prolog

337 111 18
                                    

Nuansa serba putih memenuhi gedung, wangi bunga menusuk indra penciuman seorang wanita cantik dengan setelan dres warna putih dengan corak bunga bunga, tak lupa ankle strap heels warna putih yang terlihat senada dengan dres nya.

Wanita itu memasuki gedung menuju lobby utama untuk menyaksikan acara pernikahan sahabat nya, senyum tulus di wajahnya sangat terpampang jelas di sana.

"Yesa" panggil seseorang di meja depan, wanita chubby namun tidak gemuk, bahkan pinggang nya sangat ramping.

"Aqila, apa kabar?" Tanya wanita itu, sambil sedikit berlari ke arah nya.

"Kabar gua baik, Lo gimana?" Tanya wanita dengan nama Aqila.

Wanita tersebut mengangguk lalu tersenyum. "Jauh lebih baik di banding lo." Ucap nya lalu mencolek sedikit pipi Aqila.

"Sa, gua udah ga gemuk kaya dulu, liat badan gua langsing." Ucap Aqila sambil menunjukan beberapa pose berbeda beda.

"Qil Lo ga berubah ya dari dulu sampe sekarang, pede nya tingkat dewa." Ucap wanita dengan nama Yesa.

"Untuk tamu undangan di persilahkan untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan, karna acara akan segera di mulai." ucap mc menggunakan mic agar seisi lobby mendengar intruksi nya.

"Yang lain mana qil?" Tanya Yesa pada qila.

"Gatau, terakhir gua kontek katanya baru keluar tol bandung." Jawab qila, Yesa hanya mengangguk paham.

"Oh itu tuh yang lain dateng." Ucap Kila, lalu mengintruksikan mereka yang baru datang untuk duduk bersama di meja bundar bagian depan.

Kerinduan antar pertemanan mereka selama 3 tahun berpisah, akhir nya tertutupi dengan berkumpul kembali. Berkumpul di acara pernikahan teman mereka.

Acara dimulai pengantin pria dan pengantin wanita keluar bersama menuju kursi yang sudah di sediakan di depan dengan hiasan yang sangat cantik, bermacam macam bunga menghiasi penjuru ruangan megah gedung.

Yesa tersenyum bahagia melihat teman nya azora yang menikah hari ini sangat cantik, gaun putih dengan hiasan bunga dan mahkota yang tidak terlalu besar terlihat sangat cocok di gunakan nya, juga dengan lelaki yang tak kalah menawan dari Zora, tampan itu kata pertama yang Yesa ucapkan ketika melihat nya, jas putih sangat cocok dengan nya.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Ucap penghulu yang sudah cukup tua dengan setelan jas yang selaras dengan tema acar pernikahan ini.

Yesa tersadar dari lamunan nya, lalu menarik napas lega, menatap satu persatu teman nya yang sangat Yesa rindukan.

"Gua jadi inget masa masa kita sekolah." Ucap salah satu pria yang duduk dekat dengan Yesa.

"Iya lu dulu orang nya rada bego, tapi gatau kenapa Lo bisa juara umum." Timpal Aqila.

"Gausah ngomong gitu ke orang qil, lu juga dulu sama. Tapi beda nya lu ga rangking." Kali ini perempuan dengan perpaduan Indonesia Australia yang berucap.

"Lu juga, lu gabisa ngalahin ghava kan?" Balas qila tak mau kalah.

Gadis campuran itu mengangguk. "Dia yang paling susah di kalahin. Memang, mau dimapun dia selalu jadi nomor satu." Ucap wanita blasteran itu.

"Ghava anak nya penurut, jadi apapun yang dia lakuin ya di bawah kendali orang tua nya, kalo engga ya kalian tau sendiri kan? Contoh nya pernikahan ini." Kali ini cowo yang duduk di dekat Aqila yang bersuara.

"Ki!" Bentak aqila.

"Oh ya Arita ga Dateng?" Tanya Yesa tiba tiba.

"Dia lagi di Thailand, jadi gabisa dateng sa." Jawab qila, Yesa hanya mengangguk.

Acara demi acara Sudah terlewati, pelemparan bunga, adalah acara yang di nanti bukan?

Semua orang berbaris di belakang pengantin untuk berlomba lomba dan berdoa agar beruntung, mendapatkan bunga yang di lempar pengantin.

Bluss

Bunga di lempar dan pemenang bunga tersebut adalah Yesa, Yesa sedikit kaget dengan apa yang di pegang nya, karna sejujur nya Yesa hanya berdiri di samping dan tidak berniat untuk ikut mengambil bunga yang ada di tangan nya, semua orang bertepuk tangan, termasuk teman teman nya. Kedua pengantin itu pun tersenyum lalu di balas senyuman yang sangat tulus oleh Yesa.

Acara selesai, hanya berlangsung sampai jam 7 malam, semua orang sudah pulang, sedangkan Yesa dan teman teman nya sengaja menginap di hotel, untuk merayakan pertemuan mereka. "Pengantin baru ga ikut kurang dua orang cuy." Ucap qila.

Mereka sekarang sudah berkumpul di kamar para pria, mereka menyewa 2 kamar untuk perempuan dan laki laki.

"Kalian inget ga waktu kita pertama kali ke sekolah kalian, trus kita ribut??" Tanya seorang wanita blasteran lalu memasukan snak ke dalam mulut nya.

"Inget lah...."

FLASHBACK MOMEN

..................-

LN.05 Boarding house Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang