Sekarang kita reunian sama yang udah udah yuk! Wkwkwk.
Enjoy!
***
Dia banyak berubah setelah beberapa waktu aku tinggalkan. Aku bisa nerasakan auranya tidak lagi menggoda atau berusaha tampak berwibawa, penampilannya sekarang apa adanya. Tidak ada lagi gaya rambut ombak menawan di kepalanya, hanya model gaya rambut lama satu arah. Pakaiannya tidak lagi modis atau terlalu berwarna, jas hitam, dan kemeja putih, ukuran pas tidak lagi berusaha menonjolkan ototnya.
Bel istirahat kantornya berbunyi. Matanya yang semula fokus ke layar komputer didepannya terpejam sementara kepalanya lunglai jatuh ke meja.
"Mau makan pak Hengky? Saya temenin?" Yang menawarkan adalah seorang karyawan baru, kemeja merah mudanya tampak kesusahan menahan bulatan dadanya untuk tidak keluar.
Hengky menatapnya sekilas sebelum kemudian menelungkupkan wajahnya dilipatan tangannya, "Nggak. Kamu pergi aja sendiri... "
Yang dipanggil berlalu pergi dengan wajah tertekuk, Hengky sempat mengintip dan melihat pantat si karyawan itu bergetar getar saat dia berjalan. Tapi Hengky malah menguap dan lanjut ke posisi yang semula.
Hengky tengah kalut sekarang ini. Belakangan dirinya merasa kering dan kosong tanpa dia bisa tau kenapa alasannya, setiap kegiatannya terasa membosankan dan sangat menguras tenaga sementara pikirannya suka sekali berjalan jalan liar.
Benci Hengky mengakui, tapi rasa rasanya dia merasa aneh seperti itu setelah kejadian pemerkosaan yang meninpanya pada malam itu. Kejadiannya sudah cukup lama, tapi dalam memori Hengky semua tampak jelas seolah baru terjadi tadi pagi.
Dia tidak bisa melupakan bagaimana wajah orang itu, si OB sialan yang entah datang darimana atau bagaimana bisa memperkosanya.
Semua detik kejadian itu seolah tertanam dalam benak Hengky. Air pel yang membuat badannya lemas, si OB sialan, dan bagaimana dia memperlakukan tubuh lemas Hengky. Semuanya sangat jelas.
Tapi hal yang paling menganggu Hengky adalah efek setelahnya. Dia tau seharusnya dia membenci si OB, tapi entah kenapa yang terasa malah sebaliknya. Dia malah punya rasa tertarik luar biasa pada si OB, sensasi ketika kontol si tukang bersih bersih itu masuk dan bergerak didalam lubangnya membuat satu badan Hengky bergetar merinding. Dia akan mengatakan kalau dia ingin sensasi itu lagi. Mainan karet koleksinya tidak bisa memuaskannya sebaik yang asli. Dan Hengky enggan orang lain menyentuh bagian prifatnya kecuali istrinya dan mungkin si OB itu.
Pagi hari setelah insiden kelam itu Hengky mencarinya, hendak memintanya menjelaskan motifnya melakukan hal hina itu kepadanya, tapi si OB hilang bak ditelan bumi. Jejak terakhir adalah bahwa dia mendaftar di kantor ini sebagai OB dan tepat di hari dimana kejadian itu terjadi, si OB mengundurkan diri.
Hal aneh lagi adalah bahwa tidak ada data pribadi orang itu sama sekali. Nama, tanggal lahir atau seluruh biodata dirinya yang tertulis tiba tiba kabur menjadi tulisan berbayang, tidak bisa terbaca sama sekali. Satu satunya yang Hengky jadikan patokan meyakini kalau dia adalah si OB itu adalah fotonya yang memang sama persis dengan yang malam itu.
Hengky mencarinya sebisa mungkin tapi dia benar benar seperti ditelan bumi. Tidak ada jejaknya dimanapun, para karyawan yang Hengky tanyai bahkan merasa asing dengan si OB.
Padahal Hengky benar benar membutuhkan jasa si OB itu sekarang... Benci harus dia akui, tapi rasanya sejak pantatnya dibobol, bagian tubuhnya itu seolah menjadi lubang yang haus dan meminta untuk terus diisi. Dan Hengky merasa hanya punya si OB itu yang layak.
Sekarang ketika dia tidak menemukannya, si mantan tukang selingkuh ini menjadi tertekan. Hengky ingat katanya alasan si tukang bersih bersih melakukan itu adalah karena dia yang tidak setia, terlintas di kepala Hengky untuk mulai nakal lagi supaya si OB datang menghukumnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Higher Than The Top
Short Story"Who's higher than the top? That's me." Aku datang kepada mereka, bermacam macam latar belakang dan masalah. Aku mengatasi mereka dengan caraku sendiri, kadang dengan hukuman, tak jarang juga dengan berkah. Yang manapun tidak terlalu beda, semuanya...