Manja

742 32 1
                                    

Haruto membuka mata nya, saat merasa ada yang mengusik tidur nya. Dia melihat Jeongwoo yang semakin merapatkan diri ke arah nya, Haruto mendorong pelan tubuh Jeongwoo agar menjauh.

"Eunghhh!" Jeongwoo semakin rapat, Haruto membuang napas nya kesal

"Sana ih, gerah tau gak!" Haruto mendorong Jeongwoo lagi

"Eumhh dingin.." rengek Jeongwoo

"Lo kan dah pake selimut njir, modus ya lu!? Yang tadi malam itu cuman hukuman buat lu gara lu hancurin Hp gue, bukan karna gue suka sama Lo!" sarkas Haruto dan itu membuat Jeongwoo terdiam

"Udah ah sana. Panas tau gak, gerah." Haruto balik badan membelakangi Jeongwoo

Jeongwoo nampak sedih, dia menatap punggung Haruto dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Hiks, aku juga gak berharap kamu cinta sama aku kok." setelah melirihkan itu, Jeongwoo ikut balik badan dan agak menjauh dari Haruto.

Haruto bodo amat, dia mencoba untuk kembali tidur, tapi tidak jadi karna tiba-tiba dia mendengar suara isakan di belakang nya.

Haruto kembali menghadap Jeongwoo, dia agak mencondongkan tubuhnya agar dia bisa melihat Jeongwoo.

"Woi," Haruto menyenggol lengan Jeongwoo, "ngapain nangis Lo!? Gak usah cengeng, berisik. Gue mau tidur lagi." Haruto terlentang di samping Jeongwoo

"Mau pulang.. aku mau pulang..🥺" Jeongwoo menatap Haruto sedih

"Pulang tinggal pulang, ngapa mesti bilang ke gue?!" Haruto masih bodo amat

Jeongwoo cuman diam sambil memainkan jari nya di seprei, dengan gerakan memutar.

"Ngapa diem?" Haruto melirik pada Jeongwoo

"Pantat Jewu sakit..kalo di bawa gerak perih banget.." lirih Jeongwoo tanpa melihat pada Haruto

"Dih, frontal banget Lo kalo ngomong. Gak bisa di sensor apa!?"

"Tapi beneran sakit..tadi malam Lo kekencangan, gak ngotak Lo." Jeongwoo mencebik kesal

Haruto cuman diam, bingung mau balesin nya gimana.

"Gue pusing..dingin juga..mau peluk boleh ya..?" Jeongwoo bergerak hendak memeluk Haruto, tapi lagi-lagi dia di dorong oleh Haruto.

"Gada gada, Lo panas. Gak enak, gerah." tolak Haruto

"Mau peluk..! Hiks, gue bilangin bang Jiun, Lo tadi malam perkosa gue!"

"Eh, jangan ego!"

"Ya makanya anterin gue pulang! Gue mau pulang!" rengek Jeongwoo

"Males! Pulang sendiri sana ah, nyusahin aja Lo!"

"Gue gak bisa jalan tolol! Gara Lo gue kagak bisa jalan!" Jeongwoo menendang keras tubuh Haruto hingga terjatuh dari ranjang, meski setelah nya dia harus merasa sakit dan lecet bagian bawah nya.

"Anjing! Sakit bego!" umpat Haruto kesal

"Bodo amat! Rasain! Sakitan mana sama gue!?!" Jeongwoo melempar bantal ke arah Haruto

"Bacot. Cepetan sana pulang kek." Haruto berdiri lalu kembali naik ke atas kasur

"Haruto anterin gua pulang..!!!" teriak Jeongwoo nyaring

"Woi! Sakit kuping gua njir, bisa pelan- pelan gak sih!?!"

"Gak bisa. Cepat gendong gua! Gua mau mandi!" Jeongwoo mencubit keras pinggang Haruto, yang hendak kembali tidur.

"Aw aww iya iya iya, sakit." Haruto menepis tangan Jeongwoo

Haruto menggendong Jeongwoo tanpa penutup kain sehelai pun,

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang