28

39 12 9
                                    

-Once Again-

"Dapatkah selamanya kita bersama?"

🪐Happy reading🪐

ᰔᰔᰔ

Club yang seharusnya menjadi tempat untuk orang-orang dewasa. Menjadi tempat favorit bagi yang suka dunia malam. Termasuk ini, seorang lelaki yang masih berstatus pelajar. Tidak sepantasnya memasuki tempat tersebut, namun sayang seribu sayang orang tua mereka terlalu sibuk sehingga membiarkan anaknya memasuki pergaulan bebas.

Berbagai jenis minuman haram berjejer di depannya, dan disamping kiri kanannya duduk dua wanita seksi yang berpakaian kurang bahan.

Datang beberapa laki-laki dengan pakaian serba hitam menghampiri nya, bergabung bersama nya dan memberikan senyuman senang.

"Bagaimana, apa berhasil?" Tanya lelaki ini, salah satu dari mereka mengangguk. "Berhasil!" Ujar pria semangat, lelaki yang sedang mabuk dan setengah sadar ini menyodorkan satu amplop tebal berisi uang jutaan.

"Ini, bayaran kalian karena rencana kalian berhasil!" Ucapnya, tentu saja hal itu membuat mereka senang.

"Oh ya, apa kalian membuatnya mati?" Tanya nya kembali, si pria yang sedang menghitung uang tersebut pun berhenti, lalu menggeleng. "Tidak, tapi dia koma bos!" Sahut nya yang terdengar takut. Tapi, respon si lelaki ini yang di panggil bos itu hanya tersenyum menyeringai.

"Tidak apa-apa, itu sudah cukup balasan untuk dia! Lain kali, aku meminta bantuan kalian lagi!" Ucapan itu berakhir, ketika lelaki ini pergi bersama kedua wanita yang sedari tadi di sampingnya. Pria yang masih memegang amplop itu terus memandangi kemana arah bos nya itu pergi.

"Eh, jangan diliatin terus lah bro! Mending, kita pesta dengan uang ini!" Ajak salah satu temannya.

🪐🪐🪐

Air ombak itu sesekali mengenai kaki seseorang yang tengah duduk itu. Angin laut juga menerpa beberapa helai rambu tnya yang sengaja digerai. Gadis cantik yang mengenakan dress putih tulang dan sepatu bermodel pita, terlihat tenang menatap air laut yang terus berombak-ombak itu.

Seseorang menepuk pundaknya pelan, saat ia melirik kan pandangannya ke belakang. Seorang pria baruh baya tersenyum padanya, dengan memakai warna baju yang sama. Kemeja putih dengan celana berwarna putih tulang juga.

Mata gadis ini nampak berkaca-kaca, melihat siapa yang di depannya.

"A-ayah?" Lirihnya, pria paruh baya itu hanya tersenyum. Lalu, merentangkan kedua tangannya. Sang gadis, langsung saja menerima itu. Air mata gadis itu kian luruh saja.

"A-ayah..aku kangen! Ayah kemana aja? Kenapa Ayah ninggalin aku? Kenapa Ayah biarin aku sendirian? Ayah kan janji mau terus nemenin aku..." Isak sang gadis itu, pria itu hanya mengelus puncak kepala putrinya.

"Ayah disini, sayang...maafin ayah ya nak? Jangan nangis lagi ya, lihat! Ayah bawa siapa!" Gadis itu mendongak menatap Ayahnya. "Siapa?" Tanya nya, pria itu menunjuk ke samping nya. Berdiri seorang perempuan paruh baya, tersenyum padanya. Menampakan satu lesung di pipi kirinya, wajahnya juga sangat cantik persis seperti gadis ini.

"Kenapa wajahnya mirip denganku? Dia, siapa?" Batin nya, bertanya-tanya.

"Sayang... Ini bunda nak!" Ucap seorang perempuan itu. Gadis ini masih tidak mengenali siapa di depannya.

ONCE AGAIN {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang