Angin berhembus sedikit kencang. Rambut hitam legam sebahu berterbangan dengan indah. Membuat seseorang yang sedang bersamanya tersenyum manis.
"Kevin" panggil Aluna tanpa mengalihkan pandangannya.
Kevin melihat ke arah gadis yang memanggilnya seraya menjawab "kenapa hm?"
Gadis itu menghela napas, entah kenapa dia hanya tidak mau perasaanya digantung.
"Sebenernya status kita apa Vin? Udah 1 bulan kita deket tapi nggak ada kejelasan" tanyanya sambil menghadap Kevin.
"Kamu maunya status kita apa? Pacar? Temen? Sahabat?" jawaban itu diakhiri gelak tawa Kevin.
Aluna yang melihat Kevin becanda menjadi badmood kemudian mengalihkan pandangannya ke arah gedung-gedung tinggi didepannya.
Kevin tertawa lalu berkata "udah 1 bulan Na, aku ngungkapin rasa tertarikku sama kamu. Sebelum kata itu terucap, aku udah punya rasa sama kamu. Bahkan rasa itu muncul setelah aku menjalin hubungan dengan Lica selama 2 bulan. Dan hari ini aku ngajak kamu buat ngasih kejelasan hubungan kita. Aku sayang sama kamu Aluna, apakah kamu ingin menerima seorang Kevin dengan segala kekurangannya?"
Aluna meneteskan air mata, tanpa disangka ternyata cintanya 1 bulan kebelakang tidak bertepuk sebelah tangan. Aluna menganggukkan kepalanya.
Kevin yang melihat itu langsung memeluk tubuh Aluna. Dalam dekapan, Aluna berucap "aku juga sayang kamu Kevinandra Laksamana"
Aluna saat ini tak memikirkan perasaan pacar dari Kevin. Sejak kejadian dimana Kevin berbicara padanya bahwa ia tertarik dengan Aluna, Aluna semakin yakin untuk mengejar cintanya.
Rasa cinta Aluna tak bisa dikontrol, Aluna hanya ingin Kevin dan cintanya telah berhasil berlabuh di Kevinandra Laksamana begitupun sebaliknya.
Flashback on
"Sayang sini!"
"Emang boleh sayang-sayangan di depan temen?" canda Aluna.
Memang sudah menjadi kebiasaan Lica, jika dia pergi menemani Kevin pasti Aluna selalu diajak. Candaan Aluna juga sudah menjadi hal biasa bagi Lica.
"Makanya Luna cari pacar dong, biar kita bisa double date" ucapnya sambil tertawa.
Pertandingan basket SMA Pancasila dengan SMA Tunas Bangsa telah selesai. Pencetak poin terbanyak dimenangkan oleh SMA Pancasila. Hal itu sudah bisa ditebak, jika tim basket yang dipimpin Kevinandra akan selalu menang.
Langkah kaki Kevin mulai mendekat ke arah sang pujaan hati. Senyumnya terus terukir seiring langkahnya yang semakin dekat.
"Haus yangg" rengek Kevin kepada Lica.
Lica tak habis pikir, pacarnya ini selalu manja jika bersamanya. Padahal Kevin selalu dikenal sebagai siswa cool.
Tanpa sengaja pandangan Kevin mengarah ke belakang Lica. Kevin tau, jika itu sahabat pacarnya yang selalu dibawa ketika mereka pergi bersama.
Namun, pandangan Kevin kali ini tak henti-hentinya menatap sang objek. Aluna semakin hari semakin cantik. Rambut sebahu yang terurai indah dengan poni dan bando berbentuk kepala kelinci. Menambah kesan imut pada Aluna.
Aluna yang merasa diperhatikan, mengarahkan pandangannya ke Kevin. Pandangan mereka bertemu selama 10 detik. Bukannya mengalihkan pandangan, Kevin malah memberikan senyuman.
'Imut banget' batin Kevin.
Melihat sang pacar senyum-senyum sendiri membuat Lica ikut tersenyum sambil bertanya "lagi mikirin apa sih sampe senyum-senyum gitu?"
Mendengar pertanyaan dari gadis di depannya, membuat Kevin mengalihkan pandangannya ke arah Lica.
"Lagi mikirin kamu dongg"
Mendengar jawaban tersebut membuat Lica tersenyum malu-malu. Kevin selalu berhasil membuat hati Lica meleleh lewat kata ataupun sikapnya.
"Ca, gue ke kamar mandi dulu ya" pamit Aluna yang diangguki oleh Lica.
Melihat Aluna pergi, Kevin juga berniat untuk mengikutinya.
"Yangg, aku ganti dulu ya"
"Aku tunggu di sini aja ya"
Kevin mengangguk lalu berlari ke tujuan sebenarnya.
---
Saat di lorong menuju kamar mandi, Kevin bertemu dengan Aluna. Dengan cepat Kevin langsung memanggil Aluna.
"Na!"
Aluna menoleh ke arah Kevin "ada apa?"
Kevin menyodorkan hp nya ke Aluna sambil berkata "tulis nomermu"
"Buat apa?" tanyanya penuh kebingungan.
"Tulis dulu"
Aluna pun menuruti perkataan Kevin, dia menulis nomer dan menyimpan kontaknya di hp Kevin.
"Aku tertarik sama kamu" lalu Kevin berlalu pergi.
Setelah kepergian Kevin, senyum Aluna terbit sangat tipis. Entah perbuatan baik apa yang dilakukannya sehingga keinginan terbesarnya bisa segera dimiliki.
Aluna melompat-lompat girang. Jantungnya juga berdegup dua kali lipat dari biasanya.
'Akhirnya' batin Aluna senang.
Flashback off