CHAPTER 12

173 37 26
                                    

Nunew memutar perlahan gelas ditangannya. Ini sudah dua hari sejak Nunew dijemput oleh Luke dan kaum-kaumnya kemudian dikembalikan ke Pentagon dengan selamat. Dua minggu juga sejak terakhir kali Nunew bertemu dengan Nat, sahabat barunya dan sungguh Nunew begitu merindukannya. Dua minggu pula Nunew merasakan kekosongan yang begitu abu sebab bayang- bayang Zee Pruk selalu menghantuinya setiap malam.

Entahlah, Nunew merasa ingin sekali membanting beruang saking kesalnya. 

Tidak tahu apa yang ada dipikirannya namun Nunew selalu berharap seseorang yang mengganggu hatinya datang meski hanya sekali saja. Mata cantiknya tak kunjung beralih dari pintu masuk Pentagon. Dan lagi-lagi hanya helaan nafas kekecewaan yang Nunew keluarkan seperti biasa.

Malam ini Nunew memutuskan untuk kembali megambil jobnya kembali setelah beberapa kali digantikan oleh rekan lain. Bukan apa, Nunew hanya merasa hidupnya pasti akan selalu berputar pada roda dimana dia tak akan pernah bisa keluar dari dunianya yang sekarang. Berharap pun percuma, Nunew merasa hidupnya sedikit bebas beberapa akhir ini namun kenyataan kembali datang untuk menamparnya.

Miris sekali! Akan tetapi beginilah hidupnya. 

Satu kali lagi dan biarkan Nunew menghela nafasnya untuk yang terakhir malam ini, sebelum dia menenggak gelas wine ke empatnya kemudian berjalan mendekat ke panggung sebab gilirannya sudah tiba. Dengan dress merah berkelip yang panjangnya tak lebih dari setengah paha, Nunew berjalan agak sempoyongan lewat depan panggung.

Tidak tidak!

Saat rekannya yang lain selalu naik ke panggung dengan tangga yang sudah disiapkan di samping,namun tidak berlaku untuk Nunew. Dia memilih berjalan menyibak kerumunan dan disambut dengan tatapan- tatapan menjijikkan dari para pria kaya yang sudah menjadi makanannya semenjak usia 12 tahun. Ini adalah daya tariknya dan julukan Mutiara Pentagon memang pantas untuknya.

Nunew berhenti sejenak di hadapan seorang pria yang dengan mata tajam memandangnya dari ujung rambut hingga ujung kakinya. 

"Malam yang indah bukan, Tuan?", jari - jari kecil Nunew berhasil mengusap rahang pria itu dengan sensual.

"Keng!"

Nunew mengerutkan keningnya ketika pria itu membisikkan sebuah kata yang kurang Nunew mengerti. Namun saat Nunew menatap sekali lagi pada pria itu dia seketika tahu, pria ini sedang memperkenalkan diri ternyata. Yaaah... ini juga salah satu kehebatan Nunew yang lainnya.

Besok-besok kalau Nunew sudah punya modal dia akan membuka jasa ramal saja. Lumayan juga pasti penghasilannya. Bisa dia gunakan untuk membuat ternak beruang di belakang Pentagon. Hitung-hitung untuk mengisi waktu longgarnya agar tak luntang lantung di kamar dan berujung check out lipstik keluaran terbaru.

"Malam ini senggang?"

Nunew hafal dengan sangat bagaimana para lelaki disini ingin memperlakukannya. "Aku tak dibayar untuk itu Tuanku!"

Dia menyempatkan diri untuk menyentuh rahang pria bernama Keng itu sebelum kembali berjalan ke depan dan merayap seperti cicak di atas panggung. Jelas saja jika Nunew memang berniat memamerkan paha dan kakinya yang ramping dan cantik. 

Nunew berdiri dengan bangga saat dia berhasil meraih tiang besi tempat dia akan menunjukkan kebolehannya malam ini. Namun belum sempat dirinya menggantungkan sebelah kaki, lampu dan juga musik club tiba-tiba saja padam sehingga mengundang teriakan histeris dari pada gadis. Itu membuat Nunew juga merasa sedikit panik.

Apalagi orang-orang tampak berjalan sembarang arah untuk bergabung dengan yang lain sampai suara belasan alas kaki yang datang dari arah pintu masuk terdengar tergesa seperti mengerubungi Nunew.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIGHT POLE  DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang