awal mula pertemuan.

763 60 30
                                    

"Jisung?" Wonyoung memegang bahu Jisung yang sepantaran dengannya. Jisung yang sedang membasuh tangan sedikit terkejut.

"A-ah iya?"

"Eum, kau tidak marah karena masalah kemarin kan? Aku tahu, kau kekasih Jaemin oppa. Aku tidak akan menyalahkanmu, hanya saja.. aku ingin bertanya bagaimana awal mula kalian bertemu."

"Haa.. itu ya? Kami bertemu di sekolahku. Jaemin Hyung itu salah satu donatur di sekolahku."

"Oh benarkah? Bisakah kita berbicara di sana saja?"

"Tentu.." Jisung mendahului Wonyoung. Wonyoung menatap heran, Jisung sedang memakai kemeja pemberiannya kepada Jaemin. Tapi dia menghiraukan hal itu. Mereka hanya duduk di 1 kursi panjang yang berada di halaman belakang. Tujuannya kesini, agar tidak ada yang mendengar perbincangan mereka.

"Lalu bagaimana bisa bertemu? Kan dia hanya seorang donatur bukan kepala sekolah."

"Memang. Jaemin Hyung adalah orang yang paling berkuasa disana, kepala sekolah juga tunduk padanya. Karena dana yang diberikannya sangat besar. Bahkan Jaemin Hyung memiliki ruangan sendiri disana."

"Yang ku tanya itu bagaimana kalian bisa bertemu Jiee, bukan tahta Jaemin disana."

"Ouww, kami bertemu saat aku masih 15 tahun. Ada konflik diantara Jaemin Hyung dan kepsek kami. Jaemin Hyung mengancam ingin mengambil semua dana yang telah diberikannya dari awal pertemuan. Jika tidak bisa dikembalikan maka sekolah itu akan dihancurkan. Aku tidak tahu, dia memiliki hak atau tidak sama sekali atas hal itu. Tapi kepala sekolah kami benar-benar ketakutan hingga menyerahkan 3 guru perempuan ke tangan Jaemin Hyung.."

"3 guru itu tidak ada kabar setelah diserahkan. Tapi dia tidak puas, dia meminta 1 pelajar laki-laki dan 4 pelajar perempuan. Kepala sekolah itu sepertinya sangat memutar otaknya untuk menyerahkan pelajar laki-laki, Karena dia menyerahkan ku setelah 9 hari setelah perjanjian. Aku dan keempat perempuan itu langsung diberikan pada Jaemin Hyung. Awalnya aku dipanggil karena ingin memberikan tugas harian pada guru. Tetapi bukannya menerima buku ku, guru itu malah menggiringku untuk masuk ke ruangan Jaemin Hyung bersama 2 perempuan yang memang, cantik dan elegan.-

Didalam tidak ada siapa-siapa, hanya kami bertiga. Kami disekap selama 2 hari.kedua perempuan itu selalu berteriak memanggil orang diluar. Tapi nihil tidak ada yang menyahut. Setelah 2 hari kamu disekap, ada 5 pria berbadan kekar yang membawa kami ke suatu daerah tak dikenal. Kedua perempuan itu berusaha meminta aku melawan 5 pria itu. Tapi aku tidak bisa. Disana kami bertemu 2 perempuan pendek berwajah lucu. Aku kenal salah satu di sana. Dia seniorku, pelajar dari Negara Jepang. Kami mulai diberikan makanan disana. Menunggu selama 5 hari diruangan gelap. Makanan yang masuk ke perut kami tidak mengandung serat. Membuat badan kami tidak memiliki energi yang cukup untuk mendobrak pintu agar bisa melarikan diri. Jujur saja, ketakutan terbesarku itu papa dan bunda mencariku, Noona.."

"Takut mereka akan menghukum ku jika aku ketahuan berada di wilayah asing itu. Di hari ke enam kami didatangi oleh Jaemin Hyung. 2 siswa yang seumuran denganku menggoda Jaemin Hyung. Tapi dia tidak tertarik dan membunuhnya. Seniorku hanya diam, takut mendapat hal yang-"

"Tunggu Jie, kalian ada 5 orang kan. Apakah ada 2 seniormu didalam ruangan itu kan, atau kalian dipisahkan?"

"Iya. Pelajar dari Jepang itu sudah meninggal karena memberontak saat ingin diperkosa Jaemin Hyung. Sedangkan seniorku yang lain sudah lebih dulu bunuh diri dengan cara mencekik lehernya sendiri. Dan mengikat mulut serta hidungnya menggunakan pakaiannya. Diruangan itu hanya tersisa aku. Aku tidak tahu hal apa yang akan dilakukannya. Tapi saat dia datang. Dia bersikap lembut padaku, tidak memaksa dan tidak melecehkanku. Bahkan membawaku ke mansion ini selama 2 Minggu. Merawatku dengan baik lalu melepaskan ku."

𝐖һ᥆'s 𝕻ᥲіᥒ?! _ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚜𝚞𝚗𝚐 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang