Almost II

1.6K 189 22
                                    

Sorry for typo.
.
.
.
.
.

••••••

"Siapa yang bolehin kamu pegang-pegang saya?"
suara berat lelaki yang masih memejamkan matanya itu membuat Arumi sontak menarik tangan lentiknya.

"Mas udah sadar? ada yang kerasa ga mas?" tanya Arumi kepada sang suami, dari nadanya bisa diketahui bahwa wanita itu sangat khawatir.

"Sejak kapan kamu disini? dimana hanif?" bukannya menjawab pertanyaan Arumi, Sam malah balik bertanya kehadiran Hanif.

"Hanif belum ada mas, kayanya dia handle semua pekerjaan kamu di kantor"

"Telfon dia suruh kesini, sekarang"

"Mas, kan ada aku."

"Cepet!"

Arumi menghela nafasnya kasar, sulit sekali menghadapi Sam dan keras kepalanya.
Wanita itu mengalah, beranjak dari duduknya kemudian bergegas untuk mengambil ponsel.

belum sampai menemukan ponselnya, ruang rawat itu diketuk beberapa kali sebelum akhirnya terbuka.

"Selamat pagi, maaf menganggu waktunya. saya dengar pasien disini bernama Pak Samudra?"

"Dokter Wira ?"

"Oh, hai Arumi.... disini saya visit sebentar, denger-denger sahabat saya di rawat inap. ternyata benar." sapa dokter berkacamata itu, membuat Arumi tersenyum.

Dokter Wira, sahabat karib Samudra sejak lama. bisa dibilang menjadi saksi perjalanan hidup Samudra. selain itu juga yang menjadi dokter kepercayaan keluarga Sam.

Wira menghampiri Sam, ia tahu pria itu oura-pura memejamkan matanya.

"Udah gue ingetin Sam, kurangin dulu alkoholnya.. lu masih aja ngeyel." ujar Wira membuat Sam berdecak.

"Lo kesini mau visit atau ngomelin gue ? kalau ngomelin gue mending pergi deh"

"Sabar ya rum, pasti dia ngerepotin banget. saya denger katanya kamu bawa sendiri dia kesini. padahal badan dia aja berat banget" ucap wira sambil memeriksa kondisi tubuh Sam.

"Engga kok dok" ujar Arumi sambil tersenyum, membuat Wira yang sudah selesai mengechek kondisi Sam menoleh kemudian membalas senyumannya.

"Makasih yaaa"

mendengar kata terimakasih yang terlontar dari bibir Wira membuat alis Sam dan Arumi sama-sama mengerut.

"Saya mewakili suami kamu, soalnya kamu tahu sendiri suami kamu seperti apa" ujar Wira tak lama dihadiahi lemparan bantal oleh Sam.

"Saya pamit yaa rumi"

"Sam diem gausah banyak tingkah, nurut aja sama istri sendiri" ujar wira kemudian meninggalkan ruangan itu.

Benci.
satu hal yang Sam benci, ketika seseorang mengingatkan status dirinya dan Arumi hal tersebut yang dikatakan sebagai Fakta.
bahwa dirinya dan Arumi adalah sepasang suami istri.
istrinya kini Arumi, bukan Ratih.
Karena ratih telah meninggalkannya.

Lalisa with idols ( oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang