Distance

42 5 0
                                    




Memang benar ternyata apa yang orang – orang katakan, tentang tubuh yang sehat berawal dari jiwa yang kuat dan hati yang bahagia. Terbukti dengan keadaan Maraville yang tak sampai tiga hari setelah berbaikan dengan Archana, tubuh pemuda itu dinyatakan baik dan hanya butuh pemulihan dengan pengobatan rawat jalan.

Tentu hal itu disambut baik oleh kedua orang tua mereka, bahkan tak perlu sehari, mereka kini sedang berkumpul untuk merayakan kepulangan pemuda leo itu dari rumah sakit. Sebuah makan malam sederhana yang bertempat di kediaman mewah keluarga Juevenual yang terletak di Gangnam.

Makan malam mereka terasa begitu hangat dengan canda tawa yang tak henti – hentinya mereka perdengarkan, bahkan satu – satunya gadis yang berada disana sampai tak ingin kembali lebih awal dan meninggalkan beragam perbincangan yang terus menarik perhatiannya, tak peduli jika hari kian larut.

"lalu? kapan ya sebaiknya kita menggelar pesta pertunangan untuk kalian?" kali ini Teanna yang menggoda, ia dibuat terus tersenyum setelah topik itu Tamara bawa beberapa menit lalu.

Iya, setelah keduanya berbaikan, baik Teanna, Tamara bahkan Jericho dan Jonnathan beberapa kali memergoki Maraville mengecup pipi Archana tanpa permisi. Bahkan sering kali mereka mendapati sikap Maraville yang tampak begitu mesra dan ingin sekali dimanja oleh Archan, karena sikap manja yang kali ini terlihat melebihi sikap sebelumnya.

Sampai pada akhirnya keduanya bercerita secara sukarela. Maraville mencoba menceritakan semuanya dan menegaskan jika kini keduanya sedang dalam sebuah hubungan, sesuatu yang memang Maraville ingin miliki sejak awal dengan tambatan hatinya ini.

"ah iya, bukankah kamu sudah memiliki cincin-nya, sayang?" sahut Tamara mengimbuhi, mengingatkan calon menantunya tentang sudah seberapa jauh persiapan yang dia lakukan sebelum Archana mengetahui semuanya.

"tunangan ya...?" Maraville dibuat sedikit kikuk dengan pertanyaan sang ibu sebelumnya, ia bahkan dibuat kualahan ketika nyaris semua pasang mata di sana menatap ke arahnya, mencoba mencari kesungguhan.

"tentu saja, apa oppa tidak ingin meng-klaim Archy oppa di depan para fans-nya?" kini si bungsu yang berucap, nampak antusias dengan jawaban yang sekiranya akan Maraville berikan sebagai tanggapan.

"kenapa harus bertunangan?" seketika itu juga semua beralih menoleh ke arah sumber suara, termasuk Maraville yang mengerutkan keningnya mendengar penuturan Archana yang nampak sengaja di jeda itu. "iya, kenapa harus bertunangan? Kenapa tidak langsung menikah saja?"

Semua terdiam, memberikan ekspresi tak percaya pada apa yang baru saja pemuda berkulit tan itu ucapkan. Bahkan wajah tampan sang kekasih jelas menggambarkan jika dirinya mempertanyakan kebenaran ucapan Archana barusan.

"kenapa? apa ada yang salah dengan ucapanku?" tatapan datar seolah tak memberikan perasaan pada apa yang baru saja di ucapkan, Archana berikan. Si pemuda bahkan melihat satu persatu pasang mata yang menatapnya seolah mempertanyakan ucapannya barusan.

Namun kalimat itu segera ia Tarik. Melihat semua orang di meja itu tak mempercayai ucapannya, Archana segera mengakhirinya. "aku hanya bercanda, hanya seperti ini pun tidak apa – apa," kalimatnya. Archana bahkan kembali menyuap sendok cake di tangannya, ia sengaja acuh pada tatapan yang lainnya.

"kamu ingin me~/sorry." Ucapan tak sampai selesai itu Archana sela, ia berdiri dari posisinya saat ponselnya bergetar dengan nama Dandy hyung tertera di layar. "aku permisi sebentar," tambahnya sebelum berlalu pergi, menghilang di balik pintu kaca yang mengarah ke taman belakang.

"Archy ada benarnya." Kalimat tiba – tiba itu sontak mengembalikan atensi mereka, menatap sang tuan rumah dengan beberapa mengangguk ikut menyetujui. "aku rasa juga begitu." Sahut Teanna, setelah mengerti apa yang Tengah suaminya pertimbangkan.

My Beloved Teddy BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang