CHAPTER 1

1.3K 78 25
                                    


"Hari ini banyak sekali pengusaha kaya raya yang datang kesini. Jadi anak-anak, tolong jangan kecewakan ibu kalian yang malang ini!" .

JAMES SUPAMONGKON, si pemimpin Pentagon. Pengendali kehidupan anak-anak asuhnya. Yang dengan ikhlas dan senyum cerah memungut anak belia dibawah umur untuk dijadikan aset kemajuan clubnya hari ini.

Menatap satu persatu putra-putra kesayangannya, hingga pada akhirnya dahi miliknya menyernyit. Mutiaranya?

"Dimana Nunew? " , James bangkit dari kursi kebesarannya. Menatap sekeliling ruang pribadinya yang penuh dengan bodyguard dan putra-putra asuhnya. Manusia mungil bernama Nunew itu hampir setiap hari seperti akan membuat kepalanya pecah.

Tapi dia tentu tidak bisa marah! Anak itu adalah aset paling berharganya. Itulah mengapa anak itu selalu merasa paling di istimewakan daripada anak-anak yang lain. Ya memang! Memang seperti itu kondisinya. James selalu memanjakannya dengan uang dan sedikit kebebasan.

Apa ada yang iri?

Tentu saja tidak! Mereka tahu bahwa Nunew adalah senior meski umurnya yang paling muda. Nunew adalah anak asuh pertama James jadi wajar saja, anak itu sudah tahu bagaimana pahitnya James mengembangkan
clubnya.

"MAMI!! YA AMPUN LIPSTIKKU! ", Teriakan nyaring itu mengalihkan atensi seluruh orang di dalam ruangan pribadi James langsung beralih ke pintu. Muncul sosok mungil dari sana yang.....

Tunggu dulu! Apa ini?!

"MAMI LIPSTIKKU PATAH!! ", pria manis itu tiba-tiba sudah menerobos barisan dan berdiri dengan polos di hadapan James . Membuat laki-laki berumur 37 tahun itu memijat pelipisnya lelah. Sejauh ini memang hanya anak nakal ini yang berani berteriak tepat di depan muka pemimpin pentagon itu.

Dan lihat apa yang anak manjanya ini lakukan?!

Keluar dari kamar hanya dengan handuk merah jambu yang melilit dada hingga batas pertengahan pahanya, juga sebuah handuk kecil serupa warna di kepalanya.

"Sayang pakai bajumu dulu! ",

Anak itu menggeleng dengan cepat. Dia masih betah menunjukkan sebuah lipstik merah menyala yang sudah hilang setengah isinya.

Namun James malah lebih fokus pada para bodyguard nya yang hampir pingsan.

"Kalian semua keluar!! "

"Baik nyonya! "

Ada sekitar 7 bodyguard yang keluar dari ruangan atas perintah James. Mengapa demikian? Ya karena meski James tahu anak-anak nya ini adalah bibit-bibit jalang. Bukan berarti pekerjaan mereka juga disediakan untuk melayani bodyguard ,tapi hanya pelanggan.

James tidak suka jika anak dan bawahannya saling jatuh cinta satu dengan yang lain. Peraturan mutlak dari pertama kali James membangun club ini. Tidak ada yang boleh melanggar atau kau akan di jadikan santapan gratis para preman di gang sebelah.

"Namping, ambilkan baju yang sudah kusiapkan untuk Nunew di kamarnya! "

"Baik Mami "

Atensi James kini sudah terfokus pada anak kesayangannya yang masih betah berdiri dengan lugu tanpa berpindah tempat.

"Mana stok lipstikmu yang lain? "

"Tidak mau pakai! "

"Kenapa? "

"Ini hari jumat dan jadwal mengatakan aku harus pakai yang merah ini! Harus yang ini!! ", lagipula siapa yang membuat jadwal konyol itu jika bukan Nunew sendiri.

Nunew terus menunjukkan lipstik patah ditangannya di depan muka James. Berharap laki-laki itu menatap sepenuhnya pada lipstik miliknya dan sedikit berbelas kasihan.

NIGHT POLE  DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang