pengen seblak pedesss, tapi saya lagi diare gegara terakhir makan seblak mungkin(?) terus ditambah suhu tubuh saya panassss tapi syukur sekali sekarang mendingan terlanjur ngga sekolah wkwk
kalau ada typo atau alur melenceng, komen ya
Senin. Hari ini Nani memilih untuk tidak berangkat sekolah sebab suhu badannya naik beberapa.
Sepertinya ini dikarenakan Minggu kemarin itu dirinya kesana kemari dari toko ke toko mencari pekerjaan yang menerima seorang anak Sekolah Menengah Akhir.
Walaupun ia masih memiliki uang tabungan yang terbilang sangat cukup peninggalan orang tuanya untuk dua tahun lagi.
Tetap saja ia tidak ingin menggunakannya lagi dan memilih untuk mencari uang sendiri. Terhitung sudah hampir sepuluh toko yang ia datangi menolak dirinya.
Akhirnya memilih untuk pulang apalagi saat itu cuaca panas sekali ditambah ia pergi tanpa mengisi perutnya.
Di dalam kamar Nani ia masih belum bangun padahal setengah jam lagi menunjukkan pukul tujuh.
Dan ia memiliki janji dengan seseorang itu akan membantu mencarikannya pekerjaan.
Belum ada pergerakan apapun namun tiba tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok tinggi berwajah tampan.
Sosok itu berjalan menahan tawa nya melihat posisi tidur Alpha yang masih terbaring. Dengan keadaan tidur tengkurap kedua kaki terbuka lebar juga kedua tangannya.
Sudah mirip sekali dengan cicak. Lantas sosok itu mengambil ponselnya dan mengambil foto sekali jepretan.
Kemudian terkekeh melihat hasilnya memuaskan. Tanpa berniat membangunkan Alpha yang tertidur pulas seperti orang mati ia memilih keluar kamar.
Beberapa menit kemudian Alpha mulai menunjukkan tanda tanda bangun. Ia membuka mata perlahan lalu mencoba duduk bersila.
Kesadarannya belum pulih sepenuhnya. Kedua mata itu hampir menutup kembali sebelum pikirannya sekelebat ingatan tentang janji yang di buat.
Membuka mata lebar lebar, kaget, panik menoleh ke arah jam dinding sekitar dua puluh lima menit lagi jam tujuh.
Terburu buru ia loncat dari kasur menuju kamar mandi tak lupa membawa pakaian yang sudah ia siapkan dari tadi malam.
Sepuluh menit akhirnya siap memakai atasan sweater putih dan bawahan celana jeans biru laut. Tidak perlu memakai yang formal karena kan ia mencari pekerjaan di sebuah toko, bukan perusahaan.
Nani mengambil cepat kunci motor, dompet dan ponselnya. Keluar kamar menuju ke dapur.
Di dapur ia mulai memanggang roti, ia tidak ingin menambah suhu tubuhnya lagi cukup disaat saat ini saja tubuhnya sedikit hangat.
Dan roti juga bisa mengganjal perut walau hanya sedikit.
Tanpa menyadari kehadiran seseorang yang menarik kursi untuk diduduki. Nani memainkan ponselnya membalas chat dari seseorang yang dijanjikan sambil menunggu rotinya selesai.
"Ngga akan kenyang" sebuah suara mengagetkannya spontan ia berbalik menatap si pelaku.
"Dewanjing! Kapan lo masuk?"
Dewa pura pura berpikir "Sebelum lo—bangun".
"Lo—"
'ting'
Suara mesin pemanggang roti berbunyi menandakan bahwa rotinya telah matang. Nani menahan umpatannya. Mengambil roti itu dan berdiri di samping Dewa yang menatapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TALLER THAN ME [ bl omegaverse ]
FantasyWARNING BXB M-PREG __ "GUE ALPHA, BRENGSEK!!" "Alpha? Kamu yakin? Bagaimana kalau saya menjadikanmu- omega?" Dewa dan Nani, mereka sama namun berbeda. Kedudukan keluarga yang menjadi dasar permasalahan diantara keduanya, ini sungguh rumit tapi n...