Part 8

11 1 0
                                    


Warning typo ya, typo kasih tahu ya... 😋😋😋

Happy reading

.....................

"Ehhh, jangan ngambek dong"

"Kalau ngerepotin kamu, mending langsung pulang aja"

.....................

"Enggak kok aku gak ngerasa direpotin kok"

"Ya udah"

"Jangan marah dong sama aku"

"Aku gak marah kok sama kamu"

"Lah itu cara jawabnya jutek banget"

"Beneran Alex aku gak marah sama kamu"

"Beneran?"

"Ia" memberi senyuman terindah

"Alex"

"Hmmm, kenapa?"

"Kalau udah sampai danau nanti kamu langsung pulang aja"

"Kenapa?"

"Aku takut kamu ada kerjaan lain"

"Gak kok hari ini aku gak ada kerjaan apa pun"

"Oke, sekarang kamu mau ajakin aku ke taman atau danau sih?"

"Dua-duanya"

"Emang ada?"

"Ada dong, bentar lagi sampai kok"

Alex memberhentikan mobilnya dipinggir taman

"Alex"

"Hmmm"

"Tempat ini punya danau dan taman"

"Ia, bukannya tempat ini gak jauh dari rumah kamu?"

"Iya"

Alex hendak keluar mobil

"Alex tunggu dulu"

"Apa lagi?"

"Kamu jangan turun dulu, ada yang mau aku omongin"

"Apa?"

"Kamu jangan turun ya... biar aku aja yang turun, sebentar kok cuma 15 menit aja, kalau lebih dari 15 menit kamu boleh cari aku kok"

"Baiklah kamu mau ngapain?"

"Udah kamu diem aja disini 15 menit aja, lebih dari 15 menit kamu boleh cari aku"

Belum sempat Alex mengiyakan perkataan Nesha, Nesha telah pergi meninggalkan mobil.

Alex mulai khawatir dengan Nesha padahal baru 10 menit yang lalu Nesha meninggalkan mobil, bukan itu alasan sebenarnya yang membuat Alex khawatir. Tapi kekhawatiran utama Alex, dimana kondisi cuaca yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan hujan. Alex segera mengambil payung dan mengenakan jaket untuk mencari Nesha walaupun belum 15 menit Nesha meninggalkan mobil. Barulah Alex keluar dari mobil dengan menggunakan payung, hujan turun membasahi bumi, Alex mempercepat langkahnya untuk mencari Nesha. Akhirnya Alex menemukan Nesha, Nesha yang sedang duduk di tepi danau. Entah mengapa ada rasa yang menghalanginya untuk mendekat kearah Nesha. Saat iya melihat Nesha yang sedang menangis hingga badannya bergetar, entah apa yang Nesha pikirkan hingga ia menangis sehebat itu. Hujan semakin deras Alex khawatir kalau Nesha bisa sakit gara-gara hujan-hujanan seperti ini, tapi Alex masih tidak tega melihat Nesha menangis seperti itu dan Alex menunggu sesaat. Saat Alex melihat Nesha yang mulai berhenti menangis, barulah Alex menghampiri Nesha. Alex mendorongkan payung kearah Nesha agar ia tidak terkena hujan lagi. Nesha yang merasakan kalau dirinya tidak terkena hujan lantas Nesha melihat keatas, terdapat sebuah payung dan Nesha langsung melihat siapa yang memegang payungnya.

kenapa harus di tutupiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang