CHAPTER 7

733 64 36
                                    

Nunew benar-benar menepati janjinya pada Gulf untuk menjadi anak baik malam ini. Dia bahkan tak berusaha bangkit dari duduknya sampai membuat Prem bosan terus terusan melihat wajahnya. Siapa suruh pria itu mondar mandir di depan Nunew? Nunew kan hanya ingin menjadi baik dengan tidak menggoda dan berinteraksi dengan siapapun.

"Gulf hanya menyuruhmu untuk tidak berlaku ceroboh! Mengapa malah duduk disini terus sih?!".

Mata Nunew melotot lucu. Dia mencoba mengibarkan kemarahannya pada Prem yang malah membuat pria lebih tua itu menyentil pipinya agak keras.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu! Kau ingin ku masukkan ke dalam botol vodka?"

"Kenapa Phi bawel sekali?! Seperti perempuan saja!"

Prem hanya bisa mengelus dadanya dan pergi meninggalkan tikus kesayangan Mami itu untuk melayani pesanan pelanggan. Dari pada dia memperbanyak kerutan di wajahnya hanya karena meladeni mulut setengah biadab Nunew.

Pelanggan terhormat Pentagon benar-benar datang malam ini. Dan Nunew tak berusaha menoleh pada kerumunan teman jalangnya yang menyambut para tamu tersebut. Fokus pada gelas yang tersisa es batu saja.

Namun siapa sangka sebab dirinya memang sudah di beri dan menerima predikat Mutiara Pentagon, jadi ketiadaannya pasti yang paling di cari-cari.

"Disini rupanya?"

Terpaksa Nunew menoleh dan mendapati Max yang sudah merangkul pinggangnya dengan seduktif. Sebenarnya Nunew sudah malas meladeni geng gajah gajahan ini, sehingga Nunew hanya tersenyum sedikit sambil mengedipkan sebelah matanya pada pria matang di hadapannya.

"Apa ini bukan jadwalmu menari?"

Nunew mengangkat alisnya. Ternyata masih ada yang belum hafal jadwal panggungnya. Hal itu berhasil mengundang tatapan sensual Nunew sebab pria ini tak mungkin hanya berpura-pura bertanya karena dia tampak celingukan kesana kemari.

"Tuan tak hafal jadwalku ya?", Nunew berdiri dari duduknya untuk mengalungkan lengannya pada leher Max. Sambil mengerucutkan bibirnya sok merajuk.

"Maafkan aku,sayang! Aku jarang kemari. Lain kali aku akan bertanya pada Net".

Nunew hanya mengangguk tak peduli sambil bergelayut manja di leher Max. Ngomong - ngomong badan pria besar ini nyaman juga. Seperti memeluk beruang.

Sepertinya Nunew memang tak bisa bila tak gatal satu hari saja. Sudah dari pusatnya Nunew ini punya sifat dan sikap binal. Jadi ya maunya menempel terus pada pria pria dominan seperti Max ini. Apalagi yang berbahu dan berdompet tebal.

Sementara seseorang tampak menyorot laser kematian pada Max Nunew dari matanya yang tajam. Pandangannya tak beralih dari saat temannya itu tiba-tiba menjauh dari meja yang susah mereka pesan untuk menghampiri manis yang tengah duduk sendirian.

Hingga sebuah tepukan membuyarkan skenario terburuk dalam kepalanya.

"Apa kau sudah berubah menjadi gay?"

Net dengan wajah konyolnya mengangkat kedua alisnya pada Zee yang berekspresi seperti akan membanting beruang sekarang juga. Beruntung Luke segera menengahi sebelum terjadi adegan saling tembak di Pentagon malam ini. Dia tak mau James cantiknya mengamuk dan tak jadi memberinya jatah. Dia lagi yang rugi.

Tolong siapapun selamkan dua makhluk bodoh ini ke laut merah. Mengotori malam indah Luke saja.

Saat Max dan Nunew sampai di meja yang mereka pesan, Net dan Zee benar-benar hanya diam memperhatikan.

"Malam cantik?!"

"Malam tuan!", Nunew menyempatkan diri mengelus rahang Net. Kan? Dia ini kalau bertemu yang tampan sedikit pasti binalnya keluar semua.

NIGHT POLE  DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang