3 • SATU HARI YANG MENYENANGKAN

218 11 0
                                    

Hai, apa kabar?

Jangan lupa vote&komen yg banyakk

Slmt membaca 💗

3 • SATU HARI YANG MENYENANGKAN

Selalu ada banyak cerita yang disebarkan oleh sang pencipta rasa. Semoga selalu ada kisah indah yang tumbuh dari banyaknya waktu yang dilewati.

•••

"Data diri kamu, sudah Ibu cek secara keseluruhan, ya, Candy! Sekarang kamu bisa memasuki ruang kelas yang sudah Ibu tujukan buat kamu. Dan Ibu harap, kamu segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah kamu yang baru," ucap wanita paruh baya, yang sejak tadi sibuk membolak-balikkan kertas yang berada di kedua tangannya. Bu Bona. Guru yang bertugas untuk mengecek seluruh data-data siswa di SMA Bintaria. Salah satu guru yang masuk dalam kategori guru paling sensitif bagi para muridnya.

Setelah beradu kalimat dengan lelaki tadi, kini Candy berada dalam ruang guru. Mengenai kepindahannya di sini, Candy memang belum sepenuhnya menyelesaikan semua keperluan-keperluan yang dibutuhkan. Saat ini dirinya tengah berbincang dengan Bu Bona. Perbincangan yang menyebabkan dirinya ingin segera berlalu dari sana.

"Saya bisa langsung ke kelas, Bu?" tanya Candy kikuk. Melihat muka Bu Bona, membuat dirinya sulit untuk mengeluarkan sepatah kalimat.

"Ya, langsung saja. Memang kamu mau menunggu apa?" jawab Bu Bona, seraya membenahi kacamata yang hampir merosot ke hidung.

Orang dari tadi nggak berhenti ngomel, batin Candy pada Bu Bona.

"Baik, Bu. Terima kasih banyak." Candy berniat ingin menjabat tangan Bu Bona, namun hal itu ia urungkan ketika menyadari Bu Bona lebih dulu pergi meninggalkan dirinya.

Salah satu hal yang gue benci, dan anehnya gue sering mengulangi, batin Candy lagi. Sungguh, ia benci hal seperti ini.

Candy bangkit-membenahi seragamnya yang sedikit kusut. Ia segera menuju ruang kelas yang sudah ditujukan Bu Bona untuknya. Sembari berjalan, ia mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru sekolah ini. Dirinya terkagum-kagum dengan fasilitas lengkap yang disediakan di sini. Mungkin, kepindahannya adalah salah satu hal yang patut Candy syukuri. Selain bisa kembali dengan kedua sahabatnya, ia juga bisa lebih bebas daripada di sekolah yang sebelumnya.

Selain pindah sekolah, Candy juga kembali ke rumah lamanya. Selama satu tahun lebih, dirinya menghabiskan waktunya dengan semua hal yang menjadi kemauan sang papa. Mulai dari ia dipindahkan sekolah, rumah, bahkan masih banyak hal lainnya yang harus ia lakukan demi sang papa.

Ah! Candy tidak akan lagi memikirkan mengenai hal itu. Yang pasti, ia kembali senang, bisa merasakan hal-hal yang tadinya sempat hilang dari hidupnya. Kini, tugasnya hanya satu. Kembali berdamai dengan apa yang sudah lalu, dan memulai kehidupan yang baru tanpa campur tangan kejadian masa lalu.

Saat dirinya tiba di depan pintu kelas, sorot mata siswa-siswi di dalam sana, tertuju pada dirinya. Candy yang bingung akan hal itu, tak acuh dengan semuanya.

Ia melihat salah satu sahabatnya melambai ke arahnya. "Candy!" teriak Dara seraya melambaikan kedua tangannya.

Candy segera berlari memasuki kelas. Ia menghampiri Dara, yang sudah menyiapkan tempat duduk di sampingnya. "KITA SEKELAS?!" pekik Candy kegirangan. Ia meletakkan tasnya di atas meja dengan kasar.

DEVAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang