Tied up pt2

805 28 6
                                    

Ini kelanjutannya gesss, enjoy!!

***
"aku gerak juga ya?" Aku bisa melihat antusias dalam bola mata Ezra, karena mulutnya penuh sampai tidak bisa bicara maka dia hanya menjawabku dengan tangannya, dia menunjukan jempolnya.

Maka kuulurkan kembali tanganku kebawah, kearah kepala Ezra, aku menggenggam kedua pipinya dengan telapak tanganku sementara pinggulku mulai melesak maju keatas.

"Eeerrgghh... Aaakkhh... " Rasanya sungguh nikmat. Apalagi Ezra penurut, dia hanya diam dan memberikan servisan kecil dengan lidahnya di dalam sana.

Aku mulai menggerakkan pinggulku, walau posisinya susah karena aku dibawah, tapi itu semua tidak membuatku menyerah untuk menggagahi mulut pria seksi ini. Ritme yang enak sudah kutemukan, desakan kontolku didalam mulut Ezra pun nampaknya sudah mencapai batasnya yaitu di pangkal mulut.

Tanpa Ezra sadar aku memposisikan kepalanya cukup jauh dari kontolku, katika aku bergerak, aku benar benar menarik ulur batangku dari mulutnya, bermula dari ujung kontolku baru saja melewati bibirnya sampai hampir menyentuh ke tenggorokannya.

Hebatnya pria gagah ini adalah dia mampu mengimbangi permainanku, dari mulai belum pernah batangku keluar dari mulutku. Jam terbang memang berpengaruh besar.

Tapi sehebat apapun manusia satu ini, dia kewalahan saat aku mempercepat permainan kecil ini. Matanya mulai merah dan berair, bibirnya sendiri sudah tampak sangat basah karena air liurnya tidak mau berhenti keluar, batangku sampai benar benar basah dibuatnya. Walau begitu seperti pejuang sejati, Ezra tidak menyerah, sejujurnya dia malah cukup menikmati ini. Walau mulutnya penuh, tawanya masih bisa lolos melewati batang yang tengah di oralnya.

Yap, memang profesional, matanya yang sayu bahkan melirikku dengan centil, dan dia menyempatkan diri bergumam menantangku.

"Ayo keras lagi bang." Begitulah kata katanya kalau mulutnya tidak sedang mengemut kontol.

Aku memperingatinya, "emang kuat kamu?"

"Kuat, kuat."

Alisku menukik, mendadak saja tubuhku dialiri adrenalin yang menyenangkan. Kepala Ezra yang ada didepan selangkanganku aku pegang erat erat sementara pinggulku kembali naik, kali ini aku melakukan semuanya dengan tempo yang cepat. Pinggulku naik turun sampai menimbulkan bunyi bak buk bak buk diatas ranjang. Ezra sendiri terlihat jelas sangat berusaha mengimbangi ku, dia memejamkan matanya dengan sengit. Memang yang dilakukannya itu cukup membuka mulut karena aku yang bergerak, tapi membuka mulut pun akan susah kalau mulut itu dijejali sesuatu yang besar dan bergerak keluar menyodok nyodok dengan tempo cepat.

Kontolku sendiri merasa sangat puas, permainan mulut Ezra adalah salah satu yang terbaik yang pernah kurasakan. Bibirnya yang menyelimuti seluruh batang kontolku, lidahnya yang menari nari menggelitik titik sensitif yang kontolku punya, ditambah giginya yang rapih menyingkir tidak menganggu sama sekali. Maka bisa kukatakan kalau mulut Ezra ini sangat pintar dikawini.

"Aku keluar didalem ya?" Aku berucap karena memang rasa nikmat ini membuatku ingin mengucur.

Ezra mengangguk pelan, dan badanku semakin beringas bergerak.

Dalam usahanya Ezra sampai tersedak sedak karena batangku, matanya memejam sementara mulutnya terus terusan berusaha menyelimuti kontol yang makin gencar menggempurnya. Aku sendiri semakin semangat mencapai batas kontolku bisa melesak, suara Ezra yang seperti mendesah namun terhalang kejantananku hanya membuatku semakin bersemangat.

Tak lama kemudian sensasi menyenangkan itu muncul, dan aku pun menyembur di mulut pria yang barusan kubeli ini. Keprofesionalan Ezra membuatnya secara spontan meminum apa yang kuberikan padanya, walau begitu airku yang terlalu banyak dan datang dengan sangat tiba tiba membuat Ezra tidak bisa menampung semuanya dalam Mulut maupun tenggorokannya. Alhasil sebagian cairan putih kental ku keluar dari mulutnya, mengalir keujung bibirnya dan menetes netes. Hal itu semakin diperparah karena Ezra sempat mengira aku selesai menyembur padahal belum, dia mengatupkan mulutnya sementara kontolku masih bersemangat meludah, hasil akhirnya punyaku malah jadi mengucuri wajah tampannya.

Higher Than The Top Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang