part 2

6 3 0
                                    

      Warning typo ya, typo kasih tahu ya... 😋😋😋

  Happy reading

.....................

Setelah Alex melihatnya ia langsung mengangkat tubuh Nesa menuju UKS.

............

"Wow" teriak histeris dari teman wanita sekelas Nesa.
" Gila,  Alex keren banget" masih bisikan teman-teman sekelas Nesa. 
"gue juga mau di gendong sama pangeran kaya gitu". Bisikan teman-teman sekelas Nesa.

Sesampai di UKS Alex terlihat sangat panik sekali. Saat ia melihat wajah Nesa yang sangat pucat. Tak berapa lama Alex menyadari ada seseorang yang masuk ke UKS Alex pun langsung melihat dan ternyata Riska yang masuk.
"lex, kalau kamu mau ke kelas silahkan, aku bisa jagain Nesa kok"
" entar dulu deh, dari mana kamu tahu nama aku" tanya Alex bingung kepada Riska
" Ampun dah Alex, lu itu kan kapten tim basket sekolah, ya pasti banyak yang tau lu lh"
"ohhhhhhh" jawab Alex hanya beroh ria

Memang Alex saat ini masih kelas sepuluh tapi kemampuannya dalam bermain basket tidak bisa di ragukan lagi dan itu salah satu penyebab pelatih basket sekolah menyuruh dirinya untuk menjadi kapten basket sekolah. Terjadi keheningan di antara mereka berdua, hingga Nesa yang telah sadar dari pingsannya yang menghilangkan keheningan di antara mereka.
" Au, sakit" sambil memegang kepala nya. Dan dengan sigap Alex langsung merebahkan Nesa ke dadanya yang bidang. Nesa masih belum menyadari atas apa yg Alex lakukan  kepadanya.
Setelah itu Riska memberi minum kepada Nesa dan Nesa pun harus istirahat lagi di UKS. Tak lama datang seorang petugas UKS yang membawa surat izin dan tas Nesa, dan meminta salah satu di antara mereka berdua ada yang ingin mengantarkan Nesa.
"gue aja yang anterin Nesa pulang" riska yang langung mengbil tas dan surat itu. Tapi sebelum petugas UKS itu memberikan kepada Riska Alex terlebih dahulu mengambil tas dan surat izin itu.
"udah biar gue aja yang anterin Nesa pulang, mending lu belajar aja sana masuk kelas." Alex yang sambil membantu Nesa untuk berdiri.
"lex. Lu beneran mau anterin temen gue pulang" Riska yang masih khawatir kalau Nesa bakal dibawa kemana-mana bukan di antar pulang.
"lu gak percaya sama gue, udah tenang aja, gua bakal anterin Nesa pulang selamat sampai rumahnya."
"beneran lex"
" Lu masih gak percaya sama gue... Ya udah, gini aja kalau lu masih gak percaya sama gue, gua janji sama lu, lu boleh pukul gue sepuasnya kalau sampai ada luka di tubuh Nesa."
"baik lah, gua pegang omongan lu"
Alex pun langsung membantu membawa tas dan membopong Nesa menuju tempat parkir. Dan sangat kebetulan Alex hari itu membawa Mobil. Alex pun langsung membantu Nesa ke mobilnya. Di dalam mobil tak ada yang mengeluarkan suara diantara mereka. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, Nesha yang sibuk dengan melihat jalanan tanpa sadar kantuk pun datang menyerang dan Nesha tertidur selama perjalanan menuju rumahnya. Sebenarnya perjalan tidak terlalu lama tapi entah apa yang membuat perjalan ini terasa sangat lama dan membuat dirinya tertidur dengan lelap. Jarak antara rumah Nesha dan sekolah tidak terlalu jauh hanya berjarak lima belas menit. Alex tak tega membangunkan Nesha padahal ia sudah tiba di rumah Nesha sejak sepuluh menit yang lalu. Nesha terbangun akibat suara dari handphonenya yang sangat keras.

"Hp... aku mana?" (sambil mengobrak-abrik isi tasnya tanpa disadari kalau ia sedang berada di mobil Alex.

"Kenapa Ris?" tanya Nesha dengan nada kebingungan

"Lu dimana sekarang?"

"Diiii" (melihat sekelilingnnya)

"Lu dimana sekarang?" dengan nada yang tinggi

"Aku udah di rumah kok"

"Kok tadi pas gue nanya kok lu kayak binggung sih?"

"Ia, tadi gue baru bangun tidur, masih belum konek?"

kenapa harus di tutupiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang