30

38 8 10
                                    

Up malam nih, hi comeback dengan sayee

Karena mood saye sedang baik, jadi ada kabar baik nih di part ini! Kuy baca🥳

Bantu ramaikan, otak dan perasaan saya nih taruhannya 😌

Update berarti mood bagus atau bahkan lagi sedih, jadi up nya gak tentu ya🙂

🪐🪐

After school...

"Para cogil! Jadi gak kita jenguk Hafiz?" Teriak Isabella, beruntung saja di kelas itu sudah tidak ada siswa atau siswi lainnya.

"Jadi, dong!" Sahut Alfian antusias, mereka yang dibilang cogil pun tak masalah.

Parkiran...

"Tha, mau ikut sama siapa? Hari ini gue gak bawa mobil nih." Ucap Isabella saat di parkiran, melihat hanya yang membawa mereka kemungkinan ketiga cowok itu.

"Sama gue aja yuk tha, tenang! gue gak bakalan ngebut kok!" Ajak Alfian, seperti biasa dengan sedikit bumbu rayuan nya ala playboy bukan starboy.

"Modus lo mah, mending sama gue aja tha!" ajak Zaidan, yang tiba-tiba juga di samping Anantha.

Anantha melirik heran pada Zaidan yang tiba-tiba ingin memboncengnya. Anantha melirik Vina, dia tahu betul Vina itu menyukai Zaidan. Hanya saja, Zaidan nya yang tidak peka. Dan Anantha tidak mau ada permusuhan diantara sahabatnya, hanya karena perkara cowok.

"Gini, Al lo sama Abel. Lo.." Tunjuk Anantha pada Zaidan.

"Sama Vina, gue sama Rasya." Final Anantha.

"Loh, kok gue sama si cat avian sih tha?" Protes Isabella, tentu saja tak terima. Vina pun yang tak mau bersama Zaidan ikut-ikutan protes.

"Tha, pliss! Gue, gak mau sama Zaidan!" Bisik Vina, tepat di telinga nya. Anantha yang tak mau banyak drama, tak mengindahkan protesan sahabatnya.

"Udah, diem! Jangan banyak protes, ntar kelamaan!" Rupanya Anantha sudah menghampiri motor Rasya dan mengambil helm nya. Isabella dan Vina masih dengan wajah melongo, mau tak mau mereka menurut saja.

_________

Vindan (Vina Zaidan)

"Vin, pegangan. Ntar, jatuh." Ucap Zaidan di balik kaca helm nya.

"Hah, apa?!" Teriak Vina, yang dalam pendengaran nya tidak mendengar jelas ucapan Zaidan.

"Pegangan, ntar jatuh!" Zaidan berteriak kembali, mulut nya berusaha menahan tawa nya, melihat wajah cengo Vina. Vina malu, tangan lentiknya memegang sedikit ujung seragam Zaidan. Zaidan  yang gemas dengan tingkah Vina yang malu-malu, tangan kekarnya menarik tangan Vina. Lalu ia lingkarkan di perut nya. Vina melotot, merasakan kulit nya bersentuhan dengan kulit Zaidan.

"Ya ampun, ini mimpi gak sih?!" Batin Vina,rasanya ingin menjerit seperti Isabella kalau salting. Tapi, dia lebih memilih memalingkan wajahnya takut Zaidan melihat pipi nya yang sudah bersemu merah.

"Gue ngapain sih?!" Rutuh Zaidan dalam hati nya, baru sadar dengan apa yang dilakukannya. Matanya melihat tangan Vina yang masih melingkar di perutnya, ia ingin lepaskan namun..ia ragu.

"Tenang, Zai! Tahan, sebentar!" Tahannya dalam hati. "Gak, enggak mungkin! Gue masih suka dia, gue bakalan nunggu dia kembali!" Zaidan meyakinkan hatinya, untuk tidak pernah menyukai siapapun lagi selain dia. Siapa?

ONCE AGAIN {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang