Happy Ever After III

2.3K 211 3
                                    

Sorry for typo.
.
.
.
.
.

•••••

Ada banyak hal yang mesti Lalisa Hwang renungkan akhir-akhir ini, ah.. lebih tepatnya semenjak munculnya sosok choi seungcheol dalam hidupnya. Dosen pengganti profesor favoritenya, yang kini menyangdang sebagai dosen pembimbingnya.
dosen yang terkenal galak dan kejam sejurusan, kini malah sedang berada di hadapannya sambil menemani junghwan bermain hotweels yang melaju dijalur panjangnya.

setelah bertemu dengan junghwan kemudian berhasil menenangkan junghwan dalam pangkuannya dua minggu yang lalu . dosen lisa itu menjadi lebih akrab dengan sang anak.

bahkan sore itu, seungcheol langsung memindahkan junghwan ke bangsal perawatan anak VVIP. lisa berkali kali menolak, tapi seungcheol tak peduli.

tak hanya itu, setelah keluar dari rumah sakitpun seungcheol masih memberi perhatian pada junghwan.
seminggu lalu, setelah lisa selesai sidang seminar proposal. alih-alih memberikan apresiasi kepada mahasiswinya, seungcheol malah memberikan hadiah kepada putra lisa.

berkali-kali lisa tanya alasan tujuan atau maksud dari sang dosen, berkali-kali pula lisa menerima jawaban berupa "Meskipun saya dosen kamu, tapi saya temannya junghwan. jadi tidak ada masalah bukan ? jika seorang teman memberikan hadiah kepada temannya"

agak sulit diterima otak lisa, mungkin kemarin-kemarin ia masih terima-terima saja alasan tersebut, tapi tidak dengan hari ini.

kedua insan itu sedang duduk berhadapan di ruang makan VVIP sebuah restoran dengan macam-macam hidangan yang sangat menggugah selera, terlebih bagi gadis hwang itu. terakhir kali ia bisa makan enak sebelum semua mimpi buruk terjadi.
Lisa menggeleng cepat, kemudian menoleh pada Babysit disebelahnya. disana ada junghwan yang sedang tertidur, karena seburuk apapun saat ini ia alami, setidaknya ia memiliki junghwan dalam hidupnya. itu sudah lebih dari cukup.

Tapi sebentar, ada yang mengganjal difikiran Lalisa Hwang.

"Um, pak.. maaf. Ini sebenarnya acara apa ya pak? apa saya tidak apa-apa disini?" suara lisa yang sedari tadi ia tahan, akhirnya menguar juga. membuat lelaki mapan yang berada didepannya ini mengalihkan perhatiannya.

"Anggap saja ini hadiah karena sidang kamu kemarin" ujar lelaki itu sambil menaruh ponselnya disaku kemudian mengambil sumpit.

"T-tapi pak-"

"Cepat makan sebelum junghwan bangun lalisa" dengan nada mutlak seungcheol tak ingin dibantah, maka dari situ lisa hanya bisa mengangguk terpaksa.

tak dipungkiri, sumpit yang tadi seungcheol bersihkan ternyata diberikan kepada lisa. membuat gadis itu menerima ragu sambil mengangguk kaku.

"Silahkan dinikmati, jangan sungkan.. ini acaramu"






"P-pak seungcheol..." panggil lisa mengudara, memecah keheningan mereka yang sedang berada dimobil menuju jalan pulan.

"Kenapa ?" tanya seungcheol sambil menyetir, kemudian ia menoleh sebentar ke kursi penumpang disampingnya.

terlihat gadis itu sedang menatapnya juga sambil merangkul sang putra yang terlelap dipangkuannya.

"Berat ya? Besok-besok saya beli Carseat biar junghwan bisa duduk ditempatnya sendiri" ujar seungcheol kembali fokus pada jalanan, tujuan mereka sudah hampir sampai.

Lalisa with idols ( oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang