1

197 22 6
                                    

♥︎ Welcome di cerita ku, ini cerita pertamaku! Cerita berdasarkan pemikiranku sendiri, alur nya juga masih acak-acakan. Jika ada kesamaan, tokoh atau apapun itu, mungkin itu di luar kendaliku ya. Mohon jangan kritik apapun yang membuat aku down, aku masih belajar. Karena hobiku adalah membaca dan menulis, maka apapun yang aku rasakan itu akan tertulis di sini. Selamat membaca, di karya pertamaku yang sebagiannya terinspirasi dari kisah diri sendiri dan imajinasi. Semoga suka, satu vote dari kalian adalah kebahagiaan ku. Bantu sampai end ya, dan semua nya akan aku revisi dan perbaiki. ♥︎

Thank you 🤍

"Kamu boleh lelah, asal jangan menyerah."

-Arlaa-

_

______________


Alarm berbunyi dengan nyaringnya, membuat gadis itu menggeliat dan terbangun. Mengucek matanya dan meraih benda pipih nya yang terletak di nakas. Jam baru menunjukan pukul 05.00 pagi. Gadis itu menghela nafas kasar, ia baru ingat jika hari ini akan bersekolah di sekolah baru nya.

Akhirnya, dia mulai turun dari ranjang nya dan membersihkan diri. Selang beberapa menit, gadis itu mulai menyiapkan persiapannya untuk sekolah. Tak banyak waktu lama, gadis itu turun dari tangga nya dengan seragam nya yang rapi dan melihat sang kakak sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Abang, tumben udah bangun? Biasanya juga aku yang bangunin." Pertanyaan itu membuat sang kakak menatapnya sinis.

"Bangun pagi salah, bangun siang juga salah. Kami mau nya gimana sih?" Jawaban sang kakak membuat gadis itu hanya terkekeh, sangat seru menjahili kakak satu-satu nya ini.

"Udah cepetan sarapan, hari ini kamu sekolah bareng abang. Jadi, berangkatnya harus pagi." Ucap sang kakak mengingatkan, dan gadis itu pun mengangguk.

Setelah acara sarapan mereka selesai, mereka bersiap berangkat di pagi ini. Tak lupa, laki-laki itu mengeluarkan motor sport nya dari garasi dan menghampiri sang adik.

"Ayo naik, kita pake motor aja biar cepet." ajak Arkanza. Sang adik malah cemberut, sebenarnya ia tidak mau menaiki motor.

"Bang, aku gak mau naik motor! Gimana reaksi satu sekolah, bakalan ngira aku pacar abang!" Keluhnya, Arkanza hanya tertawa kecil.

"Baguslah mereka ngira begitu, biar pada sadar diri." Ucapnya pede, gadis itu hanya memutar malas matanya.

"Udah, cepetan naik. Entar telat." Titah nya, akhirnya dia pun menurut.

__________

Kakak beradik itu akhirnya sampai di sekolah. Sekolah dengan bertuliskan "Sma Angkasa " sekolah yang dikenal dengan banyaknya murid berprestasi dan elit. Mereka memasuki area parkiran sekolah, dan berjalan beriringan.
Banyak sorotan mata yang melihatnya, dan ada lagi cibiran serta sorakan dari siswi-siswi. Mengira yang berjalan dengan Arkanza kekasihnya.

Siapa yang tidak kenal nama Arkanza Ghaziullah Athaya, bagai pangeran di sekolah itu. Hampir semua cewek satu sekolah menyukai nya, rahangnya yang tegas dengan hidung yang mancung apalagi dengan bibir tipisnya berwarna merah alami.

Tak jarang dia setiap hari mendapat banyak gifs dan berbagai pujian di setiap nya. Rambut dengan model berbelah dia serta mempunyai mata yang sedikit sipit. Tubuh tegap nya dengan tinggi 180cm itu, ditambah dengan sikap nya yang juga dingin. Bukan hanya dingin, namun Arkanza juga misterius memang banyak yang menyukai nya namun ia hanya memiliki satu sahabat saja. Aneh bukan?

ONCE AGAIN {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang