Setelah 1 Minggu lebih Jeongwoo izin tidak sekolah, sekarang dia kembali masuk ke sekolah.
"Nanti masuk nya bareng aku!" tegas Haruto
Jeongwoo menatap Haruto bingung, "bukan nya kamu gak mau hubungan kita ketahuan sama orang?" tanya Jeongwoo
"Gak papa, aku kan juga udah janji buat jadi suami yang baik buat kamu😊"
Jeongwoo menatap ngeri pada Haruto, "ini beneran Lo? Kok geli ya dengar nya." Jeongwoo bergidik ngeri
"Kenapa? Harusnya kamu senang dong?" Haruto menatap Jeongwoo sedikit kesal
"Hahh iya dah iyaa, cepetan." Jeongwoo menunggu Haruto di samping mobil, sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.
Haruto keluar dari mobil dan langsung menghampiri Jeongwoo,
"Ayo ke kelas," Haruto merangkul pinggang ramping Jeongwoo hingga ke perut
"Hehh! Jangan gini, gandengan aja." Jeongwoo agak sedikit menjauh dari Haruto
"Aku mau nya gituu☹️"
"Ru? Gak suka ah, lu ngapa jadi clingy gini sih?? Gua nya geli anying."
Haruto membuang nafas nya malas, "simple, gua lagi mencoba buat jatuh cinta sama Lo. Dan itu salah satu love language gua." jelas Haruto
Jeongwoo menatap Haruto bingung,
"Buat apa? Gua juga gak yakin kalo sikap Lo ke gua itu karna ada rasa, gua tau kalo Lo cuman terpaksa karna dapat ancaman dari mommy Daddy Lo. Gak mungkin kan kita bakal nikah beneran? Lagian gua juga gak yakin kalo gua lagi mengandung, bisa aja itu semua cuman kerja sama antar Buna sama bang Soobin? Biar kita tetap menikah." kata Jeongwoo panjang lebar, tentu aja dengan suara yang pelan, dia tidak mau ambil resiko jika ada yang mendengar pembicaraan mereka.
"Hm? Kenapa Lo bisa bicara gitu? Lo tuh jelas-jelas lagi hamil anak gua, lu bodoh apa gimana sih?" kesal Haruto
"CK argh, tau ah. Gak mood gua!" Jeongwoo jalan lebih dulu, meninggalkan Haruto di parkiran.
"Hadeuh, tuh anak kalo mood nya lagi turun apa apa di jadikan masalah." Haruto berjalan menyusul Jeongwoo.
Jeongwoo langsung berlari masuk ke dalam kelas nya, dia senang karna bisa bertemu dengan Junghwan.
"Sapii!" seru Jeongwoo girang
"Eh, akhirnya masuk sekolah juga lu nyet. Lama beut lu sakit." sahut Junghwan
"Iya nih," Jeongwoo nyengir
"Nih buku catatan gua, lu salin sana." Junghwan memberikan beberapa buku catatan mapel, yang Jeongwoo butuh kan selama dia absen.
"Makasih, ada tugas gak?" tanya Jeongwoo
"Ada sih, tapi kan lu kagak masuk, jadi ya gak usah ngerjain." jawab Junghwan
"Oh..gitu ya? Oke deh," Jeongwoo menaruh tas nya, di cantolan yang ada di samping meja nya.
"Lo berangkat bareng Haruto ya?" tanya Junghwan
"Hmm, kenapa?"
"Gak papa, nanya doang. Gak boleh?"
"Ya boleh boleh aja, gada yang larang." Jeongwoo mengambil buku catatan nya, dan mulai menyalin catatan yang ketinggalan.
"Kalian tinggal serumah kan yah?" Junghwan bersandar pada sandaran kursi
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Fanfiction"Terpaksa mencintai memang sesulit itu. Tapi kalo kamu sudah terjebak di dalam ikatan pernikahan, maka cobalah untuk mencintai pasangan mu. Karna yang nama nya cinta pasti ada masa nya." Kehidupan yang semula damai, hangat dan nyaman. Berubah jadi p...