Jarak

508 31 11
                                    

Setiap Haruto mendekat pada Jeongwoo, maka Jeongwoo akan langsung pergi, seperti sedang menghindar.

Jeongwoo mencoba menyibukkan diri, dengan membersihkan debu-debu di vas bunga menggunakan kemoceng. Saat Haruto mencoba mengajak nya bicara.

"Jeongwoo, kamu bisa dengerin aku dulu gak sih!?! Dari tadi aku bicara sama kamu!" kesal Haruto

Jeongwoo masih sibuk sendiri, "Park Jeongwoo. Jangan buat aku marah. Aku ngajak kamu periksa, itu juga buat kebaikan kamu!" omel Haruto

Jeongwoo berdecak malas, dia menaruh kemoceng di tangan nya dan pergi masuk ke dalam kamar.

Haruto tak menyerah, dia masih mengikuti Jeongwoo.

"Jeongwoo! Tolong jangan kekanak- kanakan bisa gak!? Gua capek harus ngertiin Lo terus! Lo pikir gua gak ada kerjaan lain ha?!" gertak Haruto

"Terserah! Gua gak butuh di mengerti sama Lo! Gua bisa apa-apa sendiri, keluar!" Jeongwoo menunjuk pintu kamar, menyuruh Haruto untuk keluar kamar.

Haruto menatap nyalang pada Jeongwoo, tangan nya mengepal kuat.

Plak!

Jeongwoo terkejut bukan main saat tangan Haruto menampar pipi nya,

"Gua gak suka di lawan. Kalo itu mau Lo, oke. Kita urus semua nya masing- masing! Dengan satu syarat, Lo gak boleh ngadu permasalahan ini ke bokap nyokap gua sama Lo! Paham?" Haruto menatap tajam tepat pada mata Jeongwoo

Mata Jeongwoo berkaca-kaca, bekas tamparan Haruto benar-benar sakit. Di tambah perkataan Haruto yang begitu kasar.

"O-oke. Keluar Lo sekarang, gua muak liat muka Lo!" balas Jeongwoo dengan suara bergetar, menahan isakan.

Haruto keluar dari kamar mereka, dan membanting pintu kamar itu dengan kasar.

Jeongwoo terlonjak kaget, dan air mata nya langsung mengalir membasahi pipinya.

"Hiks, jahat.." Jeongwoo merebahkan diri nya di kasur, dan menangis sesenggukan sampai tertidur.



























































Suara bising musik DJ dan siluet lampu warna-warni, menjadi suasana yang Haruto lihat saat ini.

Bau alkohol dimana-mana, dan banyak pasangan haram yang tengah melakukan hal yang tak senonoh.

Haruto duduk di kursi bar, dan memesan Soju dengan merk Jinro, dengan perisa Fresh.

"Ini Soju mu tuan, silahkan di nikmati.." ucap pelayan bar

"Hm," Haruto menegak Soju nya langsung dari botol

Haruto mendesis, saat rasa hangat dari Soju itu masuk ke relung kerongkongan nya.

"Hai tampan, kau datang kesini sendiri?" tiba-tiba seorang wanita cantik dengan pakaian yang sangat sexy, terbuka. Datang dan duduk disamping Haruto.

Haruto menoleh kesamping, lalu mengangguk ramah.

"Iya,"

"Mau aku temani?" Wanita itu mengelus sensual dada Haruto

Haruto yang tidak biasa akan hal itu sedikit terkejut, tapi jika wanita di depan nya secantik ini, siapa juga yang akan menolak?

"Tentu, kau boleh menemaniku disini." Haruto tersenyum

"Baiklah.." wanita itu juga memesan segelas wine, dengan kadar alkohol yang tinggi.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang