CHAPTER 2

702 69 21
                                    


"BUKA PINTU KAMARNYA!! "

First melotot saat orang itu sudah mencapai tangga di samping kamar Nunew. Dia segera menarik Yim untuk disembunyikan di belakang tubuhnya, meski tidak berefek apapun karena tubuh Yim jauh lebih tinggi darinya. Tapi setidaknya, Yim masih merasa bahwa dirinya akan aman bersamanya.

"Tuan-tuan manis, mohon jangan berdiri di depan pintu, tuan besar kami sedang ada urusan dengan pemilik kamar ini! ". Seingat First orang ini adalah tangan kanan si iblis itu.

Lalu dimana pemimpin mereka?

"Siapa yang menghalangi Meen? ".
Seseorang datang dari bawah. Tubuhnya yang tegap dengan aura dingin yang dia bawa seketika membuat atmosfer di sekitar semakin mencekam.

"Khun Phachara! "

Meen, orang yang First sebut sebagai tangan kanan iblis dan beberapa bodyguard di sana memberi hormat dengan membungkukkan badan mereka .

First agak terpaku saat matanya bertemu tatap dengan sepasang mata singa milik orang dihadapannya. Hitam yang segelap malam.

"Akan ku hancurkan siapapun yang menghalangiku! ". Pria itu maju selangkah untuk mendekat kearah dua manusia cantik yang tampak seperti kucing kecil yang ketakutan. Yang satu sok berani dan yang satunya lagi begitu lemah.

Menarik sekali bukan?

Tapi tujuan Phachara bukan mereka. Melainkan manusia paling manis di balik pintu ini. Nunew Chawarin. Si mutiara Pentagon.

"Phachara jangan melewati batas mu!! " , James berlari dari lantai bawah di ikuti Gulf menuju ke lantai atas dimana orang-orang sudah berkumpul tepat di depan kamar Nunew.

"Phachara.....

"Kau memang begitu lancang Tuan James! " , phachara berkata dengan begitu santai. Seolah orang didepannya ini memang bukan tandingannya. Mereka terlalu kecil dan lemah untuk menjadi pembangkang .

"Aku sudah membayarnya 5 kali lipat dari harga Pentagonmu. Apa itu kurang? Kalau begitu akan kutambah menjadi 10...."

"Aku. Tidak. Akan. Pernah. Menjual. Putra-putra ku. Termasuk. Chawarin!! "
James menekan kata demi kata yang dia ucapkan agat orang gila ini lebih mengerti bahasa yang dia gunakan. "Tidak akan pernah Tuan Phachara! "

Phachara tampak mengeraskan rahangnya. Ditatapnya James dengan sangat tajam. Dia merasa diremehkan. Kira-kira balasan apa yang harus dia persiapkan untuk orang lemah dihadapannya ini?

"Bawa dia! "

"Baik tuan! " , Meen seperti mengerti siapa orang yang dimaksudkan oleh tuannya. Dia langsung menarik lelaki manis yang berdiri didepan pintu dengan agak kasar, membuat lelaki manis itu tersentak ketakutan.

"Apa yang kau lakukan sialan?!!! lepaskan First!! " , James mencoba menyerang Meen tapi dua bodyguard segera menghalaunya dan Gulf.

"MAMI TOLONG!! MAMI AKU TIDAK MAU MAMIII!! "

Suara First kian menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang di angkat seperti karung beras di pundak Meen yang berjalan menjauh mengikuti Phachara dan beberapa bodyguard yang tuan besarnya bawa.

Tubuh Yim sudah bergetar hebat. Begitu Gulf terlepas dari cengkraman kedua bodyguard Phachara dia langsung mendekap tubuh Yim yang sudah merosot ke lantai. Anak itu tidak menangis sesegukan tapi air mata keluar deras dari matanya yang kosong.

"Yim, hey? " , Gulf mengelus punggung Yim dengan sedikit keras guna menyadarkan anak itu. Anak itu tidak boleh menahan tangisannya atau semua akan buruk.

"Gulf bawa Yim ke kamarnya! Minta Namping kesini untuk membantuku melihat Nunew! ", James yang juga sudah terlepas dari bodyguard iblis itu langsung menghampiri Yim. Mengelus kepala anak manisnya yang masih terdiam dengan air mata yang terus keluar.

NIGHT POLE  DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang