VOTE DAN KOMEN
Happy reading 🫶
24 • CERITA DI AKHIR PEKAN
Ada seseorang di setiap cerita. Dari banyaknya cerita yang ada, akan ada pula cerita indah yang ingin dikenang lebih lama.
•••
Akhir pekan seperti ini, memang paling menyenangkan jika orang-orang menghabiskan waktu mereka dengan berbagai kegiatan yang membuat suasana hati mereka terasa lebih fresh dari sebelumnya. Seperti yang akan dilakukan Candy beserta kedua sahabatnya nanti. Tiga perempuan yang masih bersantai di dalam kamar Candy, sengaja mengulur waktu dan memang tak ingin terburu-buru. Sembari menunggu Candy siap-siap, Bulan dan Dara membuka berbagai obrolan yang diciptakannya.
"Menurut lo, siapa yang paling lelet diantara kita?" tanya Bulan mengisi kekosongan mereka.
"Nggak perlu pakai menurut menurut segala. Udah pasti jawabannya itu yang ngomong," jawab Dara tanpa basa-basi.
"Kalau yang paling gampang marah?" tanya Bulan, lagi.
"Lo juga." Dara menjawab pertanyaan yang ditujukan untuk orang yang sama.
Jawaban yang bisa dilontarkan oleh Dara, membuat Bulan jadi malas untuk berbicara dengan perempuan itu lagi. Dirinya memilih untuk diam memainkan benda pipih yang ada di tangannya.
Lebih dari setengah jam mereka masih berada di dalam kamar. Hingga pada akhirnya, Candy memukul meja riasnya dengan pelan agar mengeluarkan suara.
"Let's go. I'am ready," seru Candy dengan excited.
"Kan, terbukti siapa yang paling lelet?" Bulan bersuara.
"Demi, deh. Emang omongan cewek itu jangan gampang dipercaya. Padahal tadinya lo bilang sama gue nyuruh supaya cepat kesini. Eh, giliran udah sampai sini, lo selesai mandi aja belum. Teman nggak ada rasa kasihannya lo," omel Dara pada Candy.
"Hehe... lagian siapa suruh percaya?" ceplos Candy tanpa rasa bersalah.
Mendapati jawaban itu, Bulan dan Dara saling memandang Candy dengan tatapan tajam mereka. Candy pun tak memberi reaksi apapun, kakinya memilih untuk melangkah menuju lantai bawah untuk meminta izin pada kedua orang tuanya. Pergerakan itu diikuti oleh kedua sahabatnya.
Di atas sofa, tepatnya di ruang tengah, Zaidan dan Navita terlihat sangat menikmati obrolan mereka. Sampai tak sadar bahwa tiga perempuan sudah ada di dekat keduanya.
"Pa, Ma?" panggil Candy dari arah samping.
Merasa bahwa keduanya dipanggil, Zaidan dan Navita menoleh. Mereka mendapati anak gadisnya sudah rapi dengan sedikit polesan di wajahnya. Mereka juga memperhatikan keberadaan Bulan dan Dara yang ada di belakang putrinya.
"Udah rapi aja, Nak?" tanya Navita, yang mungkin pertanyaan itu juga diperuntukkan bagi Bulan dan Dara.
Ketiganya tersenyum, lalu salah satu dari mereka menjawab. "Pamit, ya, Ma, Pa?" izin Candy pada keduanya.
"Mau pergi kemana, Bulan, Dara?" tanya Zaidan sebelum mengizinkan.
Yang merasa ditanya pun, sontak saling memandang, kemudian Dara menjawabnya. "Izin keluar sebentar, Om. Nggak lama, kok. Nggak sampai malam juga," jujurnya pada Papa Candy.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAEL
Teen FictionDia adalah bahagia yang hampir dan ingin. -𝙳𝙴𝚅𝙰𝙴𝙻 ••• Devael Helgi Shaidan, adalah sosok lelaki yang dikenal dengan sikap kegigihannya, pekerja keras, tegas dan penuh rasa tanggung jawab. VALDERON, merupakan perkumpulan yang dinaungi olehnya...