Selama ini aku jarang dibiarkan keluar dengan papa dan Jaemin Hyung."
"Oh ya? Kasihan sekali baby.. mansion papa mu dimana Jie?" Wonyoung mengambil lipbalm dari dalam tasnya dan memakainya didepan Jisung.
"Jauh Noona, aku tidak mau lewat sana juga. Eum.. itu apa?" Jisung menunjuk lipbalm ditangan Wonyoung, Wonyoung langsung menjelaskannya dan menyerahkan pada Jisung. Jisung mencoba memakai dengan menggerakkan kepalanya, tetapi ada sedikit yang mengenai dagunya. Wonyoung tertawa kecil melihat cara Jisung memakai lipbalm dan tentu saja membersihkan lipbalm yang melewati garis bibirnya. tapi setelah dilihat lebih jelas dia malah sedikit tercengang melihat bibir Jisung yang tampak semakin indah setelah dipolesi pelembab bibir tersebut.
"Ini tidak buruk! Itu sangat cocok untukmu, biarkan lipbalm itu berada di tanganmu saja. Lagian aku memiliki banyak, jadi tidak perlu pusing jika kehilangan satu."
"Benarkah? Ini terlihat bagus?"
"Ya, kau terlihat sangat cantik dengan itu!" Wonyoung mengelus kepala Jisung, Jisung tersipu mendengar pujian yang menurutnya sedikit aneh.
Tangan Jisung yang sebelumnya berada diatas meja, tiba-tiba diturunkan secara reflek dan memegangi perutnya. Wajah Jisung sedikit menahan rasa sakit.
"Kenapa Jie? Tahan sebentar ya, makanannya akan segera datang kok." Jisung hanya membalas ucapan Wonyoung dengan senyuman. Menurutnya itu bukan hanya rasa sakit menahan lapar, tapi bercampur juga dengan rasa kram dan nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖һ᥆'s 𝕻ᥲіᥒ?! _ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚜𝚞𝚗𝚐
De Todochap 1 & 2 cek di akun Ly-viee Hanya menceritakan kehidupan Byun Jisung yang hidup diantara orang-orang gila akan nafsu. Seperti terjebak dalam labirin yang terkadang tampak indah namun menjebak. Karena dia yang kurang kasih sayang sejak kecil membu...