-Once Again-
Happy Reading 🤍
________________
Pagi ini, Anantha berangkat sekolahnya sendiri membuat rasa takutnya kian mendatangi. Arkanza izin untuk tidak sekolah, karena ada pekerjaan yang tak kalah pentingnya. Dia harus juga mengembangkan perusahaan Ayahnya di usia yang masih sekolah ini. Anantha mulai memasuki kelasnya, dan sudah ada Isabella dan Vina yang menyambutnya.
"Pagi Anantha!" Sapa Isabella dan Vina. Anantha hanya membalasnya dengan tersenyum tipis. Isabella tiba-tiba saja memberikan sebuah lolipop di meja Anantha. Anantha hanya mengerutkan dahi nya.
"Buat Lo!" ucapnya disertai dengan senyuman manis.
"Thanks, Bel!" Ucap Anantha dengan membalas senyuman yang memperlihatkan kedua lesung pipi nya. Membuat Isabella dan Vina pun berteriak.
"Gila! Manis banget njir senyum nya." Teriak Isabella.
"iya! Senyum Lo manis banget tha! Gue aja yang cewek demen." Sahut Vina. Membuat beberapa orang di kelasnya melirik pada Anantha. Anantha yang mendengarnya melongo, demen katanya?
"Astaga....mereka berdua kenapa!" Gumam nya pelan, sambil menetralkan wajahnya yang tak sengaja senyum. Ada seseorang yang menatap nya dalam, dan tak sengaja melihat sekilas senyum Anantha.
"Senyum nya juga mirip Anaya, Lo Anaya kan?" Batin nya.
"Senyum siapa nih yang manis?" Tanya Alfian yang tiba-tiba saja datang. Isabella langsung menatap sinis Alfian.
"Kepo lo!" Sewot Isabella.
"Idih, gue Tanya sama Vina ya. Bukan sama lo!" Ucap Alfian tak kalah ketusnya. Vina menghela nafas kasar melihat Isabella dan Alfian, keduanya ini jika bertemu sudah dipastikan tidak akan akur.
"Ck, lo berdua pagi buta gini dah ribut aja!" Omel Zaidan yang baru saja datang. Alfian yang mendengar omelan Zaidan langsung terkekeh.
"Ya, gimana ya suka aja ribut sama tinkerbell satu ini!" Ucap Alfian sambil melirik Isabella, Isabella langsung melotot mendengar Alfian menyebutnya tinkerbell.
"Lo bilang apa tadi?!" Suara Isabella mulai meninggi, dengan cepat Alfian segera lari dari meja Isabella. Terjadilah, aksi kejar-kejaran dua orang itu.
Anantha tertawa kecil melihat Isabella dan juga Alfian, kasian sekali Alfian dia mendapat siksaan maut Isabella.
"Anantha, beneran deh! Gue....candu sama senyuman Lo!" Anantha mendengar itu, lagi-lagi dibuat melongo.
"Vin, lo sama Abel bukan itu... Kan?" Tanya Anantha pelan. Vina melotot dengan pertanyaan itu dia menyentil dahi Anantha.
Ctakk
"Astaga, omongan lo! Ya enggaklah njir, ya kali gue gitu. Gini, maksud gue bukan gue belok ya! Tapi, emang senyuman lo manis, muka lo yang datar aja udah cantik apalagi ini senyum tambah insecure gue lihatnya." Jelas Vina.
.
.
Bel kebahagiaan telah berbunyi..."Baik anak-anak, jam pelajaran bapak sudah habis. Minggu depan ulangan harian ya, Bapak pamit. Asalamualaikum!" Pamit sang guru bernama Pak Nizam.
"Waalaikumsalam!" Jawab serentak semua murid.
"Akhirnya, penderitaan gue selesai!" Teriak Alfian dengan riangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN {ON GOING}
Fiksi RemajaSejauh apapun engkau pergi, jika dia takdirmu maka kau dan dia akan bersatu kembali. Arshakana Hafiz Attariz, laki-laki yang meninggalkan kekasih masa kecilnya. Tak dia sangka, dia bertemu kembali dengan cinta masa kecilnya di sekolah Sma. Anantha H...