"Hahh, selamat yaa, Jeongwoo positif hamil." kata Soobin, dokter pribadi keluarga Park. Karna mau cek USG, jadi mereka datang ke rumah nya Soobin.
"Apa!?! Bohong banget! Gak usah ngibul deh, mana mungkin dia hamil!?" protes Haruto shock
"Haru! Jangan meninggikan suara!" tegur Lisa kesal
"Dia cowok mom, mustahil banget hamil! Gak masuk akal!" Haruto memijat pangkal hidung nya sambil menunduk frustasi
"Haru.. Jeongwoo ini 'Sub Boy', beda dengan cowok-cowok pada umum nya. Maka nya dia mempunyai rahim, dan hanya dapat di buahi sama 'Dominan Boy' seperti kamu." jelas Soobin
"Hahh! CK, terserah lah. Gua pusing." Haruto nampak pasrah
"Apa aja yang harus di terapkan sama Jeongwoo selama hamil Bin?" tanya Lisa antusias
"Karna Jeongwoo ini 'Sub Boy' ya.. jadi ada obat yang harus Jeongwoo minum setiap hari, di minum nya setiap mau tidur aja. Makan makanan yang bergizi, seperti sayur.. kacang-kacangan, buah.. sama makanan yang banyak protein nya, itu bagus buat Jeongwoo. Sama, karna dia 'Sub Boy' ya, jadi rahim nya dia itu lemah. Jadi di usahakan jangan bekerja yang membuat nya lelah, jangan juga ngangkat beban yang berat. Jeongwoo bisa juga sambil dengarin ya?" kata Soobin mengajak Jeongwoo bicara, Jeongwoo tadi habis muntah lagi, jadi dia masih lemes banget.
Jeongwoo hanya mengangguk pelan, Rose mengelap keringat yang ada di kening putra bungsu nya.
"Jeongwoo juga jangan banyak pikiran ya.. itu bisa berpengaruh sama janin kamu nanti nya, sering-sering minum air mineral, dan minum susu untuk ibu hamil, sama aja, bisa juga buat 'Sub Boy'. Sudah, kayak nya itu aja dulu. Kalo Jeongwoo ada keluhan boleh datang kesini lagi, atau panggil Abang ke rumah ya?" Soobin mengusak kepala Jeongwoo gemas
"Di jaga yaa pola makan nya, oh iya, buat Haru, karna kamu ada tanggung jawab ngejagain Jeongwoo, tolong jangan sampai dia mengkonsumsi buah yang tajam yaa, seperti durian, nanas, nangka, sisa nya nanti Abang chat aja ya. Minta nomor nya," Soobin mengambil Hp nya dan menghadap ke arah Haruto
Haruto dengan malas memberitahu kan nomor telepon nya,
"Oke, terima kasih. Ini sudah selesai, mau aku bikinkan minum Tante?" tanya Soobin ke Rose
"Gak usah.. ngerepotin aja, ini Buna mau langsung pulang, kasian Jeongwoo udah lemes banget dia."
"Oh, mau langsung pulang ya? Sebentar ya, Soobin ambilkan obat untuk Jeongwoo konsumsi setiap hari. Tenang aja, ini obat nya aman kok." Soobin beranjak menuju lemari rak yang berisikan obat-obatan.
"Heum, hoekk! Hahh hoekk!" Jeongwoo langsung berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam ruangan itu, meskipun sedikit sempoyongan namun rasa mual nya lebih kuat.
"Haru, susul Jewu, cepet. Takut dia jatuh." titah Rose
"Hmm" Haruto berjalan menyusul Jeongwoo
Haruto mengelus lembut punggung Jeongwoo, dan sesekali mengurut tengkuk nya.
"Masih mau muntah?" tanya Haruto, Jeongwoo mengangguk pelan.
"Ya udah di tunggu aja, gua di sini." Haruto menopang tubuh Jeongwoo agar tidak jatuh.
"Hoeekk! Hoekk!" Jeongwoo membuka keran air lalu membersihkan mulut nya, juga berkumur-kumur.
"Sudah selesai muntah nya?" tanya Haruto
"U-dahh," Jeongwoo langsung balik badan, dan memeluk Haruto sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Haruto. Dia menghirup aroma maskulin dari Haruto, untuk menghilangkan rasa mual nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Fanfiction"Terpaksa mencintai memang sesulit itu. Tapi kalo kamu sudah terjebak di dalam ikatan pernikahan, maka cobalah untuk mencintai pasangan mu. Karna yang nama nya cinta pasti ada masa nya." Kehidupan yang semula damai, hangat dan nyaman. Berubah jadi p...