01. Our first interaction

107 22 0
                                    

"Eh, gue duluan ya, dah dijemput soalnya." Ucap Eca.

"Yaudah deh, hati-hati ya Ca, ini ntar fotonya gue kirim ke lo." Sambung Jordan.

"Sip Jo, dadahh." Ucap Eca sambil melambaikan tangan.

Pada kala itu, seusai Masa Orientasi Siswa pada tingkat SMA di sekolah Eca dia bertemu banyak teman dan hal-hal baru, tetapi sejauh ini belum ada yang menarik menurutnya, apalagi seusai MOS Eca harus mengikuti Masa Orientasi Pramuka di sekolahnya. Tetapi, Eca ternyata lupa jika harus membeli cincin kacu yang berbahan rotan, sehingga dia merasa sedikit kesal karena peraturan yang menurutnya menyebalkan tersebut. Untung saja, Eca masuk ke dalam grup obrolan yang dibuat oleh panitia MOP sehingga dia langsung saja bertanya kepada kakak sanggar, tetapi karena Eca canggung dia lebih memilih untuk chattingan private saja.

*Dalam room chat*

Eca
Halo kak selamat malam, maaf menggangu. Saya mau nanya kak, kalau misal kita ga pake cincin kacu yang rotan itu boleh ga? soalnya udah saya cari muter-muter gaada kak. Makasih kak.

Tertera Eca mengirim bubble chat tersebut pada jam 19.30 WITA, tetapi setelah ditunggu-tunggu kakak sangga tersebut, setelah ditunggu sekitar 30 menitan chat Eca tak kunjung dibalas. Sehingga, mau tak mau Eca harus tetap pergi mencari cincin kacu yang dimaksud, dalam hati dia bergumam 'Dih malesin banget sih, bales aja lama, sok sibuk tau ga?' dan memang meski sudah jam 20.15 WITA, walaupun belum direspon Eca tetap sambil mencari sehingga sudah didapatkan.

Kak Afandi
Halo malam, sorry baru bales ya. Boleh kok dibawa aja cincin kacu yang biasa.

Tepat pada jam 21.30 WITA chat Eca akhirnya dibalas juga. Tetapi, karena sudah terlanjur kesal akhirnya Eca membalas dengan ketus.

Eca
Udah dapet kok kak, makasih.

Tentunya tak terhindar dari segala gumam di hatinya 'Hampir 2 jam loh ga dibales, dikira kita ga butuh apa ya? tau ah keselin aja malem-malem.' Meskipun begitu, Eca sebagai murid orientasi tetap melaksanakan kewajibannya dengan menyiapkan keperluan wajib lainnya. Setelah Eca menyiapkan semuanya, dia melihat kembali grup chat bersama kakak sanggar tersebut, dan memang betul dia juga baru membalas chat teman-teman Eca pada jam mirip dengan apa yang dibalas ke Eca. Lalu, dia berpikir 'Oh mungkin cape ya jadi panitia? makanya nih ga di bales-bales, tapi yaudah deh bodo amat.' Meskipun Eca merasa kesal, dia tetap melihat grup chat tersebut, karena kakak sanggarnya itu baru menginformasikan beberapa hal baru, atau hanya sekedar mengingatkan.

*Dalam grup chat*

Terlihat banyak sekali mention untuk kakak sanggar tersebut, tetapi beberapa dari mereka bertanya hal yang sudah disampaikan sebelumnya, karena Eca dalam posisi masih kesal dia juga turut membalas yang menurutnya 'ga bisa diperhatiin emang? nanya mulu dah.'

Teman 1
Halo kak @kakaksangga besok rambutnya yang cewek harus dikuncir habis ya kak? soalnya rambut aku pendek kak.

Teman 2
Malam kak, @kakaksangga kita besok wajib pakai cincin kacu rotan ya?

Teman 3
Halo kak, besok kita semua wajib bawa bekal kah?

Sebenarnya masih banyak lagi, cuman Eca merasa malas kalau harus membaca semua pertanyaan itu, apalagi pertanyaan yang terakhir. Eca terus memahami pertanyaan tersebut, siapa tau dia yang salah paham, ternyata dia memang bertanya seperti itu. 'ya bawa lah, menurut lu ajasih, kalau tiba-tiba pingsan gimana? aneh banget plis.' Setelah itu, kakak sanggarnya Eca mulai membalas satu persatu bubble chat tersebut.

Semestaku, Afan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang