006. RUT⚠️

3.5K 128 3
                                    

abis chapter ini atau mungkin dua chapter selanjutnya biarin saya tarik napas dulu buat persiapan penilaian disemester ini.

doain lancar🙌

happy reading....



Nani menyeret Dewa keluar area Pasar Malam lalu berhenti dan menghempaskan genggaman tangannya. Yang punya tangan pun hanya diam memperhatikan tindakan Alpha didepan yang mulai menjambak rambut hitam pekatnya shock.

Dewa memegang kedua tangan Nani bermaksud menghentikan tingkah yang menurutnya itu menyakiti diri sendiri. "Rambut lo rontok bodoh".

Mata pekat Nani menatap mata tajam Dewa yang ternyata juga menatapnya balik. "Lo kenal dekatkan dengan 'dia'?" Dewa mengangguk kaku.

"Lo ngga takut?" Yang ditanya menaikkan satu alisnya tidak mengerti. "Jangan pura pura ngga ngerti!". Dewa terdiam sejenak lalu meletakkan kedua telapak tangan Nani dikedua sisi pipinya.

Menatap dalam mata sosok itu dan yang ditatap tampak menahan napasnya terkejut dengan situasi ambigu ini.

"Gausah khawatir, gue bisa jaga diri. Dia ngga mungkin ngelakuin seperti apa yang lo pikirin Na" Ucap Dewa tenang.

Kembali dengan kewarasannya dengan segera Nani menarik cepat kedua tangannya. "Alay".

Dewa terkekeh kecil melihat tingkah lucu Nani yang tampak canggung menoleh kesana kemari tanpa ingin menatapnya.

"Lo lucu cocoknya jadi Omega" Celetuk Dewa beberapa saat memecahkan keheningan.

Nani yang mendengar itu membolakan matanya menatap garang pemuda tinggi didepannya mengangkat tangan kanan yang mengepal erat siap meninju wajah tampan tak berdosa itu.

"Ngga, cuma bercanda Na" Dewa mengangkat tangannya.

Nani menurunkan tangannya "Ck gara gara tu manusia satu gue jadi ngga bisa naik kora kora". Keluhnya dan ia berjongkok, lama lama kakinya pegal berdiri.

Dewa ikut berjongkok lalu mengelus rambut halus Nani namun belum ada belasan detik tangan itu sudah disingkirkan dengan kerasnya sampai menimbulkan suara 'ctak'.

"Sakit Na" ringis Dewa dihiraukan Nani.

Dewa kembali berdiri lalu mengulurkan tangannya kearah Nani. "Berdiri, kita naik apa yang lo mau. Masuknya lewat samping".

Nani mendongak menatap uluran tangan itu "Bukannya di samping ada—".

"Gue punya akses, jangan cemas" Kata Dewa meyakinkan. Nani menatap mata pemuda yang menjulang tinggi didepannya dengan mata polos heran.

Beberapa menit kemudian....

"Orang kaya emang beda" puji Nani bangga menepuk sedikit keras punggung lebar Dewa yang ikut tersenyum merasa senang atas pujiannya.

"Sekarang— ayooo kora - kora, aaaa!" Nani berlari tidak sabaran menuju tempat salah satu wahana yang diinginkannya meninggalkan sosok pemuda tinggi tampan yang melihat itu gemas dengan tingkah Nani seperti Omega.

"Omega memang cocok buat lo Na"

"Ya. Dan dia bakal gue ubah" suara sosok lain dari arah samping kiri Dewa membuat ia menoleh melihat atensi Bagas berjalan mendekatinya.

TALLER THAN ME [ bl omegaverse ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang