08. Can we be each other company?

37 12 1
                                    

Hari berganti hari, bulan berganti bulan sudah Eca lalui di SMA, dia bertemu dengan banyak teman baru bahkan bertemu dengan seseorang yang menjadi tuan rumah di hatinya, terhitung sudah dua bulan Eca bersekolah di sana, dan tepat pada bulan September sekolah tersebut bertambah usia, dengan usia 49 tahun. Waktu yang cukup lama, sehingga tentunya untuk menyongsong ulang tahun sekolah tersebut, sekolah mempersiapkan beberapa hal. Salah satunya, dengan memberitahukan kepada siswa siswi yang baru terkait kabar gembira tersebut, selain itu mereka juga biasanya mengundang alumni agar hadir dalam acara tersebut. Karena, sudah sepatutnya kita semua merasakan kebahagiaan atas pertambahan umur sekolah kita.

Begitupun dengan Eca dan teman-temannya, karena baru masuk jadi mereka juga sangat bersemangat atas hari ulang tahun yang akan datang, tetapi untuk menyongsong hari ulang tahun tersebut mereka semua akan mengawalinya dengan beberapa kebersamaan, salah satunya dengan jalan santai bersama, terhitung mereka semua satu sekolah memenuhi seluk beluk jalan di sekitar sekolahan mereka. Dalam kesempatan ini, tentunya Eca mencari-cari cara untuk selalu berada dekat dengan kelas kak Afandi, tetapi tentu saja tidak bisa berdekatan karena kelas Eca adalah X MIPA 4 sedangkan kelas kak Afandi XI MIPA 2. Maka dari itu, Eca dan teman-temannya datang lebih awal agar bisa melihat keadaan sekitar. Selain karena ingin melihat kak Afandi, mereka juga diwajibkan sudah harus hadir di sekolah pada pukul 06.00 WITA.

Pada pagi hari, Eca terbilang sudah bangun pada jam 04.00 WITA, sejak semalam dia dan teman-temannya sudah saling janji bahwa akan membangunkan satu sama lain, maka dari itu Eca memulai beberapa percakapan di obrolan grup mereka, setelah dilihat-lihat ternyata temannya Caca belum kunjung bangun, sehingga mereka bergantian untuk menelepon Caca agar bisa bangun dari tidurnya. Setelah dicoba beberapa kali oleh mereka akhirnya Caca bangun juga, meskipun dia juga sedikit kesal karena masih mengantuk, tetapi disisi yang sama dia juga berterimakasih karena sudah membangunkannya. Setelah itu, Eca sudah selesai mempersiapkan diri dan pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, dia bertemu Jordan dan langsung mengajaknya berbincang.

"Woi Jo, hai hai kangen gue ga nih?" tanya Eca seraya merangkul Jordan.
"Idih kaga, gamau kangen gue, udah ada temen baru jadinya gapernah ngomong sama gue." Jelas Jordan sambil menepis tangan Eca.
"Yaelah, kaga kali, kan kata lu gue harus bergaul biar bisa akrab." Sambung Eca seraya tersenyum.
"Kiti li kin gii hiris birgiil, iye bergaul, lupa ama temen lamanya." Jelas Jordan dengan nada mengejek.
"Buset Jo, marah-marah lo, pms yak?" tanya Eca sambil tertawa kecil kepada Jordan.
"Mata lo, enak aja kalau ngomong." Sambung Jordan.
"Utututu, udah lah maaf atuh, masa lu mau marah ama gue." Jelas Eca dengan tersenyum.
"Iye iye kagak, lagian ngapain marah sama lo, dikira ga ada kerjaan apa." Jawab Jordan dengan ketus.
"Wkwkwk, kelas lu ikut jalan santai kagak?" tanya Eca.
"Ya ikut sih, lagian wajib ikut itu, ada absennya." Sambung Jordan.
"Kagak jelas dah, pakai absen segala." Jelas Eca.
"Ya dikira sekolahan punya bapak lo, biar semua siswanya hadirlah." Jawab Jordan dengan ketus.
"Kalau gitu, gue mau ngeliat cowo gue ah." Sambung Eca sambil tersenyum jail.
"Lah siapa? udah ada cowo lo?" tanya Jordan dengan muka serius.
"WKWKWK YA GA LAH, KAK AFANDI KALII." Sambung Eca dengan lantang.
"Idih najis amat ngakuin diri jadi cewenya, pacaran aja kaga bro." Jawab Jordan dengan nada mengejek.
"Bodo amat wle, intinya gue sama kak Afandi." Sambung Eca seraya memercikan matanya.
"Yaudah serah deh, ntar kalau gue liat, gue fotoin dah buat lo." Jelas Jordan sambil tersenyum.
"Waduh gitu dong, baik hati ama temennya, jadi makin cinta gue." Sambung Eca sambil melayangkan senyuman.
"Najis Ca asli dah, mending lo ke kelas lo noh, ntar dimarah." Jawab Jordan sambil menunjuk kelas Eca.

