Wonyoung hilang.

374 49 12
                                    

"noona, lihat apa yang ku bawa!"

"Eungh, Jisung. Ini masih sangat pagi. Kenapa kau sangat bersemangat?" Tanya Wonyoung dengan suara lirih khas orang mengantuk.

Jisung mengeluarkan topi yang sedari tadi disembunyikannya di belakang punggung. Jisung menunjukkan sepasang topi dengan warna senada, Jisung tersenyum lebar dan memberikannya pada Wonyoung.

"Eoh, topi? Terimakasih cantik."

"Cantik?"

"Ah maaf. Jisung tidak suka? Baiklah, terimakasih tampan." Wonyoung memakai topi yang diberikan Jisung dan kembali mengoles selai cokelat pada roti tawar. Wonyoung membuat milik Jisung dan dirinya, mereka makan bersama tanpa Joy dan Jaemin.

Wonyoung melihat Jisung makan dengan lahap. Dia tersenyum, melihat pipi Jisung sudah tidak terlalu kurus. Akhirnya perjuangannya menaikkan berat badan Jisung mulai berjalan lancar. Berat badan Jisung sudah bertambah semenjak ia hamil, tentu saja itu berhasil karena Wonyoung yang selalu diam diam memberikan cemilan pada Jisung.

"Mau.." Jisung mengambil roti tawar di atas meja dan kembali mengoleskan selai cokelat. Wonyoung menggelengkan kepala nya, Jisung sudah memakan roti itu tiga kali.

"Setelah ini cukup ya?" Jisung hanya mengangguk dengan mulut penuh roti. Wonyoung tertawa dan merapikan kembali semua yang tertata diatas meja makan. Wonyoung menghampiri Jisung yang sedang meminum air putih dengan sekali tegukan.

Jisung meminta izin pada Wonyoung untuk kembali ke kamar Jaemin dan membasuh wajahnya. Wonyoung hanya mengangguk dan Jisung langsung berlari menaiki anak tangga.

Jisung membuka pintu kamar yang tidak terkunci dan tidak ada siapa-siapa disana. Jisung pikir Jaemin sedang keluar atau berada di balkon jadi ia langsung menuju toilet dan membuka nya dengan gampang. Tetapi seketika mimik wajah Jisung berubah tegang. Didalam sana ada Jaemin yang mandi tanpa sehelai benang di tubuhnya. Jisung langsung menutup pintu dengan kencang dan berlari ke ranjang.

Jisung sangat takut kalau Jaemin akan marah karena dia membuka pintu dengan tidak sopan. Jisung menggelengkan kepalanya dan berjalan ke arah lemari pakaian Jaemin. Mengambil pakaian Jaemin yang lumayan bagus jika dipakai untuk bekerja. Jisung mengambilkan pakaian Jaemin karena dia hal. Untuk meredakan amarah Jaemin, dan karena selalu melihat Jaemin menggunakan pakaian santai ke tempatnya bekerja.

Jisung memegang pakaian Jaemin dan menunggunya sampai keluar dari dalam sana.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Jaemin keluar dari sana. Jisung memberikan pakaian Jaemin dengan tangan yang sedikit gemetar, setelah Jaemin menerimanya Jisung langsung masuk kedalam tanpa menatap Jaemin. Jaemin menatap heran ke Jisung.

Jisung membasuh wajahnya dengan cepat. Setelah itu ia keluar dan melihat Jaemin yang sudah selesai dengan pakaiannya. Jaemin hanya menatap Jisung dengan mata elangnya. Jisung berjalan dengan takut didepan Jaemin, Jisung hampir berhasil melewati Jaemin. Tapi sialnya Jisung tidak melihat jalan sehingga ia terjatuh ke lantai ketika ia menyenggol kaki Jaemin yang memang sengaja dimajukannya. Jisung meringis merasakan tangannya sedikit ngilu. Tapi Jisung tidak menangis, karena tidak terlalu sakit baginya.

"Kenapa kau terlihat ketakutan di depanku?" Jisung hanya diam dan menggeleng. Dia tidak mau mengaku karena takut Jaemin marah.

"Tidak ada, hanya saja tadi aku juga terjatuh di tangga jadi aku merasa sedikit kesakitan." Jisung hendak berlari keluar tetapi Jaemin lebih sigap untuk menarik Jisung dan menjatuhkannya.

"Bohong. Kau berusaha menjadi pembangkang sekarang, apa karena sudah banyak yang memanjakan mu?"

"Tidak! Aku hanya tidak sengaja membuka pintu saat kau mandi. Jangan marahi Jisung." Jisung berujar dengan wajah memerah, Jaemin hanya menghela napas dan mengatakan keluar. Jisung tersenyum dan warna wajahnya kembali seperti semula. Jisung kembali mendatangi Wonyoung. Tetapi tidak ada siapa-siapa disana. Namun topinya ditinggalkan dilantai. Jisung mengambil topi Wonyoung, mungkin dia lupa batin Jisung.

𝐖һ᥆'s 𝕻ᥲіᥒ?! _ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚜𝚞𝚗𝚐 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang