"Tidak baik"

28 9 4
                                    



Seperti dugaan Jaga tempo hari, ucapan gila remaja laki-laki itu mengenai Bunga pacarnya--- Arnan benar-benar menyebarkan luas di sekolah. Entah apa yang ada di pikiran Arnan, laki-laki bajingan itu selalu suka membuat sensasional. Namun, Jaga tidak mengelak bahwa ini juga salahnya, salah lidahnya yang tidak terkontrol dan malah menjadi bumerang untuknya sendiri.

Jaga memejam menahan kekesalan dalam hati. Remaja laki-laki itu menghembuskan napasnya kasar. "Gue kaget banget anjir. Kalo Bunga cewek lo". Ungkap teman tongkrongnya sembari tersenyum lebar --- entah apa yang membuatnya bahagia mengenai ini. Jaga menatap Mafda seolah tidak tertarik atas pembicaraan ini.

"Kapan lo jadian sama dia? Kok gue gak tau ya?". Tanya Giselle menatap Jaga penuh keheranan. Gadis cantik keturunan Jepang itu seolah bertanya-tanya hingga Jaga dibuat terdiam di tempat.

Jaga menggaruk kepala belakangnya. Sejujurnya, Jaga ingin membenarkan kesalahpahaman ini secara tuntas. Mengatakan bahwa hanya peristiwa tidak disengaja olehnya, menceritakan tentang ini dimulai dari perkelahiannya dengan Arnan, mengatakan maksud baik dibalik ucapan tentang Bunga adalah pacarnya. Namun, Jaga juga merasa malu. Remaja laki-laki itu menatap teman-temannya dengan gundah.

"Lo pakek pelet apa, Ga? Kok bisa Bunga luluh sama Lo? Setau gue Bunga tipe friendly tapi sulit juga deketinnya". Tanya Mafda sekali lagi. Jaga yang mendengar itu rasanya ingin sekali meraup bibir Mafda disampingnya. Jaga kesal setengah mati pada Mafda namun ia tahan sekuat hati.

Jaga menghela nafas lagi. Sudah lelah dia menerima cercaan tanya dari teman-temannya sekarang. Hal ini membuat teman-temannya makin keheranan. Bagi Mafda dan Giselle berita Jaga berpacaran sama Bunga justru kebahagiaan untuk mereka berdua. Namun, saat melihat Jaga beberapa kali menghela nafas, menatap mereka tidak tertarik ataa obrolan ini, mereka berdua kembali keheranan. Seolah Jaga tidak suka dan enggan menanggapi.

"Lo kenapa sih? Aneh banget". Ucap Giselle sembari menepuk pelan bahu temannya itu. Giselle menatap Jaga kemudian Mafda secara bergantian, dia kenapa, Mafda? Mafda yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh.

"Gue?". Tanya Jaga menatap Giselle sembari menunjuk dirinya sendiri. Giselle menggangguk mengiyakan. "Gak papa. No problem". Jelas Jaga sembari mengibaskan tangannya didepan wajahnya. Jaga menatap Giselle dan Mafda bergantian, "Gue---".

Brak

Jaga berjengit ditempat ketika pintu kelasnya di banting dari luar. Sementara Giselle memegang dadanya dan segera mencari tahu siapa yang berani mendobrak pintu kelasnya dengan kurang ajar, sementara Mafda remaja laki-laki itu sudah terjatuh dari kursinya dan segera bangun hanya untuk melihat orang mendobrak pintu kelasnya juga.

Seisi kelas 3A-B itu mendadak hening seraya menatap seseorang di ambang pintu. Mereka cukup terkejut atas seseorang itu untuk pertama kali menginjakan kaki di kelas mereka.

"Siapa sih yang dobrak, gak ada sopannya b--- lah Bunga?"

Itu Bunga. Ketika gadis itu baru saja sampai disekolah, teman-teman kelasnya mencerca dirinya dengan berbagai pertanyaan mengenai ia dan Jaga tengah menjalin hubungan asmara. Bunga yang mengetahui itu terkejut dan keheranan. Berita tidak benar ini kenapa bisa tersebar luas. Jadi, ketika Bunga bertanya mengapa teman-temannya bisa bertanya hal ini, maka jawabannya Jaga memberitahu Arnan kalau kalian sedang pacaran. Seisi sekolah sudah tahu tuh. Bunga yang mendengar penjelasan itu tidak percaya.
Gadis itu menolak dan mengatakan yang sebenarnya bahwa ini hanya kesalahpahaman namun mereka tetap tidak mempercayainya.

Jaga Bunga DikarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang