CHAPTER 4

588 68 35
                                    


"Hey! Dia bukan seleramu Zee! Berhenti menatapnya seperti itu!! "

Max menarik perlahan Nunew yang sempat hendak menggoda teman straight nya itu. Dan Nunew dengan sangat amat patuh kembali duduk di pangkuan Max atas isyarat dari pria besar itu tentunya.

"Teman tuan pemarah seperti husky milik Mami!! ", Nunew mengerucutkan bibirnya sambil memainkan jemari telunjuknya di dada bidang milik Max.
Sementara Max hanya terkekeh kecil mendengar ucapan berkilat kemarahan namun nampak sangat lucu saat Nunew yang mengatakannya.

Berbeda dengan Zee yang semakin menatap tajam anak dipangkuan Max. Dia sekarang sudah ingat! Bukankah lelaki centil ini yang dia temui beberapa hari yang lalu di gang samping Pentagon.

Bajingan!!

Zee kira anak itu perempuan! Ternyata anak ingusan berjenis kelamin laki-laki. Mana pemuda itu sempat mengabaikan dirinya saat dipanggil. Mengapa juga Zee tidak sadar waktu itu bahwa orang yang dia temui tidak berdada besar seperti perempuan pada umumnya.

Zee tidak menyangkal bahwa tubuh dan kulit seputih susu milik anak ini bahkan lebih mulus dari perempuan yang pernah Zee temui. Tapi tetap saja!! Anak itu punya APA APA YANG ZEE PUNYA!!

"Sialan!! "

"Iiihhh paman mengumpat ya?! "

Zee membelalakkan matanya sementara Max sudah tertawa begitu kencang.

Apa kata anak itu tadi? Paman?! Bagaimana bisa dia dipanggil paman sedangkan Max dengan riang dipanggil tuan?

"Hey Zee!! "

Max mencegah tangan Zee yang hendak meraih anak di pangkuannya. Orang ini meski hampir mabuk masih selincah beruang. Max mendorong tubuh tegap sahabatnya itu untuk kembali duduk tentu saja dia juga menjauhkan Nunew dari jangkauan Zee kalau - kalau dia lengah dan Zee berhasil memiting anak manis ini.

Sementara Nunew dengan takut-takut menyembunyikan kepalanya di dada bidang milik Max.

"Mau menari,cantik? "

Max memberikan tawaran dengan nada perintah yang mendominasi. Tentu saja Nunew mengangguk patuh. Kemudian tanpa menunggu lama Max langsung menggendong Nunew ala brydal karena anak manis itu hanya mengangguk tanpa berniat turun dari pangkuannya.

Max melirik ke arah Zee yang masih menatapnya dan Nunew dengan agak tajam.

"Nikmati minumanmu! Aku juga akan menikmati hidangan ku! "

Setelahnya mereka berlalu meninggalkan Zee dengan nyala tatapan yang semakin membara. Entah kenapa Zee jadi sedikit tersinggung saat dia malah dengan seenaknya di tinggal sendirian seperti anak ayam. Atau, mungkin tersinggung dengan hal lain?

Entahlah,Zee hanya bisa memijit keningnya perlahan. Ternyata dia benar-benar menenggak hampir 3 botol malam ini.

Ya ya ya!! Tinggalkan saja Zee sendirian. Lagipula Zee tidak akan terangsang disini karena isinya hanya laki-laki yang tidak berdada besar. Zee suka yang licin-licin seperti belut!!

••••••

Nunew terus meliukkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan musik yang semakin menggila bersama dengan tumpahan manusia yang sepertinya tidak ada tanda-tanda lelahnya. Nunew juga tidak lupa mengerling nakal saat dia berputar pada siapa saja yang menatap dengan buas ke arahnya. Hingga sebuah pukulan sensual pada pantatnya membuat Nunew mendesah perlahan dengan senyum binal yang dia berikan pada si pelaku.

"Nakal sekali, sweety?! "

Nunew terkikik menggoda mendengar ucapan pria besar di hadapannya.

"Apa tuan Max tidak suka? ", Nunew memasang ekspresi cemberut polosnya sambil mengalungkan tangannya pada leher Max yang mana langsung di balas dengan rangkulan di pinggangnya.

NIGHT POLE  DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang