Belum selesai kesedihan keduanya karena Arcielo yang akan pergi dalam hitungan hari, kini Archana juga harus kembali memulai schedule nya. Sudah waktunya untuk ia kembali ke gemerlapnya dunia hiburan, kembali masuk dapur rekaman dan melatih choreography nya sebelum albumnya di rilis ke pasaran. Kesibukan yang mulai menggila dengan jadwal yang kian padat membuat waktu untuknya bermain dengan si mungil kian berkurang, dan berakhir hanya terlelap nyaman di ranjang milik sahabatnya itu ketika kembali.
Pagi hari pun begitu, ia yang masih menyempatkan menyiapkan sarapan pun masih berusaha memandikan dan merapikan bayi mungil itu sebelum pergi, namun hal itu semakin tidak mudah untuk ia lakukan ketika ia yang harus pergi sebelum mentari terbit dan Arcielo yang masih terlelap nyaman di pelukan sahabatnya, memaksanya meninggalkan keduanya hanya dengan beberapa santapan untuk sarapan tanpa menimang si mungil seperti hari sebelumnya.
Sebetulnya tak hanya Archana yang mulai menggila karena jadwalnya yang kian tak terkendali dan waktu istirahatnya yang semakin berkurang, tapi Maraville juga begitu. Deadline yang semakin singkat dan tekanan yang terus ia dapat dari atasannya selain Arachie membuat ia mulai terburu oleh waktu, ditambah sang ayah yang masih ingin dirinya segera membantu perusahan keluarga mereka menyebabkan kepalanya hampir meledak karenanya.
Beruntungnya Tamara sudah mengetahui keberadaan si mungil sehingga ia selalu menyempatkan membantu keduanya mengurus Arcielo di waktu senggangnya, mengerjakan beberapa design pakaian dari brand miliknya sembari mengawasi bayi mungil itu di kediamannya maupun di apartemen Maraville.
Nathaan juga begitu, di sela kesibukannya yang sudah berkurang ia bergantian dengan orang tua Archana itu untuk menjaga Arcielo, merawatnya yang terkadang dibantu oleh sang suami tentunya, hitung – hitung Latihan jika calon buah hati mereka lahir nantinya, itu yang Nathaan katakan kepada pemuda samsoyed itu saat meminta izin.
Perlahan semua kembali ke keadaan seharusnya, hanya menyisakan Arcielo yang dalam waktu singkat akan meninggalkan lingkungan penuh kehangatan ini, memulai petualangan barunya di tempat asing yang sama sekali tak pernah siapapun harapkan untuk tinggali, terlebih bayi mungil tak berdosa sepertinya.
Meski begitu, beberapa kali Archana menanyakan pada orang – orang di sekitarnya jika ia ingin mengunjungi Arcielo, atau bagaimana jika ia ingin mengajak si bayi pergi keluar dari panti setelah Arcielo menetap disana, dan Jeremiah yang memiliki paman seorang pengacara juga Nathaan dengan teman pamannya di kepolisian selalu mencoba memberi saran terbaik, membantu sahabat kesayangan mereka agar tak bersedih dan bisa tetap bertemu sosok manis yang sudah seperti dunianya itu.
.
.
"kenapa tidak tidur? Sudah malam," peringat yang lebih tua ketika melihat sahabatnya masih memainkan ponsel di atas sofa, sesekali menoleh ke arah bayi mungil yang terlelap di atas ranjang dengan senyum manis terlihat di wajahnya.
"tidak perlu, Marv, aku hanya ingin melihat Cilo. Lagipula sebentar lagi Dandy hyung akan menjemputku," jawabnya, menoleh dengan senyum ke arah yang lebih tua.
"menjemputmu? Apa kamu ada schedule? Jam berapa?" tentu saja Maraville penasaran, kata sebentar lagi di waktu tengah malam seperti sekarang membuat ia bertanya tanya.
"sekitar jam 3, kenapa?"
"pagi?! Tiga pagi?! Kau ini vampir atau apa? suka sekali berkeliaran di waktu tidur," pekiknya tak terlalu keras, membulatkan kedua maniknya hingga nyaris akan keluar ketika menatap Archana yang begitu santai di hadapannya.
"aku vampir? Berarti aku tampan dong? Wah... senangnya dibilang tampan," senyum yang lebih seperti cengiran itu membuat Maraville dengan teganya menyentil jidat yang lebih muda, tidak terlalu kencang tapi cukup untuk Archana merasakan panas di keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teddy Bear
Fanfictionwarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏🙏 BAYI!?!?!?!? kedua pemuda itu saling bertatapan, dibuat tak percaya dengan pemandangan yang nampak di hadapan mereka. Sengaja diletakan di depan pintu apartement yang lebih tua, membuat y...