“Untuk dia, orang spesial yang pernah hadir sejenak dalam hidupku. Semoga, kita bertemu kembali dengan perasaan yang masih sama.“
-AnanthaHaifaAthaya-
_________________
Sa, besok tolong anterin Anantha ke sekolah
Send
Arkanza masih frustasi, rasa bersalah nya pada adik semakin besar. Apalagi, dia sudah membentak adik kecilnya itu.
"Apa gue salah juga ya, suruh Hafiz jauhin Anantha? Tapi, gue takut... Anantha sakit hati lagi." Gumam Arka.
Ting!
Satu notifikasi terdengar dari ponselnya, dia segera membukanya.
-Satria-
Dengan senang hati, kesempatan gue buat pdkt an adek lo
Adek gw g blh pcaran!
Yee..posesif nih😒
si Hafiz deketin lo izinin, giliran gue kagak😑Arkanza tak membalas pesan terakhir Satria, dia kembali memikirkan adiknya. Beberapa kali dia mendapat informasi dari mata-mata adiknya. Menyesal, itulah yang Arkanza kini rasakan. Betapa bodohnya dia tak bertanya dahulu tentang apa yang dialami oleh Anantha, hanya karena emosi nya.
"Gue egois, yang Anantha bilang benar! Gue terlalu sibuk sampai biarin dia kesepian..." Arkanza ingin sekali meminta maaf, saat tahu mata-mata nya melakukan penyelidikan atas kejadian itu. Karena geng Andreas terkenal dengan rumor pembuat onar nya apalagi di jalanan, sehingga kejadian tadi sore juga cepat menyebar. Siapapun tidak bisa menghentikan Andreas, dia memiliki kekuasaan luas di daerah jalanan. Tangan Arkanza terkepal erat, jari-jari nya memutih.
"Andreas...lo akan terima akibatnya." Geram Arkanza, sambil tersenyum miring.
"Gue akan lakuin apapun demi adik kecilku." Batinnya.
ʚʚʚ
Anantha memutuskan untuk berangkat pagi-pagi hari ini, dia menyiapkan bekalnya untuk dibawa ke sekolah. Rasanya terlalu malas untuk semeja makan dengan laki-laki bernotabe kakaknya itu, sakit hati nya masih ada walaupun dia sudah menangis mengeluarkan segala rasa sakitnya.
"Dek, berangkat bareng abang ya?" Arkanza turun dari tangga nya menghampiri sang adik yang tengah memegang kotak bekal nya.
"Gak usah, aku bisa sendiri." Tolak Anantha dingin, lalu melengos pergi tanpa menghiraukan jawaban kakaknya, dia pergi meninggalkan kakaknya.
"T-tap-" Arkanza menghela nafas kasar, menatap jauh punggung kecil itu.
"Gimana, gue minta maaf nya ya?" Tanya Arka pada dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian....
Arkanza menenteng tas nya untuk berangkat, tiba-tiba Satria datang dengan motornya. Dia melepas helmnya dengan wajah yang sumringah dan semangat."Mana adek lo? Katanya mau nganter?" Tanya Satria antusias.
"Udah berangkat." Jawab Arka singkat. Satria yang mendengarnya langsung terbelakak.
"APA?! KENAPA LO GAK BILANG?!" Pekiknya.
"Berisik! Adek gue lagi marah. Gue nebeng." Arkanza langsung mendorong-dorong sahabatnya untuk segera berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN {ON GOING}
Ficção AdolescenteSejauh apapun engkau pergi, jika dia takdirmu maka kau dan dia akan bersatu kembali. Arshakana Hafiz Attariz, laki-laki yang meninggalkan kekasih masa kecilnya. Tak dia sangka, dia bertemu kembali dengan cinta masa kecilnya di sekolah Sma. Anantha H...