Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trimakasi atas emosi kalian yang setipis tisyu di chapter sebelumnya 🤗💃
Aku suka keributan loh sebenarnya hihi ..
Hidup tanpa emosi itu sedikit hampa, Ya gk si 😭
Dichapter ini kalian boleh lah seterah mau berkata apa , aku tidak peduli wkwk Yang penting kalian puas saya pun senang 🤗🤣
Mohon maaf aku lagi rindu bgt sama MV black swan , tak apalah yaa taro disini hehe. Siapa tau kalian juga sama kaya ak🤗
🖤🖤🔥🖤🖤
Kembali pada v dan Sena saat memasuki kamar pria itu '
Sena dengan kesal melepas tangannya dari pria yang menyeringai menatapnya .
"Mengapa kau tidak pernah menghubungi ku" tanya kesal Sena .
V dengan santai berjalan ke meja counter tempat dirinya meletakan minuman alkohol Langka koleksi termahalnya . Mengambil botol wine lalu menuangkan nya pada gelas Cristal .
"Jika kau hanya akan melampiaskan kemarahan mu,tidak perlu datang ke mansion la famiglia Dominic "
Sena memejamkan matanya mendengar perkataan datar dari pria itu ,
"Kau bilang sudah tidak ada urusan lagi dengan jalang itu tapi apa yang kulihat babe? Kau mencoba membohongiku !!
"Jangan melebihi batasan mu ,babygirl"
Sena dengan lemas mendudukan dirinya di ranjang milik pria itu .
"Kau bahkan tidak memberitahu kalau kau ingin pulang kesini." Cicitnya pelan .
"Apa itu penting!!" Sinisnya .
"Leonel" triak Sena dengan mata memerahnya .
"Jangan meninggikan suaramu dihadapanku" v menatap tajam Sena yang bergetar , suaranya penuh penekanan.
"Maaf ,sir maafkan aku"suara pelan Sena menahan tangisnya.dirinya lupa bahwa ia tidak boleh menaikan oktafnya pada pria itu jika masih ingin berada ditoritorialnya .
V mendengus kasar mengesap winenya , menatap sena yang menundukan pelanya .
Pria itu berdecak "Sena.." suara dingin pria itu .
Wanita itu mungkin mendengar akan tetapi ia takut untuk menatap pria yang berada didepannya , duduk dengan santai memegang gelas wine nya .
"Apa kau tuli,kemari..!!."suara v penuh penekanan .
