19 • NOW, I KNOW

68 3 0
                                    

JGN LUPA VOTE DAN KOMEN ‼️

Bantu share cerita ini, ya.

JANGAN JADI PEMBACA GELAP!

ENJOY THIS CHAPTER 🤍

19 • NOW, I KNOW

Ada banyak kisah jatuh cinta. Dan kita memang bebas untuk memilih kepada siapa kita jatuh cinta. Namun, dari kebebasan itu, juga harus siap dengan balasan apa yang didapat dari siapa cinta itu diberikan.

~ Denta Alzian Septara

•••

Setelah lumayan banyak waktu yang mereka habiskan, kini Deva mencari tempat yang jarang ada pengendara berlalu-lalang. Lelaki itu menempatkan mobilnya di pinggiran jalan yang letaknya juga sedikit aman. Terlihat bahwa sekarang perempuan yang sejak tadi bersamanya itu, terlelap dengan membawa satu donat di tangannya. Candy terlelap disaat dirinya belum sempat menghabiskan roti donat yang tadi sempat ia beli.

"Social baterai sedikit, kebanyakan gaya ngajakin keliling-keliling," gumam Deva ditengah dirinya mengambil makanan yang masih dipegang oleh Candy.

Dengan telaten, lelaki itu membersikan sisa topping donat yang mengotori tangan Candy dengan tisu yang ada di depannya. Tanpa mengganggu sang empu, Deva membenahi seat belt Candy. Menatap perempuan itu dengan lamat, rasanya tidak bosan-bosan jika Deva sudah mengamati bagian wajah yang paling ia suka sejak pertama kali dirinya bertemu dengan Candy.

Polos juga kalau tidur gini, batin Deva dengan tersenyum.

Karena dirasa hari semakin siang dan panas, Deva melihat jam arloji di tangannya. Jarum jam itu sudah menunjukkan pukul 13.20 PM. Satu hal yang membuat Deva bingung. Apakah dirinya harus mengantar Candy pulang ke rumahnya. Jika iya, sudah dipastikan gadis ini akan marah-marah jika tanpa seizinnya. Tetapi jika tidak mengantarkannya pulang, kemana mereka pergi setelah ini? Apalagi dalam keadaan Candy tertidur.

Deva berfikir, sebelum dirinya mendapatkan sebuah ide. Lalu, tanpa menunggu lama, ia kirimkan sebuah pesan singkat kepada sahabat Candy. Ini adalah satu-satunya cara agar tidak menyusahkan dirinya ataupun menyebabkan perempuan ini marah-marah tak jelas padanya nanti.

Devael Helgi Shaidan
Ra? bisa ke markas Valderon sekarang?

Sahabat lo ada di sini. Jemput dia.

Jangan banyak tanya! Cukup turuti apa yang gue perintah.

Setelah memastikan pesan itu terkirim, Deva kembali menghidupkan mesin mobilnya. Namun sebelum itu, Deva mengambil jaket yang terletak di kursi belakang. Meletakkan jaket tersebut ke badan Candy. Ia harus memastikan bahwa gadis ini selalu aman saat bersamanya. Tak lupa juga, Deva mengurangi suhu AC mobil itu.

Sebelum melaju, lelaki itu menyempatkan dirinya untuk mengelus puncak kepala Candy. Sedikit menyingkirkan helaian rambut yang menggangu tidur perempuan itu. Terakhir, Deva meletakkan ibu jarinya pada bulu mata Candy. Aksi yang menyebabkan Candy terusik.

"Now, i know."

•••

"SIAPA LAPAR? SIAPA LAPAR?" teriak lelaki yang baru saja sampai dan bergabung bersama sahabatnya.

DEVAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang