Setelah absen 3 hari, Haruto dan Jeongwoo kembali masuk sekolah.
"Ke kelas nya bareng aku, jangan sendiri." kata Haruto
"Iyaa," Jeongwoo tetap duduk anteng sambil ngelus perut nya, "Ru, dedek nya cium dulu.." kata Jeongwoo sambil menarik lengan seragam Haruto
Haruto menarik tuas rem mobil nya, dan mematikan mesin nya. Haruto mendekatkan mulutnya ke perut Jeongwoo, mengelus nya lembut lalu mencium nya.
"Anak nya--- eum apa? Aku manggil diri aku apa?" tanya Haruto
"Terserah, tapi ayah aja deh." kata Jeongwoo
"Halo anak nya ayah..ayah sama---" Haruto melihat pada Jeongwoo
"Terserah kamu aja," kata Jeongwoo
Haruto mengangguk, "halo anak nya ayah.. ayah sama bunda mau sekolah dulu ya..? Dedek jangan bikin bunda mual ya..kasian bunda nya, ya?" Haruto mencium lama perut Jeongwoo sambil di elus-elus nya
"Kok bunda sih? Aku kan cowok." heran Jeongwoo
"Gak apa, kan kamu bakal melahirkan, dan pasti jadi seorang ibu. Bunda juga gak buruk-buruk amat kok." Haruto gantian mengecup kening Jeongwoo
"Ayok turun, kita ke kelas." Haruto turun dari mobil nya, lalu memutar untuk membukakan pintu Jeongwoo.
"Tunggu dulu, ini perut aku buncit nya keliatan gak sih?" tanya Jeongwoo
"Nggak kok, kan baru 2 bulan. Jadi belum terlalu besar, juga baju nya udah agak di longgarin." Haruto mengelus pipi Jeongwoo
Jeongwoo mengangguk, Haruto sekali lagi mencium pucuk kepala Jeongwoo. Lalu dia merangkul pinggang Jeongwoo dan mereka pergi menuju kelas.
.
"Ru, udah di dekat kelas. Kayak nya jangan gini deh, nanti mereka tau-----"
"Ya udah, kenapa emangnya? Sekarang kamu kan istri aku, jadi ya biarin aja mereka tau kalo kita dekat."
"Tapi---"
"Sstt..udah, gak papa." Haruto masuk ke dalam kelas, masih sambil merangkul pinggang Jeongwoo.
Jeongwoo hanya bisa mengalihkan perhatian nya kemana-mana, karna gak mau bersitatap dengan anak kelas nya.
"EKHEM! Aduh, keselek ban mobil nih!" seru Junghwan
Jeongwoo menatap tajam pada Junghwan, seolah-olah dia akan membunuh manusia sapi itu.
Haruto mengantarkan Jeongwoo ke tempat duduk nya, "kalo ngerasa gak enak, langsung kasih tau aku ya? Hwan, gua titip pantau Jeongwoo ya." Haruto berjalan menuju bangku nya
"Yo'i bro." Junghwan mengacungkan jempol nya
Jeongwoo mengambil tangan Junghwan lalu menghempaskan nya, "diem lu! Gak usah ikut-ikutan!"
"Hehe..pagi manten baru.." bisik Junghwan di akhir kalimat nya
"Diem njir, ntar ada yang denger!" Jeongwoo memelototi Junghwan
"Gak ada kok..suara gua pelan.." Junghwan mengeluarkan kotak donat dari loker meja nya
"Lo mau donat gak? Gua bawa banyak lho.." kata Junghwan sambil membuka kotak donat nya
"Mau..!" Jeongwoo menatap donat di depan Junghwan, dengan mata berbinar.
"Ambil, kalo mau makan aja." Junghwan menyodorkan kotak donat nya, menyuruh Jeongwoo untuk memilih sendiri.
"Tumben nawarin, biasa nya gua yang harus minta, itupun kadang juga gak lu kasih." sindir Jeongwoo
"Gak papa, kenapa emang nya, gak boleh?!" Junghwan menatap Jeongwoo kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Fanfiction"Terpaksa mencintai memang sesulit itu. Tapi kalo kamu sudah terjebak di dalam ikatan pernikahan, maka cobalah untuk mencintai pasangan mu. Karna yang nama nya cinta pasti ada masa nya." Kehidupan yang semula damai, hangat dan nyaman. Berubah jadi p...