Tok
Tok
Tok
Yes tergaket, siapa yang mengetuk pintu kosan nya? Yesa tidak mau membuka nya siapapun itu, Yesa takut.
Akhir nya Yesa kembali meringkung memeluk lutut nya.
Yesa belum membersihkan diri nya, setiap sesuatu yang Yesa liat hentah kenapa terus mengingatkan Yesa kepada kejadian semalam yang seperti melewati ratusan tahun lama nya.Tok tok tok
Pintu kembali di ketuk, Yesa merasa cemas dan merasa diri nya terancam kenapa?
"Neng ini ibu kos, tadi ibu lihat kamu kaya luka." Ucap nya dari luar sana, Yesa menghempaskan napas nya, lalu berdiri berniat membuka pintu, Yesa tidak boleh terlihat seperti ini, jika Yesa tidak membuka pintu pun ibu kos pasti akan curiga dengan apa yang telah terjadi.
Yesa cepat cepat mengganti pakaian nya dengan kaos putih dan celana linggar kotak kotak panjang, lalu sedikit mengelap wajah nya yang kotor dengan tisu basah di meja.
Setelah nya Yesa langsung membuka pintu sambil tersenyum tipis. "Kamu abis ngapain ko pipi nya luka gini?" Tanya Bu Tuti pemilik kosan yng Yesa tinggali.
"Aha ini ga sengaja kena pisau." Ucap Yesa asal, karna bingung memberi alasan apa.
"Tunggu ya, ibu panggil anak ibu dulu, kebetulan anak ibu kuliah kedokteran, lagi ada di rumah juga." Ucap nya lalu menuntun Yesa duduk di kursi depan kosan. "Tunggu di sini ya." Lanjut nya.
Tak lama ibu kos datang bersama lelaki tinggi putih dan tampan, Bu Tuti membisik ke arah lelaki itu, lalu pergi hetah kemana.
Lelaki itu mendekat, kotak p3k sudah di pegang nya, kenapa badan Yesa gemetar. Yesa takut, lalu menutup mata nya, napas nya menggebu.
"Hei kenapa?" Tanya lelaki itu.
Yesa tak menjawab, hentak kenapa tubuh nya gemetar, napas nya tak teratur, takut. Itu yang ada di pikiran Yesa.
"Gapapa hei, yesa? Buka mata kamu." Ucap nya lalu menaruh kedua telapak tangan Yesa di kedua sisi bahu nya lalu lelaki itu membawa Yesa agar menepuk nepuk bahu nya.
Yesa terkaget lalu menurut dengan apa yang lelaki itu lakukan. " ini nama nya butterfly hug, kamu kalo ngerasa cemas akan hal yang gamau kamu pikirin, coba lakuin hal ini supaya diri kamu tenang." Jelas nya.
Yesa membuka perlahan mata nya, lalu menatap ke arah lelaki di samping nya. Yesa tidak bisa berbohong teknik ini benar benar membuat Yesa merasa lebih tenang.
"Sini biar aku obatin luka nya." Ucap nya lalu membuka kotak p3k.
Yesa yang hanya diam tanpa meringis, mematung, tatapan nya kosong, pikiran nya berterbangan hentah kemana. Luka di pipi Yesa sudah di baluti perban oleh lelaki itu.
"Hentah benar atau tidak, luka di pipi kamu kaya nya bukan karna kena pisau ga sengaja Yesa, ada beberapa lebam juga di sana, sudut bibir kamu juga sedikit robek kelihatan nya." Ucap lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LN.05 Boarding house
Teen FictionREVISI Tersesat di kegelapan sudah tidak aneh bukan lantas bagaimana dengan seorang gadis yang yang tersesat di keterangan? Bagaimana mimpi bisa terjadi sedangkan tidur saja tidak. 7 kegelapan datang menghampiri menciptakan gelap untuk gadis itu, me...