APA KABARRR?
UPDATE LAGI YEAY
ENJOY THIS CHAPTER
SELAMAT BACA 💌
11 • SOSOK LELAKI BAIK
Senang itu, harus dia salah satu alasannya. Yang selalu singgah di kepala dan menjadi sebab bahagia ketika pikiran sedang kemana-mana
•••
Deva menyibak selimut yang menutupi tubuh atletisnya. Membiarkan cahaya masuk perlahan ke dalam indera pengelihatan. Merenggangkan otot-otot walapun kedua bola matanya masih terasa berat. Segera mungkin ia bangkit untuk bersiap-siap pagi ini. Deva baru ingat, semalam ia tertidur dengan sendirinya. Mengingat bahwa dirinya terus-menerus terbayang-bayang dengan Candy. Bahkan ia juga sama sekali tak menutup room chat-nya dengan gadis itu. Berharap pemiliknya mengirimkan pesan lagi.
Sembari merapikan tempat tidurnya, Deva jadi teringat, apakah adiknya sudah kembali ke rumah? Pesan yang semalam ia kirimkan untuk Davin, hanya dibaca saja, tanpa dibalas apapun oleh lelaki itu. Ah, sudahlah, mungkin Davin memang perlu waktu untuk sendiri.
Deva mengambil handuk yang sudah disediakan-melilitkan handuk tersebut di lehernya. Tak lupa juga ia mengecek benda pipih yang tergeletak di atas kasur, memastikan apakah ada pesan yang masuk dari Davin, atau bahkan bisa saja dari Candy. Namun ternyata ekspetasinya terlalu tinggi.
Gue kenapa banyak berharap gini, sih, anjir? batin Deva heran kepada dirinya sendiri.
Lain halnya dengan Angga. Lelaki ini bangun lebih awal dari sebelumnya. Mengingat bahwa dirinya sekarang ini mempunyai tanggung jawab lebih. Apalagi ia kembali tinggal bersama kedua putranya. Ia harus menyiapkan sarapan untuk Deva dan Davin. Mempersiapkan segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh kedua putranya.
Angga menyiapkan banyak makanan untuk sarapan mereka pagi ini. Bahkan, ia juga menolak bantuan dari asisten rumah tangga mereka. Alasannya adalah Angga ingin berusaha untuk dekat lagi dengan putranya. Mendengar hal itu, pasti membuat siapapun yang mendengarnya ikut tersentuh. Apalagi dengan Mbok Iroh-asisten rumah tangga mereka.
"Bapak orangnya penuh usaha, ya? Jadi salut saya," ucap Mbok Iroh dari belakang. Walapun dirinya sudah dilarang untuk membantu Angga, tapi Mbok Iroh juga harus memberikan sedikit bantuannya untuk Angga. Apalagi Angga adalah pria, yang pastinya jika menyangkut tentang dapur, tidak seperti wanita pada umumnya.
"Nggak ada salahnya untuk memperbaiki semuanya, Mbok." Angga menjawabnya seraya menyiapkan beberapa piring dan keperluan lainnya.
"Bapak tahu tidak? Tadi malam, Nak Davin pulang." Perkataan Mbok Iroh membuat Angga menghentikan kegiatannya.
"Mbok... serius?" tanya Angga memastikan.
"Iya, Pak. Dua rius juga saya bisa menjamin." Mbok Iroh berucap jujur, seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, menandakan bahwa ia benar-benar tidak berbohong.
Melihat ekspresi wajah Mbok Iroh, sepertinya wanita paruh baya ini tidak berbohong. Angga menyunggingkan senyumannya. Ia segera mempercepat kegiatannya, ingin cepat-cepat menemui Davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAEL
Fiksi RemajaDia adalah bahagia yang hampir dan ingin. -𝙳𝙴𝚅𝙰𝙴𝙻 ••• Devael Helgi Shaidan, adalah sosok lelaki yang dikenal dengan sikap kegigihannya, pekerja keras, tegas dan penuh rasa tanggung jawab. VALDERON, merupakan perkumpulan yang dinaungi olehnya...