Sana juga ikutan lari, bikin keadaan kacau. Sullyoon bingung, dan ngikutin Mamanya. Seisi ruang tamu tadi tiba-tiba udah pindah ke halaman rumah Sana.
Bisa mereka liat kalau Jun udah narik kerah baju Yuta. "Berani lo dateng ke sini?!"
"Jun, jangan Jun!!"
Yang cowo berusaha buat tahan Jun, tapi antara mereka nahannya nggak sepenuh hati atau emang tenaga Jun yang kuat, satu tinju melayang ke wajah Yuta.
Bugh!!
"Apa-apaan sih?!" teriak Yuta.
"Lo yang apa-apaan?! Kenapa lo tega sama Sana anjing?! Kenapa lo kayak gini ke Sanaa?!!!"
Bugh!!
Bogeman kedua di pipi Yuta. Tapi baru akan melayangkan bogeman ketiga, Sana tiba-tiba menghentikan Jun. "Udah Jun, berhenti."
Jun akhirnya berhenti, dan sekarang posisinya Sana ada di samping Jun dan Yuta yang berdiri di hadapan mereka.
"Sana kurang apa buat Kak Yuta? Apa karna Sana bloon? Sana bego? Sana lemot? Sana nggak becus jadi istri? Atau bahkan Sana nggak pantes jadi ibu? Kenapa Kak Yuta tega selingkuhin Sana?"
Pertanyaan dari Sana membungkam Yuta, dan sukses bikin Sullyoon yang dari tadi ada di pelukan Yerin membulatkan mata. Sejak tadi anak sulung Sana dan Yuta ini meronta pas papanya di pukulin, dan Yerin meluk dia biar nggak kemana-mana.
"M-maksud kamu apa sih San? Kakak nggak paham," alibi Yuta dengan gugup. Laki-laki itu berusaha genggam tangan Sana, tapi di hempaskan perempuan berstatus istrinya itu.
"Sana sebodoh itu ya Kak? Sana emang nggak pantes buat Kak Yuta? Sana udah berusaha jadi apa aja yang Kak Yuta pengen. Selama hampir 20 tahun kita nikah, Sana selalu berusaha jadi istri yang baik. Sana sel---"
"Stop salahin diri elo San, elo nggak salah. Elo udah sempurna, yang anjing dan nggak tau diri itu, dia!" Sela Hayoung yang udah muak denger Sana yang masih nyalahin diri sendiri, kebiasaan buruk.
"Wait.. maaf mencela, tapi kayaknya gue liat orang lain di mobil ini," kata Handong tiba-tiba.
Yuta panik, "Jangan coba-coba buka mobil gue sembarangan?!"
Handong ketawa aja pas denger kepanikan Yuta, dia dengan santai pegang gagang pintu mobil itu. Yuta mau samperin Handong, tapi barisan laki-laki tentu nggak tinggal diam.
"Lo panik gini, berarti bener ada selingkuhan elo di dalam?" tanya Jinhyuk sambil cekikikan liat muka Yuta.
Cklek
"Loh, kok di kunci pintu ini? Coba pintu sebelah sana dong Woo, minta tolong.." kata Handong.
Tapi detik berikutnya, dia langsung coba buka pintu itu, dan akhirnya kebuka. Perempuan cantik duduk di kursi penumpang dengan ancang-ancang mau tahan pintu yang satunya.
"Nahh, ketemu deh!!"
Handong narik tangan seseorang buat keluar dari mobil Yuta, sosok perempuan yang tadi mereka liat di dalam video.
Sana membulatkan mata, selingkuhan Yuta ada tepat di depan matanya.
"I-ini nggak seperti yang kamu pikirkan San, itu cuma temen aku yang mau numpang nginep teru---"
"Woahh, lo pikir Sana bakal percaya yaa? Selugu itu Sana di mata lo?" sela Doyoung yang dari tadi nahan diri buat nggak bicara. Demi apapun dia juga emosi sama Yuta.
Sana udah nggak bisa berkata-kata lagi, di saat yang bersamaan, anak-anak komplek berbondong-bondong datang dari berbagai arah. Geng Pororo yang tadinya lagi camping di lapangan, Geng Ketupat yang tadi lagi ngumpul di rumah Youngjae, Geng 3000 yang tadi lagi rapat persiapan nanjak, sampe anak-anak yang ada di dalam rumah masih-masing mendadak semuanya ngumpul di depan rumah Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kita
FanfictionGimana jadinya kalau anak kosan Satu Nusa udah nikah, punya anak, dan tinggal di komplek yang sama? Tentunya kalian nggak bakal nemuin ketenangan ya ges ya, soalnya sifat-sifat orang tuanya yang berisik juga pada nurun ke anak-anaknya. Nama Komplek...