Seusai percakapan tersebut, Eca akhirnya pergi kearah kelasnya, di sana Eca masih mencari keberadaan kelas kak Afandi, ternyata mereka berbaris pada barisan paling ujung kiri, setelah dilihat-lihat ternyata kak Afandi sudah berbaris di kelasnya tersebut, seperti biasa dia selalu mempunyai tampan yang sangat menawan bagi Eca, dia tidak ada cela sedikitpun jika dilihat oleh Eca, hati Eca selalu terobati jika melihat kak Afandi, maka dari itu Eca semakin semangat untuk berjalan santai. Tetapi, karena kelas kak Afandi di bagian ujung kiri, maka dia akan keluar untuk jalan terlebih dahulu, 'yah cowo aku jalan duluan, tapi gapapa deh semoga ntar ketemu dijalan' gumam Eca seraya melihat kelas Afandi mulai berjalan. Sampai akhirnya giliran kelas Eca berjalan, mereka semua sangat bersemangat, tetapi tak jarang juga Eca melihat teman-temannya sedang berhenti di kios-kios dan membeli minuman atau sekedar beristirahat.

Disaat sudah setengah perjalanan, Eca mulai memasuki area pada pedagang es kelapa muda, di sekitaran jalan tersebut Eca juga masih mencari keberadaan kak Afandi dengan seksama. Setelah beberapa saat, teman Eca yakni Renata dan Biel menyadari bahwa ada kak Afandi di salah satu pedagang kelapa muda, sehingga mereka memberitahu Eca.

"Ca, lu coba perhatiin ke depan deh, itu kayak kak Afandi ga sih?" Ucap Biel seraya menunjuk ke arah yang dia maksud.
"Hah, mana mana?" tanya Eca sambil memperhatikan.
"Ituloh, dia lagi sama temen-temennya, ada temen cewenya juga tuh." Sambung Biel.
"Mana sih, kagak keliatan dah." Jelas Eca.
"Buset dah, makanya liatnya bener, ntar kalau kita lewat lu pasti sadar." Jawab Biel.

Sesuai dengan perkataan Biel, akhirnya mereka melewati gerombolan teman-teman kak Afandi tersebut, disana Eca melihat kak Afandi sedang berbincang dengan temen perempuannya, tapi Eca tak ambil pusing soal itu, karena menurutnya itu hal yang wajar. Tetapi, karena Renata berjalan lebih di depan mereka, tiba-tiba dia menuju ke belakang dan memberitahukan Eca bahwa dia melihat kak Afandi.

"Ca, noh laki lo." Ucap Renata sambil menggerakkan kepalanya sebagai kode agar Eca melihat.

Benar saja, disaat Eca berbalik ke arah kiri dia melihat kak Afandi dan terjadilah eye contact di antara mereka berdua.

"Eh ca, dia masih ngeliat lo tadi, mulutnya ngomong sama orang lain sih tapi matanya liatnya ke lo." Jelas Renata sambil terus berjalan.

Awalnya Eca merasa bahwa temannya ini hanya mengarang, tetapi ternyata perkataan tersebut dibenarkan oleh Biel.

Perjalanan sudah mereka tempuh dan akhirnya sampai ke sekolah, disaat di sekolah mereka semua dibagikan bubur kacang hijau dari pihak sekolah agar energinya bisa terisi kembali. Tetapi, karena Eca tidak begitu menyukai bubur kacang hijau dia tidak mengambilnya, maka dari itu Eca lebih memilih untuk kembali ke kelas. Dalam perjalanannya kembali ke kelas dia mulai berpikir, menurutnya pasti disaat ulang tahun sekolah mereka semua menggunakan baju yang bagus, sehingga akan bagus saja jika dibuat foto bareng. Maka dari itu, tanpa sepengetahuan teman-temannya Eca memberanikan diri dan mengajak kak Afandi agar foto bareng. Eca bukanlah tipe orang yang gengsian, menurutnya lebih baik jujur daripada terlambat.

*Dalam room chat Eca dan kak Afandi*
"Pagi kak, maaf menggangu, kira-kira pas ulang tahun sekolah aku boleh ga ngajak kakak fotbar?"
"Pagi, boleh boleh haha."
"BENER KAK?? SERIUS?"
"Iya boleh boleh."
"Aku kirain bakal gaboleh, hehehe kalau kakak lupa, aku Eca kak."
"Wkwkwk tau kok, dari profile pict udah jelas banget."
"Hehehe, sebenarnya aku rada takut buat nge-chat kakak, takutnya ngebuat risih gitu."
"Padahal pas MOP udah nge-chat juga, ngapain malu-malu."
"Ya beda atuh kak, kalau MOP kan urusan sekolah, beda sama aku ngajak fotbar."
"Wkwkwk gitu ya?"
"Iyaa kak, jadi boleh ya? kakak ga risih kan."
"Engga lah, aman aja."
"Yeyy, oke kak makasih yaa, jangan lupa istirahat, kan baru habis jalan santai."
"Sip oke makasih haha."

Kalian tahu, selama Eca memulai obrolan, dia pasti selalu tersenyum lebar. Dia merasa bahwa kak Afandi adalah rumah baru yang tepat bagi dirinya, nampaknya Eca sudah terlanjur sayang.

Semestaku, Afan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang