The start

93 7 0
                                    



Menit berganti dengan jam begitupun dengan jam yang berubah menjadi hari, hingga akhirnya masa comeback nya berakhir, yang berarti kini saatnya waktu libur menyambangi dirinya. Tidur dan bersantai seharian memang me-time terbaik bagi dirinya, terlihat sekali empuknya kasur dan hangatnya selimut tebal begitu menggodanya, tapi seperti biasanya si manis ini lebih memilih memulai hari dengan berkutata di dapur. Memasak beberapa menu sarapan dengan porsi yang sedikit jauh lebih banyak dari yang bisa di santap dua orang sisa penghuni dorm mereka.

"melebihkan lagi, Harpa?"

Yang muda hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Dandy Kellio yang entah sejak kapan berada di dapur, mengobrak abrik lemari pendingin mencari sesuatu yang mungkin bisa menganjal rasa laparnya yang datang tiba – tiba.

"apa ada yang sudah matang? Aku lapar, Harpyyyy..." rengeknya menatap beberapa panci yang terlihat masih masak di atas kompor, mencoba membuka salah satunya namun ia kalah cepat dengan tangan Harpa yang memegang sendok dan memukul pergelangannya pelan.

"sebentar lagi, hyung makan cookies aja sana," ucapnya yang sedikit lebih terdengar seperti perintah. Mencoba kembali berfokus pada dua panci di hadapannya, mengaduk dan menambahkan beberapa bumbu yang dirasa akan menambah cita rasa pada masakan yang ia buat.

Tapi seperti bocah, pria 29 tahun itu mengerut menjauhi dapur sebelum sebuah rengekan ia ucapkan dengan lantang. "ahh... ottoke... lapar..." kakinya menghentak kemudian mendudukan dirinya dengan kasar ke atas empuknya sofa ruang tengah. Kaki yang langsung ia tekuk dan peluk dengan tubuh yang digoyangkan ke kanan dan kiri, benar benar membuat pria yang bekerja sebagai manager Archana itu terlihat seperti bocah yang merajuk.

Ah, aku merindukan Haven hyung...' Archana membatin, dengan ekor mata yang mengintip sedikit kelakuan pria yang 7 tahun lebih tua darinya itu.

Libur festival pertengahan musim kali ini bertepatan dengan masa combacknya yang berakhir, membuat libur 3 hari itu terasa lebih panjang dan mungkin memakan waktu berbulan hingga ia mendapatkan project baru lagi dan kembali comeback menyapa penggemar dengan karya terbarunya. Archana tak keberatan dengan waktu santainya yang tentu bisa ia manfaatkan untuk beristirahat, tapi ia yang biasa memiliki segudang kegiatan dan tiba – tiba tak memiliknya, membuat ia sedikit merasa kosong dan hampa pada kesehariannya.

Tidak seperti penghuni dorm lainnya yang memiliki kegiatan guna mengisi libur mereka, Archana tidak. Kedua orang tuanya yang masih belum kembali dari Chicago membuatnya tak berselera kembali kerumah, ditambah perseteruannya terakhir kali dengan sang adik benar – benar membuatnya enggan kembali. Bermain dengan kawan seperti Havenly pun ia tak mungkin, teman Archana itu bisa dihitung dengan jari, dan dua diantaranya sedang berkencan saat ini. siapa lagi kalau bukan Candice dan Jeremiah

"kenapa kau tidak pulang seperti manager Candice dan Havenly hyung, hyung?" tanya Archana memecah suasana, tanpa menoleh ia masih dibuat sibuk mengaduk sup iga yang sebentar lagi matang. "di rumah nggak ada orang, mama sama papa masih honeymoon di Mexico, pulang bulan depan. Kenapa? kamu nggak suka aku di sini?" meski terdengar sinis namun pertanyaan yang pemuda China itu ajukan hanyalah cara ia menggoda yang lebih muda.

"nggak kok, hyung. Harpa seneng kalau ada temennya, kalau perlu hyung nggak usah pulang biar jadi penunggu dorm, kan bakalan aman kalau yang jaga dorm seorang princess Rapunzel," ucapnya menoleh dengan wajah jahilnya, mengingatkan Dandy akan masa kelam ketika pesta kostum beberapa tahun lalu. "heh! Saialan!" Dandy melempar bantal sofa ke arah dapur, tak mengenai Archana memang meski bantal itu mendarat di piring kosong yang sudah pemuda itu siapkan di atas meja.

Archana menunjukan tanda V dengan kedua jemarinya, tersenyum sebelum bibir tipis tanpa dosa itu mengucapkan arti dari symbol yang ia buat.. "peace ya hyung." Dan sebuah dengusan kesal sang manager perdengarkan, memutar bola matanya malas seolah apa yang Archana katakan pasti akan diulang lagi oleh si pemuda.

My Beloved Teddy BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang