Pernyataan

569 30 5
                                    

Setelah 2 Minggu kejadian Jeongwoo kerasukan, Jeongwoo jadi lebih gampang capek dan sangat sensitif.

Seperti saat ini, Haruto sedang menenangkan Jeongwoo yang menangis karna Haruto gak sengaja membangunkan nya pagi-pagi.

"Udah ya sayang? Aku gak sengaja.." Haruto mengusap-usap kepala Jeongwoo

"Hiks, kamu kenapa gak pelan-pelan bangun nyaa.. hiks.. aku kan jadi kebangun..! Aku masih capek.." rengek Jeongwoo kesal, sambil terisak-isak.

"Iyaa, aku salah. Maaf ya?" Haruto mencium sayang kening Jeongwoo

"Tidur lagi sayang?" Jeongwoo mengangguk, dia kembali merebahkan tubuhnya. Haruto menemani Jeongwoo sebentar, hingga istrinya kembali nyenyak.

Saat kamar sedang sunyi-sunyi nya, tiba-tiba panggilan telpon masuk di hp Haruto.

"Aduhh.." desis Haruto, dan benar saja Jeongwoo kembali terbangun.

"Maaf sayang, ada yang telpon. Biar aku matikan, kamu tidur lagi ya?" Haruto mengusap-usap pipi Jeongwoo

"Hmm," Jeongwoo membelakangi Haruto dan lanjut tidur

"Hahh, apa bilang ke Mommy lagi ya?" gumam Haruto pelan

"Gak mau!" sahut Jeongwoo

"Lho, belum tidur sayang?" Haruto mengusap-usap pinggang Jeongwoo

"Sana! Aku gak mau dekat-dekat kamu!"  Jeongwoo menepis tangan Haruto

"Ya udah.. aku keluar dulu ya? Mau ngangkat telpon yang tadi." Haruto beranjak dari duduk nya, dan berjalan keluar dari kamar mereka.

.

Haruto berjalan menuju ruang TV, dia akan menelpon balik Jihoon.

"Halo bang? Kenapa?"

'Ru, gimana kabar nya Jeongwoo? Masih ada yang aneh atau udah baik-baik aja?'

"Baik sih.. cuman ada yang janggal bang, gua heran. Jeongwoo makin hari makin aneh yang dia minta, ya tiba-tiba minta di belikan bunga mawar lah, makan ini lha itu lah, yang gak biasa nya Jeongwoo minta."

'Oh.. waktu itu pak pendeta ngasih saran, buat kalian tipis-tipis ngelakuin kontak fisik yang intim.'

"Ngevve kah bang?"

'ya, bisa juga. Intinya kalian harus dekat terus, sampai Jeongwoo normal. Skinship lah, Jeongwoo jangan di tinggal lama-lama.'

"Gimana gua sama Jeongwoo mau skinship, dia aja kalo di sentuh dikit kadang bisa ngambek. Gak tau dah, apalagi kalo di ajakin ngevve."

'paksa aja, intinya jangan biarin Jeongwoo lama gak di sentuh sama kamu. Gelang sama kalung nya masih di pakai kan? Itu jangan di lepas ya.'

"Kalo di paksa, nangis bang. Dia gak suka di kasih tekanan."

'biarin aja nangis, ntar juga diem.'

"Iya bang---"

KLONTANG!

Haruto spontan melihat ke atas, "bang sebentar ya, gua mau liat Jeongwoo di atas."

'iya,'

Haruto mematikan telpon nya, dan segera naik ke lantai atas.

"Astaga Park Jeongwoo!" Haruto langsung menepis tangan Jeongwoo, yang akan menyuap seekor tikus di tangan nya.

"Haru! Aku mau itu..!!" rengek Jeongwoo

"Gila ya Lo!? Ini tikus! Kalo mau makan bilang, biar gua ambilkan di dapur!" bentak Haruto kebablasan

"Itu juga makanan Haru.." Haruto mengusap wajah nya frustasi, udah gila apa ya si Jeongwoo ini.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang