Byun.

447 53 35
                                    

09.00 KST (mansion Byun family.)

"Wonyoung, hei bangunlah. Kau ingin menjadi tuan putri seperti bersama Jaemin? Tentu saja tidak bisa. Ingat status mu disini!" Taeyeon mengelilingi Wonyoung yang terduduk di ranjang lusuh dan usang.

Wonyoung membuka matanya yang sembab, dia menatap Taeyeon sedang memutarinya dan memegang suntikan yang Wonyoung tidak tahu apa kandungan dari cairan yang berada didalam sana. "Tertarik mencoba?" Taeyeon tersenyum pada Wonyoung dan menawarkannya.

"Tidak.."

"Ouh? Kau benar-benar tidak ingin mencoba? Apakah kau tidak ingin mengasihani kami Wonyoung? Kelinci manis kami sudah direbut saudaramu. Dan sekarang kau melawanku?"

"Itu bukan urusanku. Aku tidak ada hubungannya dengan kalian! Bebaskan aku!"

"Tentu saja ada. Aku melihatmu pergi ke suatu tempat bersama Jisung. Dengan membawamu kesini, mungkin Jisung akan datang dengan sendirinya." Taeyeon menatap Wonyoung dengan mata tajamnya membuat Wonyoung merasa ketakutan.

"Dia tidak akan datang tapi oppa yang akan datang. Dia akan membunuh kalian!" Walaupun takut, ia berusaha menguatkan dirinya dan membentak Taeyeon

"Benarkah, hum.. aku sangat ketakutan mendengarnya." Taeyeon tertawa keras membuat Wonyoung merinding dan mundur.

"Cukup basa-basinya. Aku hanya ingin memasukkan cairan ini kedalam tubuhmu, kau hanya perlu menurut dan kami akan memberikanmu makanan enak."

"Aku tidak bodoh! Itu pasti berbahaya!" Wonyoung berdiri dan menghindar saat Taeyeon memegang tangannya. "Hei, Jisung bahkan tidak pernah menolak apa yang kami katakan. Kenapa kau berani melawan?"

"Aku tidak sama polosnya dengan anak itu, aku tahu itu bisa membahayakan ku."

"Ck, kau hanya membuang waktu. Kemarilah, aku akan memberikanmu pelukan hangat sebagai gantinya."

"Aku tidak membutuhkan pelukanmu dasar iblis!"

"Jisung kami tidak pernah menolaknya! Dia akan senang jika kami memberikannya pelukan dan kecupan di keningnya, jadi Kau harus meniru sikap Jisung! Dia adalah anak yang penurut. Kami sudah mendidiknya sejak kecil."

"Kalian bukan mendidiknya menjadi penurut tapi menjadi lelaki yang lemah dan memiliki kelainan!"

"Dia kami rawat untuk itu. Jadi sekarang, kau harus patuh seperti Jisung kepada kami."

"Kalian orang tua tidak berguna. Dan ingatlah, aku bukan Jisung!" Wonyoung mengambil vas bunga yang sudah retak didekatnya. Dia mengangkatnya dan melempar ke kepala Taeyeon, namun hanya pelipisnya yang tergores dan vas bunga itu pecah berkeping-keping di dinding putih. Taeyeon mendecak melihat darah mengucur dari pelipisnya. Dia meletakkan suntikkannya di dalam ruangan dan berlari keluar karena merasa kesakitan.

Wonyoung tersenyum dan mengambil suntikan yang berisi cairan transparant di dalamnya. Wonyoung membaca tulisan dikertas yang ditempelkan pada suntikkannya. Wonyoung tidak paham dengan apa yang ditulis jadi dia hanya membuangnya tapi lupa menghabiskan isinya.

Wonyoung menunggu Taeyeon cukup lama. Namun bukannya Taeyeon yang datang menemuinya malah Byun Baekhyun. Dan sekarang Wonyoung sedang terduduk sambil memeluk lututnya dan menangis, dia kembali dilecehkan Baekhyun untuk yang kedua kalinya. Namun disaat seperti ini Wonyoung malah mengalihkan atensinya pada Jisung.

Dia merasa kesal dengan Jisung, jika sejak awal dia dibawa agar Jisung kembali pada mereka, kenapa Jisung tidak datang dan membuatnya selamat. Lihatlah, sekarang karena sangat lambat, Wonyoung kembali mendapat pelecehan serupa dengan sebelumnya. berarti ini semua salah Jisung.  Kini Wonyoung menanam benih dendam dalam hatinya.

𝐖һ᥆'s 𝕻ᥲіᥒ?! _ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚜𝚞𝚗𝚐 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang